Original topic:

Galaxy Note 20 series

(Topic created on: 05-12-2020 07:15 PM)
944 Views
Daveotti
Active Level 5
Options
Galaxy Note
Setelah dua tahun gw menangis, tapi tidak meratapi sih, karena tidak ikut pre order Samsung's Flagship series (dimulai dari Galaxy S10 dan Note Series). Di tahun 2020 ini tadi nya gw berharap banyak di Galaxy S20 Ultra. Tapi apa daya, perubahan jajaran di manajemen, menafikan semua usulan dan strategi baru untuk mengembalikan kepercayaan konsumen Flagship samsung yang sudah terbina dengan sangat baik sejak tahun 2015. Apa yang menjadi sebab? Gw langsung aja ke poin utama deh, yaitu Chipset. 

Semua udah tau dong Exynos. Ya, in-house Chipset yang pengembangan nya di boost sejak 2015. Mongoose lahir menjadi senjata baru sebagai Custom Processor yang bisa mengimbangi Snapdragon, bahkan untuk performa spesifik, sudah mendekati Bionic nya Apple. Keren kan? Tapi ya itu tadi, tak ada Gading yang tak retak. Entah karena virus MERASA HEBAT, pengembangan Mongoose mendadak macet. Bahkan divisi pengembangan Custom Mongoose disuntik mati oleh Holding Company nya. Nah ini poin nya, Exynos Ter - DISRUPT oleh kebijakan keliru manajemen nya. 

Terbukti di seri Galaxy S20 Ultra, performa Exynos 990 tertinggal dari S20 Ultra dengan Snapdragon 865. Samsung sudah berusaha keras untuk menutupi kekurangan ini dengan melakukan kampanye promosi keunggulan kamera yang sangat gencar. Tapi apa daya, awal bulan April 2020 kemarin menjadi pembuktian mutlak nya. Samsung akhirnya memasarkan Galaxy S20 series versi Snapdragon 865 di KOREA SELATAN. Ini adalah SEJARAH. Sejarah memalukan bagi divisi Exynos tentunya. Dan bagi saya, yang mengikuti perkembangan berita Chipset, jadi semakin yakin, bahwa Samsung harus diingatkan pada umumnya, dan masyarakat Indonesia pada khusus nya.

Loh kok bawa-bawa masyarakat Indonesia? Ya wajar dong, gw kan orang Indonesia, gw cinta negara gw. Gak mau dong bangsa gw dipaksa untuk menikmati produk yang secara teknis memiliki banyak kekurangan. Buat para pengguna Galaxy S9 dan Note 9 series, terutama yang sudah upgrade ke Android 10, dan saya menggunakan kedua handphone tsb, Saya pastikan HP jadi cepat PANAS. Tau sendiri kan apa yg akan terjadi jika HP kita cepat panas?

Oleh karena itu di forum ini, sekali lagi, Saya mohon kepada Manajem Samsung Indonesia untuk BERANI bersuara "STOP" memasarkan Galaxy Note 20 series jika masih menggunakan Exynos. Jika di Korea Selatan yg notabene adalah kampung halaman nya Samsung, menggunakan Chipset Snapdragon, kenapa kami orang Indonesia masih harus dipaksa untuk memakai Exynos?

Demikian pendapat saya, mohon maaf klo ada kesalahan kata dan kalimat. Tidak ada maksud untuk menjatuhkan atau menghina, selain dari pada menunjukkan kepedulian terhadap korporasi yang sudah banyak membantu negara ini dalam banyak hal, terutama di bidang IT. 
33 Comments
andi22
Expert Level 1
Galaxy Note
saya setuju sama anda, harus nya Sam indonesia bisa memperjuangkan konsumen di indonesia, jangan cuma mikir penjualan aja tanpa mementingkan kualitas hp nya..
apa lagi kalo nanti rumor iphone 12 di jual murah benar, di tambah gempuran hp china yang mangkin agresif, sangat membahayakan sekali penjualan samsung dengan exynos..
walau nanti pakai gpu amd tapi harga nya tambah mahall sekali, lalu iphone 12 bener di jual murah, di pastikan org lebih banyak beli iphone..
dan saya suka balas komen seperti ini, tujuan nya, biar kita bangsa indonesia, jangan cuma mangut2 aja di kasih produk yang banyak kekurangan, kemampuan nya ga sesuai harga, di perdaya sama iklan dan jangan sampai jadi fanboy keras suatu brand, ga ada untung nya..
komplen baik koq, ga masalah dan wajar, biar merek yang kita suka, bisa kasih produk yang mangkin baik, bukan cuma iklan..
apakah nanti exynos 1000 jika masi menggunakan inti core mongoose dan gpu amd mampu mengalahkan snapdragon 875 dengan inti core kryo dan gpu adreno 660, kita lihat lahh..
semoga aja peningkatan performa nya bukan cuma koar2 di artikel tapi sesuai realita.
Artoriel
Active Level 10
Galaxy Note
itulah kenapa kalau upgrade saya selalu prefer seri Note gan, karena saya bisa lihat berbagai review dulu untuk seri Snya apakah sudah sesuai dengan ekspektasi saya atau belum, yang mana ekspektasi saya di tahun 2021 performa chipset Exynos Samsung di S21 mampu melampaui performa chipset Snapdragon 875, atau bahkan lebih baik lagi kalau bisa melampaui chipset Bionic Apple. Dan biasanya seri Note menggunakan chipset yang sama atau bahkan versi yang sudah disempurnakan dari seri Snya. Tapi kalau ternyata seri Snya saja sudah mengecewakan, saya rasa saya akan mempertimbangkan brand lain seperti Apple untuk upgrade. Saya bukan fanboy brand manapun, tapi saya sudah nyaman dengan UI Samsung dan kebebasan Android. Apple memang lebih baik secara performance, tapi fitur-fiturnya tidak sebanyak Samsung, kebanyakan hanya bisa digunakan jika memiliki device Apple lain yang mana harganya juga tidak murah untuk bisa merasakan Apple ecosystem. Lalu baterai yang juga lebih kecil dari kebanyakan Android, adapter fast charging yang dijual terpisah, dan juga ketidakbebasan dalam sistem yang merupakan deal breaker buat saya, apalagi saya masih sering convert video YouTube menjadi mp3 saat ingin download lagu, itu merupakan hal yang tidak bisa dilakukan di Apple dimana semua musik dihandle oleh iTunes. Untuk connect ke device lain juga katanya sulit kecuali ke sesama Apple. Yang saya harapkan adalah device dengan performa dan efisiensi seperti Apple, dengan fitur-fitur beserta UI Samsung, dan kebebasan di sistem Android. Itulah kenapa saya berharap banyak sama Samsung, karena performance dan efisiensi dari Apple masih bisa diraih oleh Samsung yang memproduksi chipset dan membuat UI sendiri, sedangkan kebebasan sistem Android dan fitur-fitur dengan nature Android tidak akan pernah bisa diraih oleh Apple karena memang prinsipnya yang mengutamakan security.
andi22
Expert Level 1
Galaxy Note
ohh iya gan, bagus nya lihat review dulu dan tmn yang pake kalo beli samzung skr ini, uda beda sama dulu.
jujur saya kecewa 2 kali pre'order s10 plus dan s20 plus, nyesel juga percuma.
s9 plus, series S terakhir yang ga bikin saya gondok, selanjut nya kecewa.
tapi kalo di bilang series note penyempurna series S, saya kurang setuju, saya perna pakai note fe dan note 8, performa dan hasil kamera sama aja seperti series S, kecuali note 8 beda di jumlah kamera sama s8.
tapi memank ciri khas note ada stylush dan layar lebih gede untuk menyasar kalangan pekerja yang aktif, sedang series S menyasar pengguna premium yang ingin tampil gaya.
antara note 9 dan s9 plus, perfoma dan hasil kamera sama aja, cuma beda stylush, baterai dan size layar.
di series s10, samzung mulai bermain main, chipset nya di kasih yang kelas mid range, kamera di bikin lebih jelek dari series note, tapi harga tambah naik, sampai ke series s20 pun nanti di bikin seperti series s10 nasib nya.
mulai banyak komplen semenjak series s10 tapi samzung ga ambil pusing, yang penting hp nya laku, salah siapa mau beli, skr penjualan s20 menurun dan di komplen sampai bikin petisi, andai petisi nya masuk media tv, saya yakin, yang tanda tanganin bisa ratusan ribu, kan org bisa mikir lama2.
andai org luar negeri sana ga banyak komplen, mungkin samzung tetap akan pakai exy, mongoos dan gpu mali, jelas lebih menguntungkan samzung.
contoh nih, di indo asik2 aja ga di kasih aplikasi goodlock, sampai skr kan ga di kasih dan update pembaruan aja di belakangin.
dan yang saya suka dari samsung UI nya juga.
kalo soal performance, selama samzung pengen kuasai segala sektor, susah lahh kalahin performa apple dan qualcom.
skr kan issue nya gpu samsung amd mampu kalahin performa andreno 650, kita lihat, apakah mampu kalahin adreno 660 yang sekelas nya.
kalo soal fitur, masing2 punya penilaian ya.
menurut saya sihh, android banyak bikin fitur yang sebener nya ga penting atau kurang ke pake dalam ke hidupan sehari hari.
contoh zoom digital sampai puluhan kali, guna nya apa buat ke hidupan sehari hari, hasil nya juga pecah.
lalu video bokeh apakah penting dan sering di pake, hasil nya pun jelek dan mesti banyak cahaya.
rekam 8k, hasil nya lebih jelek dari 4k.
tapi poto bokeh yang sering di gunakan, hasil nya kalah sama ipone kan lucu.
menurut saya, samzung banyak fitur gimmick.
soal ecosytem, masing2 kemampuan dan ke inginan org nya ya, yang beli ipone pasti sudah tau perbeda'an nya sama android ya.
kalo pengen dapet produk samzung yang mangkin baik, butuh perjuangan, mangkin banyak komplenan, semangkin besar kesempatan di dengar, tapi kalo cuma mangut2 aja, ya di kasih produk gitu2 aja beserta fitur gimmick nya, cukup bikin iklan yang superior dengan kata2 yang meyakin kan..
ada bagus dan bersyukur, org di luar sana banyak komplen dan sedikit viral.
mangkin banyak komplenan dan viral, para produsen mangkin takut ke hilangan konsumen.
dan lebih bagus nya lagi, untuk samsung lovers, kalo ipone 12 dan seterus nya di jual murah, ada kemungkinan samzung turunin harga flagship tapi ga tau performa tambah baik atau di turunin juga.
itu aja sihh kalo saya, pasti nya cara pikir dan selera org, beda beda ya.
0 Likes
Galaxy Note

Exynos weakness is because Samsung custom original ARM SoC design, while Qualcomm is using pure ARM SoC design, thats why in 2019 Samsung closed its Custom core division.

 

Next year Samsung would use pure ARM SoC design just like Qualcomm, with AMD GPU to replace current Mali GPU.

 

Samsung started using their custom core in their flagship since a couple of years ago when Qualcomm have a design problem ( one time only Snapdragon 810 - 2015 ).

 

Since then in Korea,China and USA Samsung use Snapdragon ( some because a patent problem ) while in other region they use exynos.

 

Lets wait for next year while Samsung reform its chip division.

0 Likes