Selamanya cinta Ibu
Bagi kalian yang mungkin masih tinggal bersama orang tua mungkin tiap lebaran akan membeli banyak hal. Tidak terkecuali dengan saya. Tiap lebaran membeli pakaian baru, makanan - makanan, dan hal - hal lain yang merupakan tanda kasih sayang orang tua pada kita. Tapi dalam kondisi seperti ini, kondisi yang menyusahkan ini mungkin banyak dari kalian yang tidak melakukan hal tersebut entah karena alasan apapun. Baik kalian sendiri yang tidak punya uang atau orang tua kalian yang tidak punya uang dikarenakan kesdaan ekonomi yang jadi buruk akibat wabah yang terjadi saat ini. Berbicara tentang hal ini, kalian pasti banyak yang sedih, marah, atau kesal terhadap orang tua kalian. Tapi, apakah hal hal tersebut pantas untuk mengurangi sayang kalian terhadap orang tua sampai kalian marah dan kesal pada orang tua kalian? Tentu tidak kan? Tapi Tentunya tidak semua orang seperti ini. Saya sendiri contohnya. Saya merasa kesal pada orang tua saya pada awalnya karena tidak bisa membeli apapun pada masa masa ini. Ya, memang kekanak-kanakan tapi suatu hari saya sadar bahwa merasa kesal bukanlah sesuatu yang benar. Saya tersadar karena hari raya bukan hanya tentang beli barang barang baru yang sebenarnya tidak perlu atau malah menjurus ke foya - foya. Hari raya adalah kesempatan bagi kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Bukan secara penampilan luar, tapi hal - hal yang ada dalam diri kita. Karena baru saja suci, kita pastinya harus menjaga kebersihan diri kita. Ya, kan?. Lalu hari raya juga kesempatan bagi kita untuk menjalin silaturahmi antar muslim. namun sebelum mempererat silaturahmi dengan yang jauh, jangan lupakan orang - orang yang paling dekat dengan kita. Siapa mereka? Tentunya keluarga kita. Keluarga adalah orang terdekat kita, orang yang paling kita sayangi, orang yang tidak pernah menjauh dari kita walau dalam keadaan seperti ini. Kakek, nenek, kakak, adik, ayah dan pastinya ibu. Walaupun tanpa baju baru, hp baru atau lain lain yang baru, kita harus tetap menyayangi keluarga kita, terutama ibu. Ibu yang telah memberikan semuanya, mengorbankan semuanya apakah masih pantas untuk dimintai banyak hal lain? Saya rasa tidak. Oleh karena itu marilah kita sayangi ibu kita tanpa pamrih seperti beliau juga menyayangi kita tanpa pamrih. Seperti ia menyayangi kita selamanya, mari kita sayangi ibu untuk selamanya.
