Halo, Members! Abis nongkrong dengan sahabat, jadi ingat kisah kami berdua. Cerita kami, yang sebenarnya bermula dari teman sekelas yang saling suka, menjalani hari-hari bersama. Yaa tentunya sebagai sahabat hehehe.
Saya lupa siapa yang pertama kali memiliki rasa, tapi tingkah laku seakan mengatakan semuanya. Sering ribut untuk hal yang tidak jelas, sering pergi bareng, dsb. Meski saya berteman baik dengan teman sekelas tapi tidak semua bisa sedekat itu dengan saya.
Saat itu, tak ada yang mengaku dan akhirnya dia berpaling lebih dulu. Sebenarnya rasanya macam-macam, ada sedih karena keduluan, ada menyesal karena ragu-ragu, tapi lebih banyak senangnya karena melihat dia bahagia. Selepas itu pun, kami serta teman-teman lainnya tetap berhubungan dengan baik, mungkin karena tidak tahu apa yang terjadi.
Setelah lulus dan menjalani kehidupan kami masing-masing, kami tak pernah menjadi dua sejoli. Mau seberapa sering kami berganti tempat melabuhkan hati pun kami tak pernah bersama. Saya sendiri tidak ada masalah selain merasa lucu karena tak pernah terjadi masalah terkait asmara. Sampai kami mulai bersahabat pun saya tak pernah merasa canggung.
Seiring berjalannya waktu, cerita demi cerita dilontarkan dan didengarkan. Pertemuan-pertemuan berisi pengakuan dan curahan hati sering menjadi pilihan kami, mungkin sebagai pelepas lelah di tengah rutinitas. Dan akhirnya kami sama-sama mengakui rasa yang pernah ada itu. Untungnya tidak pernah terasa canggung karena kami sama-sama geli dengan kelakuan kami hahaha
Meski sebenarnya tak jarang saya mengingat itu dan berkata “bodoh.”, rasanya saya malah lebih nyaman menjadikan dia sebagai salah satu teman terdekat saya. Yaa meski pada akhirnya entah kemana hidup akan membawa kami nanti. Tapi, saya sangat bersyukur bisa menjaga hubungan ini dengan baik dan semoga dapat selalu kami jaga.
Andai dia, yang sekarang sedang duduk di hadapan saya, tahu pemikiran saya ini, kira-kira bagaimana ya tanggapannya? Hahahaha
