Original topic:

Mengapa Samsung menggunakan Exynos di Asia bukan Snapdragon seperti di US?

(Topic created on: 04-06-2020 12:03 AM)
5671 Views
JEsstie
Active Level 5
Options
Others

Ini dikarenakan di US, sebelum 5G (bahkan sebelum 4G) aktif di tahun ini, jaringan CDMA di sana juga memiliki porsi yg cukup besar setelah jaringan GSM. Disana dikenal istilah The Big Four (Verizon, Sprint, T-Mobile dan AT-T). Kedua pertama yg saya sebut merupakan pemain CDMA terbesar di US (sebelum mereka bertransisi ke jaringan telekomunikasi berikutnya, yakni 4G LTE dan 5G), sementara kedua akhir merupakan pemain GSM terbesar di USA. Exynos yg debut saat Samsung Galaxy S pertama keluar, built-in Modem yang dipakai Exynos hanya mendukung jaringan GSM. Sedangkan Qualcomm, produsen asal US, memiliki chipset Snapdragon yang mendukung GSM sekaligus CDMA. Dan US merupakan target pasar yg Samsung yang ingin mereka capai, apalagi Galaxy S sukses di pasaran. Tetapi karena beberapa faktor, Galaxy S dijual di US memakai in-house CPU mereka. Di mulai dengan Galaxy S II, Samsung menjual Galaxy S generasi kedua dan Galaxy Note pertama di AS dengan processor Qualcomm Snapdragon yang mendukung jaringan CDMA. Karena ampuh, maka sampai seterusnya, Samsung memasang processor Qualcomm untuk pasar AS untuk seri flagship, bahkan setelah jaringan CDMA di US akan dipersiapakan secara perlahan-lahan berhenti. Ini juga berlaku di China dan Jepang.

Apakah pernah Samsung memasang Exynos untuk pasar AS, terutama Seri flagshipnya?

Jawabannya, pernah. Tahun 2015, di saat Snapdragon 810 & 808 terkenal sangat panas karena proses manufakturnya yang kurang terkontrol, dan Samsung tidak mau berjudi dengan hal tersebut, terutama saat HTC One M9, LG G4 dan Sony Xperia Z3+ terlanjur dicap dengan stigma negatif karena kedua CPU, mau tidak mau, Samsung terpaksa memakai Exynos 7420 chipset untuk seluruh dunia untuk Galaxy S6 series & Note5 untuk mencegah stigma negatif tersebut. Dan terbukti, E7420 yang dimanufaktur dengan fabrikasi 14nm dapat mencegah S6 terkena stigma negatif. Tetapi setelah itu, Samsung kembali memakai Snapdragon mulai S7 hingga sekarang, S20 series di US, karena Snapdragon 820 dan ke atas sudah jauh lebih mending daripada 810 & 808. Tentu ada chipset Exynos untuk HP Samsung yg dijual di Amerika seperti A50 & A51 (Exynos 9610 untuk A50 & E9611 untuk A51).

13 Comments
Artoriel
Active Level 10
Others
mantap infonya sis 👌
berarti emang terbukti ya dari dulu snapdragon sudah 1 langkah di depan Exynos.. sangat di sayangkan untuk pasar global Samsung masih bersikeras menggunakan Exynos untuk seri flagshipnya, semoga S dan Note 21 series tahun depan sudah menggunakan Snapdragon untuk pasar global, mengingat sudah banyak kritik yang terjadi, bahkan sudah ada petisi mengenai hal tersebut..
FrancyJimmy
Active Level 6
Others
Kayak judul lagu "Kucoba Bertahan" 😁😂🤣😅 jadi keingat dulu sama aplikasi Samsung yg mirip "Google Play" yg pada akhirnya tumbang juga...
CaptainLynnnn
Expert Level 5
Others
Terima kasih infonya👍
azizdwifa
Active Level 6
Others
kalau saya berharap samsung tetap menggunakan Exynos, karena chipset tersebut menjadi identitas samsung. hanya saja saya berharap pihak samsung terus menerus memperbaiki kinerja dari Exynos agar mampu bersaing dengan Snapdragon.
azizdwifa
Active Level 6
Others
yaa secara Samsung merupakan salah satu brand terkenal, masak iya urusan chipset menjadi kendala terbesar samsung. yaa saya hanya berharap Exynos kedepannya lebih menjanjikan lagi.
A42
Active Level 6
Others

Salam 2024, soc bertahan hanya dari Samsung. LG nuclun dan Xiaomi surge sdh mati suri, alasan rnd tinggi.

0 Likes
Wangsakarta
Expert Level 5
Others
Mungkin bisa jadi di sisi lain adalah TKDN by US.... Nice info JEsstie.. 😊👍🏻
DonPetrello
Active Level 10
Others
trs kenapa S20 series di Korea pake Snapdragon?
andi22
Expert Level 1
Others
kalo pake exynos, hancur lebur dunk penjualan nya, di babat abis pasar flagship sama apple.. hehe..
orang korea uda pada pinter, tau mana hp bagus dan mana hp kentang..
apa lagi produk korea, ga mungkin dia mau bikin citra flagship nya buruk di korea..
di eropa mereka sudah pada mulai muak, semoga aja di indo bisa kaya di eropa..
cari duit kan susah, mesti berusaha, terus beli hp di atas 10 juta tapi di kasih hp rasa kentang, masa iya tiap tahun mo di gitu'in, di tambah soal aplikasi yang ga lengkap di indo, ga fair lahh, pada hall beli pake duit juga di sini, bukan gratis..
kualitas ada aja yang di kurangin tiap tahun..
dan ternyata setelah di teardown sama orang luar sana, s20 plus tidak menggunakan lensa telephoto tapi lensa wide.. sadiss euyyy..
kalo cuma mampu buat tugas ringan mahh, mending jangan di sebut flagship tapi entry level..
bener ga gan..