Epilog Juni (Galaxy J6)

Epilog Juni (Galaxy J6)

bayJoee
Ketika luka yang pernah menggores itu belum sembuh benar, ada sebuah trauma untuk memulai kembali sebuah hubungan. Akan tetapi, di lain sisi, ada ruang kosong yang merindukan sebuah pelukan, percakapan, dan perjumpaan. Banyak orang berkata jika usia 25 adalah perjalanan tentang Quarter Life Crisis. Pada usia tersebut liku-liku pilihan hidup diambang pada sebuah keputusan yang memiliki konsekuensi jangka pajang. Salah satu hal yang saya alami ketika "Krisis 25" tersebut adalah perkara kehilangan. Bukan hanya perkara asmara, melainkan juga tentang lingkaran pertemanan. Kehilangan teman dalam hal ini tidak bernada negatif, tetapi kehilangan karena sebuah fase yang tidak dapat kita genggam untuk selamanya. Fase saya dan kawan-kawan semasa kuliah yang dahulunya sering menghabiskan malam ditemani secangkir kopi telah berada di fase akhir dan kini kami telah menjalani kehidupan masing-masing. Yang dahulunya dipenuhi rasa kehangatan, kini mendadak hilang. Ada sebuah ruang kosong yang tetiba muncul di dalam hati. Saya paham jika hidup terus berjalan dan waktu tidak dapat diputar kembali.

Puluhan purnama berlalu dan ada satu titik yang membuat ruang kosong itu sedikit terobati. Fotografi adalah penyelamat bagi ruang-ruang kosong di dalam hati yang mendambakan sebuah sentuhan itu. Dalam kurun waktu itu, saya mengisi kekosongan dengan mengabadikan momen kehidupan. Entahlah, ketika melakukan kegiatan fotografi, saya merasa ruang-ruang kosong itu terisi kembali.

image

image

Juni, 2021. Bulan Juni tahun ini terasa agak berbeda. Bukan perkara pandemi, melainkan Juni kali ini terasa seperti Januari. Hujan tetiba merintik hampir saban hari. Juni yang biasanya mulai cerah berubah sendu. Awan mendung sering menggantung di langit kota Solo. Epilog Juni merupakan kolase foto-foto yang saya abadikan selama bulan Juni 2021. Saya banyak menemukan kedamaian ketika berburu foto saat Juni terasa seperti Januari.

Pagi pertama di bulan Juni disambut dengan rintik hujan yang mengguyur pada waktu dini hari. Tanah yang kering berubah menjadi basah. Embun pagi begitu banyak tertinggal dan hawa dingin menyelimuti pagi pertama di bulan Juni. Berangkat menuju batas kota, kabut tipis menemani saya sepanjang perjalanan. Setibanya di sana, semesta mempertemukan saya dengan seekor ulat. Jika pernah menonton serial Anime Pokemon, maka Pokemon yang bernama Caterpie adalah ulat yang saya jumpai pada pagi pertama di bulan Juni. Ketika melihat ulat ini dari jarak yang dekat, ternyata ulat ini memang selucu seperti pada serial Pokemon.

image

image

image

Juni telah beranjak dari hari pertama. Pada suatu sore, saya bertemu dengan dua ekor kupu-kupu yang tengah menari-nari di tepi sawah. Perhatian saya buyar dan beralih kepada dua kupu-kupu tadi. Ketika melihat seekor kupu-kupu, saya selalu teringat dengan Zsa Zsa Zsu. Perkenalan saya dengan Zsa Zsa Zsu dimulai saat hujan sedang merintik pada suatu sore di kantin kampus. Saya masih ingat dengan seseorang yang memperkenalkan Zsa Zsa Zsu itu.

"Bay, coba dengarkan lagu ini. Kamu pasti akan suka. Aku jamin itu."

Ketika lagu yang dia sodorkan itu mulai melantun, benar saja, saya langsung menyukainya. Perasaan apakah ini?

image

image

image

Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
(Penggalan puisi Hujan Bulan Juni)

Juni tahun ini agaknya memang menjadi milik mendiang Sapardi. Seperti pada salah satu judul puisi fenomenalnya, Juni kali ini memang diselimuti "hujan" seperti Hujan Bulan Juni. Ketika memburu kupu-kupu, tidak jarang saya menemukan keindahan di balik sebuah ketidaksempurnaan. Kepak kupu-kupu yang indah telah dikhianati oleh semesta melalui seleksi alam. Ada yang sayapnya robek, pun ada pula yang harus menyerah kepada semesta alam. Mereka yang bertahan di dalam ketidaksempurnaan ini mengingatkan kembali pada saya tentang "ruang kosong". Seberapa besar luka yang diterima, hidup tetaplah hidup yang akan terus berjalan dan seperti kata Mbah Nem bahwa hidup itu perkara sederhana, bisa disimpulkan menjadi dua kata: Jalani Saja.

image

image

image

image

image

"Mencintai ketidaksempurnaan itu enggak apa-apa," - Rara. Imperfect.

Mendekati akhir bulan Juni, ada satu hari ketika ruang-ruang kosong dalam hati terasa penuh meski bukan karena perkara asmara. Dimulai dari saya bertemu dengan seekor kupu-kupu dan sebuah kabar baik mulai mengalir satu persatu. Zsa Zsa Zsu itu kembali. Perasaan bahagia yang tetiba datang itu kembali!

***

Selama bulan Juni ini, saya sering sekali bertemu dengan kupu-kupu. Saya kira, semesta sedang memberikan tanda kepada saya melalui kupu-kupu. Berburu foto kupu-kupu menjadi salah satu proses dari mengisi ruang kosong yang mendera hati ini. Dalam banyak kesempatan saya menjumpai kepakkan sempurna dari seekor kupu-kupu, tetapi kadang kala saya berjumpa dengan sayap yang tidak sempurna. Hal ini layaknya perjalanan hidup yang saya lalui. Kadang kala ruang itu menjadi sempurna, tetapi ada kalanya ruang itu tidak sempurna. Meskipun begitu, seperti kata Rara dalam film Imperfect bahwa mencintai ketidaksempurnaan itu enggak apa-apa. Epilog Juni, Perfect-Imperfect.

image

image

image

image

Comments
nipp113_
Options

Memang perfect banget karyanya master Bayu ini, perpaduan gambar, cerita, puisi, kutipan, dan pengalaman menghasilkan sebuah kesempurnaan 🤩👏

bayJoee
Options
@hanif Terima kasih. 😁