Assalamualaikum Ibu,
Selamat lebaran Idul Fitri 1441 H, ya, Bu!
Mungkin tahun ini gak pernah terbayangkan oleh kita untuk berlebaran tanpa bertemu. Ini pertama kalinya dalam hidupku, menjalani lebaran di perantauan, jauhnya lebih dari 1000 km dari rumah kita.
Maret lalu, kabar menggembirakan akhirnya menghampiri anakmu. Anakmu yang kuliahnya memakan waktu sangat lama ini akhirnya diterima kerja di salah satu perusahaan di timur pulau Jawa. Aku sudah bekerja, tapi Ibu selalu menganggapku anak kecil. Khawatir apakah aku sudah makan nasi? Apakah aku telat bangun subuh? Apakah uangku cukup? Haha..
Alhamdulillah , setelah hampir 3 bulan bekerja, aku kini bisa beli hp sendiri, seperti doa engkau -yang dulu, kesal sekali **bleep** kudengar.
Setiao aku mengeluh ingin dibelikan hp yang "layak", engkau hanya membalas "nanti kalau sidah kerja bisa beli sendiri". Dan saat ini, aku sudah berhasil membelinya, Bu.
Ngomong-ngomong, karena diterima kerja di luar kota inilah yang juga akhirnya menyebabkan kita gak bisa bertemu di lebaran tahun ini. Aku sudah merantau sejak kuliah, tapi kali ini, perantauanku adalah yang paling membuatku rindu dengan Ibu. Padahal aku ingin datang ke rumah, untuk pertama kalinya, sebagai anakmu yang sudah berhasil kerja. Ingin sekali kuceritakan bagaimana lika liku hidupku di sini sebagai manusia dewasa yang baru mengenal dunia nyata. Tapi kita harus bersabar, sebentar saja ya, Bu. Semoga akhir tahun nanti rindu ini akan menemui telaganya.
Sekali lagi, Selamat Idul Fitri, ibuku.
