Original topic:

#Samsung50th #SamsungMembersID Kisah Perjalanan Samsung

(Topic created on: 11-14-2019 02:12 PM)
1618 Views
REEF
Options
Community Guidelines
SΛMSUNG

Samsung merupakan salah satu penyedia teknologi terbesar di dunia yang berawal dari perusahaan perdagangan ekspor berbagai produk dari Korea Selatan ke Jepang dan Cina. Didirikan oleh Lee Byung-chul pada tahun 1938, Samsung secara bertahap berkembang menjadi korporasi multinasional dan menjadi salah satu perusahaan yang paling menguntungkan di industri elektronik dunia hingga saat ini.

image
Lee Byung-chul (1910-1987), Pendiri Samsung


Sejarah Berdirinya Samsung

Samsung didirikan pada tanggal 1 Maret 1938 oleh Lee Byung-chul (1910-1987) yang berasal dari keluarga pemilik tanah yang luas di daerah Uiryeong, ia datang ke kota Daegu dan membangun perusahaan dagang kecil atau toko perdagangan serba ada (general store) dengan nama Samsung Sanghoe.

Samsung, dalam bahasa Korea disebut Hangul, Hanja yang berarti "tristar" atau "tiga bintang”. Menurut filosofinya, kata “tiga” mewakili sesuatu yang "besar, banyak, dan berkuasa" dan "bintang" yang berarti keabadian.

Sang pendiri, Lee Byung-chul sengaja memilih nama Samsung karena ia bercita-cita ingin membangun perusahaannya menjadi besar dan abadi seperti bintang di langit. Hal ini menjadi nama yang terkait dengan berbagai jenis dunia usaha di Korea Selatan dan di berbagai belahan dunia. Secara internasional, orang mengasosiasikan nama tersebut dengan elektronik, teknologi informasi dan pengembangan.

image
Samsung Sanghoe, Toko Pertama Samsung

Mengawali bisnisnya dari sebuah toko grosir yang menjual buah-buahan, sayuran, pengolahan ikan kering, bahan makanan lokal, mie dan barang-barang lainnya yang diproduksi di Korea untuk diekspor ke China serta Jepang selama Perang Dunia II dengan bermodalkan 30.000 won dan 40 pekerja yang berlokasi di Su-dong (sekarang menjadi Ingyo-dong), menjadikannya sebagai perusahan ekspor yang merupakan konglomerat bisnis (chaebol) multinasional Korea Selatan terbesar.

Pada masa Perang Dunia II, Lee Byung-chul belajar banyak mengenai pasar dan memanfaatkan peluang bisnis. Ia memperhatikan dengan cermat bagaimana konglomerat Jepang yang sering disebut sebagai zaibatsu menjalankan dan mengorganisasi perusahaan-perusahaan mereka di Korea. Tidak butuh waktu lama bagi Samsung untuk berkembang dan dalam kurun waktu satu dekade lebih sedikit, Samsung telah memiliki pabrik tepung, mesin manisan sendiri, kegiatan operasi manufaktur dan penjualannya sendiri.

Pada masa administrasi militer Amerika Serikat di Negara Ginseng antara tahun 1945-1948, Lee Byung-chul memindahkan kantor pusatnya ke Seoul pada tahun 1947 dan pada saat itu Cho Hong-jai pendiri kelompok Hyosung bergabung untuk berinvestasi pada perusahaan dan kemudian membuka Samsung Mulsan Gongsa atau Samsung Trading Corporation pada tahun 1948 dan berhasil mengembangkan bisnisnya ke sektor perbankan, sekuritas, asuransi, pupuk dan sement pada akhir tahun 1950.

image

Perusahaan perdagangan ini tumbuh menjadi Samsung C&T Corporation sampai sekarang. Setelah beberapa tahun, Cho dan Lee berpisah karena perbedaan gaya manajemen. Cho menginginkan 30 saham ekuitas. Samsung Group dipisahkan menjadi Samsung Group dan Hyosung Group, Hankook Tire dan bisnis lainnya.

Ketika Perang Korea pecah, Lee Byung-chul terpaksa meninggalkan Seoul dan ia memulai usaha pabrik gula di Busan bernama Cheil Jedang dan melakukan ekspor impor barang-barang militer, gula dan pupuk semasa Perang Korea. Meski sempat bangkrut, karena mendapat dukungan politik dari rezim Presiden Syngman Rhee pada tahun 1946 hingga 1960, perusahaan itu mengalami pertumbuhan yang cukup pesat.

Pada tahun 1954, Lee Byung-chul mendirikan Cheil Mojik dan membangun pabrik wol di Chimsan-dong, Daegu, Ini adalah pabrik wol terbesar yang pernah ada di Korea Selatan dan selang dua tahun kemudian Samsung mendirikan perusahaan dagang di Masan, Daegu dan Seoul. Sempat tersandung kasus bahan baku ilegal yang menjerat Hankuk Fertilizer yang didirikan Samsung pada tahun 1963, Lee Byung-chul kemudian mengundurkan diri sebagai Chairman Samsung pada tahun 1967.


50 Tahun Samsung Electronics Berinovasi

Pada tahun 1969, Lee Byung-chul kembali menjadi Chairman Samsung dan mendirikan Samsung Electronics di Daegu, Korea Selatan dengan nama Samsung Electric Industries yang pada mulanya memproduksi perangkat elektronik seperti TV, kalkulator, kulkas, pendingin ruangan dan mesin cuci. Perusahaan ini merupakan gabungan dari dua anak perusahaan Samsung, yakni Samsung Semiconductor & Communications dan Samsung Electric Industries.

image

Samsung Group semakin melejit dan menjadi industri elektronik hingga Samsung membentuk beberapa divisi yang terkait dengan elektronik, seperti Samsung Electronics Co Devices, Samsung Electro-Mechanics Co, Samsung Corning Co, dan Samsung Semiconductor & Telecommunications Co, dan membuat fasilitas di Suwon untuk memperkuat lini bisnis elektronik dan semikondutornya. Mereka menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan Jepang, salah satu diantaranya yaitu Sanyo yang telah menghasilkan produksi televisi pertama Samsung pada tahun 1970.

Pada tahun 1980, Samsung mengakuisisi Hanguk Jeonja Tongsin yang bertempat di Gumi dan memasuki perangkat telekomunikasi dengan produk awalnya yaitu switchboards. Perusahaan ini dikembangkan menjadi pabrik manufaktur telepon dan faksimil hingga menjadi pusat manufaktur ponsel Samsung dan perusahaan ini telah memproduksi lebih dari 10 juta TV hitam-putih dibawah kendali Samsung Electronics pada tahun 1981.

image
Televisi Pertama Samsung

Pada 1980-an, Samsung Electronics mulai banyak berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan, investasi tersebut sangat penting dalam mendorong perusahaan ke garis depan industri elektronik global. Pada tahun 1982, Samsung Electronics membangun pabrik perakitan televisi di Portugal, pada 1984, sebuah pabrik didirikan di New York, pada tahun 1985 mendirikan pabrik di Tokyo, pada tahun 1987 mendirikan fasilitas di Inggris, dan fasilitas lain di Austin, Texas, pada tahun 1996.

Wafatnya Lee Byung-chul pada November 1987, membuat anak ketiganya, Lee Kun-hee naik tahta menggantikan posisi ayahnya di pucuk tertinggi perusahaan. Dari sinilah lini bisnis utama Samsung berubah, Samsung memasuki era baru dari sebelumnya hanya menjadi original equipment manufacturer (OEM) menjadi perusahaan transnasional di pasar dunia. Setahun kemudian, mereka memilih peralatan rumah tangga, telekomunikasi dan semikonduktor sebagai lini bisnis inti.

image
Lee Kun-hee, Anak Ketiga Dari Lee Byung-chul

Lee Kun-hee memecah Samsung menjadi enam perusahaan yaitu Samsung, Hansol, Saehan, Shinsaegae, CJ, dan JoongAng Ilbo. Di bawah kendali Lee Kun-hee juga Samsung Electronics kemudian menjadi perusahaan inti yang mengontrol anak perusahaan yang lain. Sejak saat itu, Samsung tidak pernah menghentikan lajunya, bahkan hingga saat ini, setelah menyandang status sebagai produsen smartphone paling laris di dunia.

Sebelumnya pada tahun 1986, Samsung merilis telepon seluler pertamanya, SC-100, tetapi produk tersebut gagal di pasaran karena kualitasnya yang kurang bagus dan konsumen lebih memilih telepon seluler buatan Motorola dibanding Samsung. Meski gagal, Samsung memutuskan untuk tetap bertahan di industri ini dan melakukan penelitian serta pengembangan lebih lanjut.

Setelah melakukan riset selama lebih dari dua tahun untuk mengembangkan telepon genggam, Samsung Electronics meluncurkan ponsel  SH100 pada tahun 1988 untuk pasar Korea Selatan, perusahaan ini juga bergabung dengan Samsung Semiconductor & Communications. Telepon genggam tersebut merupakan telepon seluler pertama yang dirancang dan diproduksi di Korea Selatan. Sayangnya, ponsel pertama buatan Samsung tersebut kalah laku dari Motorola di pasaran dalam negeri dan pangsa pasar telepon seluler sangat rendah. Meski Samsung terus memperkenalkan model baru setiap tahun, masing-masing model hanya laku terjual di angka seribu atau dua ribu unit per-modelnya.

image
Samsung SH100, Telepon Genggam Pertama Samsung

Perjalanan Samsung untuk menguasai pangsa pasar telepon genggam dijalani dengan jatuh bangun dan gagalnya produk mereka di pasaran. Meski tak mudah, akan tetapi Samsung tetap teguh pada pendiriannya dengan terus membuat telepon seluler setiap tahunnya. Jerih payah Samsung baru terbayar diakhir tahun 1990-an, Samsung mulai bangkit sebagai perusahaan internasional saat telepon seluler CDMA mulai mewabah ke seluruh penjuru dunia. Pada tahun 1999, Samsung menguasai lebih dari 50 persen penjualan di pasar CDMA di seluruh dunia. Meski begitu, pangsa pasar CDMA di seluruh dunia jauh lebih kecil dibandingkan dengan pangsa pasar GSM yang menyumbang 70% dari total pasar komunikasi seluler diseluruh dunia. Untuk mencapai pertumbuhan yang signifikan di dunia telepon seluler, Samsung masuk menembus pasar GSM.

Cabang konstruksi Samsung mandapat kontrak untuk membangun salah satu Menara Petronas di Malaysia, Taipei 101 di Taiwan dan Burj Khalifa di Uni Emirat Arab. Samsung menjadi produsen chip memori terbesar di dunia pada tahun 1992 dan merupakan pembuat chip terbesar kedua di dunia setelah Intel (lihat Worldwide Top 20 Semiconductor Market Share Ranking Year by Year) dan pada tahun 1995, Samsung menciptakan tampilan layar kristal cair pertama. Sepuluh tahun kemudian, Samsung tumbuh menjadi produsen panel layar kristal cair terbesar di dunia.

image

Pada tahun 1993, Lee Kun-hee menjual sepuluh anak perusahaan Samsung dan menggabungkan operasional perusahaan lainnya untuk berkonsentrasi pada tiga industri, yakni elektronik, teknik dan bahan kimia. Keputusan tersebut terbukti jitu, sepuluh tahun kemudian Samsung berhasil sebagai salah satu penyedia teknologi yang terus berkembang dan menjadi salah satu perusahaan paling menguntungkan di industri elektronik dunia.

Dibandingkan dengan perusahaan besar Korea Selatan lainnya, Samsung berhasil selamat dari krisis keuangan yang melanda Asia pada tahun 1997. Keputusan Samsung menjual salah satu anak perusahaan mereka, Samsung Motors ke Renault berhasil menyelamatkan perusahaan dari kerugian. Pada 2010, Renault Samsung dimiliki 80,1 persen oleh Renault dan 19,9 persen dimiliki oleh Samsung. Selain itu, Samsung memproduksi berbagai pesawat dari tahun 1980-an 1990-an. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1999 sebagai Korea Aerospace Industries (KAI), hasil penggabungan antara lalu tiga divisi aerospace domestik utama Samsung Aerospace, Daewoo Heavy Industries, dan Hyundai Space dan Aircraft Company.

Pada tahun 2000-an Samsung bekerja sama dengan perusahaan ponsel asal Denmark, perusahaan Dancall untuk membuat model GSM pertama yang membawa logo Samsung yakni, SGH-100. Samsung lalu membuat telepon seluler mereka sendiri yakni, SGH-200, yang dibuat untuk pelanggan Eropa. Sayangnya, telepon seluler GSM buatan Samsung tersebut masih kalah laku dibandingkan telepon seluler buatan Nokia, Motorola dan Ericsson.

image
Pabrik Pembuatan Chip Samsung di Seoul, Korea Selatan

Baru saat telepon seluler model SGH-600 diluncurkan, fajar kejayaan Samsung di industri telepon genggam mulai terlihat. Samsung mengganti strategi pemasaran mereka dengan mengarah konsumen kelas atas dan mengganti posisi brand image mereka sebagai produsen telepon seluler kelas bawah. Namun keputusan Lee Kun-hee untuk mengubah strategi bisnis Samsung membuat perusahaan yang berada di bawah kendalinya tersebut berhasil dan membuat Samsung dianugerahi penghargaan “Best Manufacturer” oleh Mobile News Awards sebanyak dua kali, penghargaan yang sebelumnya diberikan kepada Nokia dan Ericsson.

Pada tahun 2006, S-LCD didirikan sebagai perusahaan patungan antara Samsung dan Sony dalam rangka menyediakan pasokan yang stabil dari panel LCD untuk mereka dan mengoperasikan pabrik-pabrik serta membangun fasilitas di Tangjung, Korea Selatan. Di tahun 2010, Samsung meluncurkan lini produk andalan mereka Samsung Galaxy, yang berhasil menjadi smartphone terlaris di dunia mengeser iPhone, smartphone buatan kompetitor mereka, Apple. Sampai saat ini, kedua perusahaan terus saling tuduh terkait pelanggaran hak paten yang berkaitan dengan iPhone, smartphone buatan Samsung dan iPad serta jajaran tablet Galaxy Samsung.

Samsung telah merilis sebuah jam tangan pintar android yang diberi nama Samsung Galaxy Gear yang diluncurkan dalam ajang Samsung Unpacked di Berlin pada tanggal 4 September 2013, perangkat ini berfungsi sebagai perangkat pendamping bagi semua telepon pintar dan tablet Samsung yang menggunakan Android versi 4.3 ke atas dan sekarang telah diupdate ke Tizen OS, peluncuran perangkat ini juga bersamaan dengan peluncuran Galaxy Note 3 dan Galaxy Note 10.1 2014 Edition. Kolaborasi Samsung dan Android berhasil membawa Samsung menguasai pangsa pasar Smartphone dalam satu dekade terakhir. Hampir setiap tahun Samsung merilis smartphone terbaru mereka dari mulai seri Galaxy S, A, E, Note, hingga seri J.

image
Samsung Galaxy Gear, Jam Tangan Pintar Pertama Samsung

Pada tanggal 2 Agustus 2016, Samsung Electronics meluncurkan smartphone Galaxy Note7, yang mulai dijual pada 19 Agustus 2016. Namun, pada awal September 2016, Samsung menghentikan penjualan ponsel dan mengumumkan penarikan informal. Ini terjadi setelah beberapa unit ponsel memiliki baterai dengan cacat yang menyebabkan smartphone menghasilkan panas yang berlebihan dan mengarah pada kebakaran serta ledakan. Samsung mengganti unit telepon yang ditarik dengan versi baru. Namun, kemudian ditemukan bahwa versi baru Galaxy Note 7 juga mengalami kerusakan baterai. Samsung kemudian menarik semua smartphone Galaxy Note7 di seluruh dunia pada 10 Oktober 2016, dan secara permanen mengakhiri produksi ponsel pada hari berikutnya.

Dari semenjak berdirinya Samsung Electronics pada tahun 1969 hingga saat ini tahun 2019, Samsung sudah banyak melakukan inovasi dan perubahan dalam memproduksi berbagai smartphones, tablets, wearables, home appliances, tv & av serta lainnya. Pada tahun ini, Samsung telah merilis sebuah smartphone seri M dan untuk seri M pertama Samsung adalah Samsung Galaxy M20 dengan kapasitas baterai lebih besar dari yang lainnya, tentunya kehadiran seri M pada seri smartphone samsung ini dapat menggantikan seri J yang sudah tidak di produksi lagi. Berawal dari seri M inilah, Samsung membuat inovasi ke seri lainnya dengan menggunakan layar poni atau notch, istilah untuk ruang kecil yang terletak pada sisi atas layar ponsel dan pada notch itulah vendor ponsel biasanya menaruh kamera depan, flash, sensor, atau speaker seperti pada seri S, A, Note dan M yang terbaru lainnya.

Perjalanan Samsung menjadi salah satu perusahaan multinasional raksasa dibidang teknologi tidaklah mudah dan keberhasilan Samsung menguasai pangsa pasar ponsel pintar di dunia bukanlah tanpa cela. Dengan segala jatuh bangunnya serta kegigihan para pemimpinnya dalam melakukan eksekusi bisnis, perusahaan ini sudah beroperasi di 58 negara dan memiliki lebih dari 208.000 pekerja.

Hingga saat ini, perusahaan yang bermula dari menjual produk-produk buah dan sayuran berkembang hingga menjadi salah satu merk dan perusahaan teknologi terbesar di dunia dengan mengeluarkan ponsel cerdas yang menjadi jawara dalam persaingan bursa pasar gawai. Sekarang kesuksesan Samsung tidak lagi terbantahkan, hampir seluruh aspek teknologi telah dijajal untuk mengembangkan perusahaan tersebut, bahkan smartphone andalan Samsung yaitu Galaxy S4 telah menjadi perangkat terpopuler pada tahun 2013.


Selamat Ulang Tahun
Samsung Electronics Co, Ltd Yang Ke-50 Tahun
Semoga Makin Sukses Selalu Dalam Berinovasi
Untuk Membangun Dunia Teknologi Di Negeri Ini
Amien!

Samsung Members, I'm A Proud Members




Refrensi :



Post ini sudah dishare ke Twitter :
21 Comments
KyRezz
Active Level 10
Community Guidelines
Kok baru nongol?
0 Likes
Community Guidelines
ada kesibukan.. heheh like dulu lah post ini
KyRezz
Active Level 10
Community Guidelines
Fitness terus nih
0 Likes
Community Guidelines
wkwkwkkwk. gocipppp aja.. 🤭🤭🤭
iRоd
Expert Level 5
Community Guidelines
Community Guidelines
bleepnya itu huruf es ha dan sudah di perbaiki tanpa strip jadi SH100
iRоd
Expert Level 5
Community Guidelines
Masih ada 1 lagi kak. Masih bleep
Community Guidelines
iyah itu sement... saya tambah t biar gak bleep
iRоd
Expert Level 5
Community Guidelines
Ok Kak, Apakabar 😆😆