(Ket: saya yang menggunakan baju ungu)
Semua orang mungkin pernah mengalami rasa insecure atau rasa tidak percaya diri. Beberapa orang bisa melawan rasa tidak percaya diri tersebut, tetapi beberapa orang gagal bahkan kalah dalam melawan rasa insecure. Saya termasuk kedalam kelompok yang kedua, saya kalah dalam melawan rasa insecure saya.
Sejak masuk SMA saya mulai merasa tidak percaya diri dengan diri saya, saya terdaftar di salah satu SMA favorit di daerah saya. Circle atau sekeliling saya pasti bukan orang yang biasa, mereka orang-orang yang cerdas dan berbakat. Saya kembali melihat diri saya. Saya punya bakat apa? Saya bisa apa jika harus bersaing diantara mereka? Kenapa saya bisa diterima di sekolah ini?. Kalimat-kalimat tersebut selalu menghantui pikiran saya selama SMA. Saya pun menjadi anak yang termasuk pendiam, saya akan berbicara jika ada yang bertanya. Satu hal yang saya takuti selama SMA, berbicara di depan orang banyak. Saya tidak bisa berbicara di depan orang banyak. Pikiran saya selalu membawa saya akan respon orang sekitar saya yang negatif. Saya selalu lebih suka menyusun materi untuk presentasi dibandingkan membawakannya di depan teman sekelas saya.
Beruntung saya punya teman-teman yang sangat baik. Awalnya kami senang membicarakan hal-hal yang berbau idol Korea, lambat laun kami menjadi dekat dan selalu bersama. Sebagai siswa di tahun terakhir saat SMA, tentu kami diwajibkan untuk menjalani serangkaian ujian praktek. Mata pelajaran Seni Budaya membebaskan para siswa untuk entah bernyanyi, menari, melukis, membuat film atau hal lainnya sebagai syarat lulus dari mata pelajaran tersebut.
Awalnya saya akan memilih melukis, karena saya hanya melukis dirumah lalu dikumpulkan ke guru saya. Saya tidak perlu tampil didepan orang banyak. Tetapi, ditengah teman-teman saya ingin meng-cover tarian dari idol korea. Tentu saya menolaknya, tetapi mereka tetap memaksa. Mereka terus memaksa sampai beberapa minggu. Mungkin ini akan menjadi memori yang indah buat kita, kata salah satu teman saya. Kalimat tersebut membuat saya berpikir kembali tawaran tersebut. Akhirnya saya pun menyetujui tawaran mereka.
Saya senang sekali memiliki teman seperti mereka, mereka sangat support selama latihan. Saya tidak bisa menari padahal, tetapi mereka melatih saya dengan sabar. Kami berlatih sekitar 1 bulan, selama 1 bulan itu terkadang saya mengalami sebuah dilema ketika saya mengungkapkan keraguan saya kepada teman-teman saya mereka sangat mendukung saya dan menyadarkan saya kembali. Hari H pun tiba. Saya sangat nervous seakan-akan saya ingin melarikan diri saja. Tetapi teman-teman saya meyakinkan saya bahwa saya pasti bisa. Mereka terus meyakinkan saya. Akhirnya saya pun tampil bersama mereka. Teman sekelas saya kaget karena saya yang selama ini pendiam ternyata berani tampil di depan siswa 1 sekolah.
Semenjak saat itu saya mulai sadar, seharusnya saya tidak perlu insecure dan memikirkan apa respon terhadap apa saja hal yang saya lakukan. Percaya dengan diri sendiri dan selalu mencintai diri sendiri. Jika kamu mencintai diri sendiri, semua hal akan menjadi lebih indah dan membuat lebih bahagia bukan?
BTS sendiri selalu membawa nilai untuk selalu tetap menjadi diri sendiri dan mencintai diri sendiri apapun yang terjadi. Mereka membawa nilai tersebut agar membantu orang-orang seperti saya yang masih belum bisa mencintai dan menghormati diri sendiri.
Kalimat favorit saya saat RM leader dari BTS membawakan pidato di depan para dewan anggota PBB beberapa waktu yang lalu.
" I want to hear your voice...No matter who you are, where you're from, your skin colour, gender identity: speak yourself "
Saya juga ingin berterima kasih kepada diri saya terdahulu. Terima kasih ya walapun seringkali terjatuh kamu tidak putus asa dan kembali berjuang. Terima kasih sudah memilih keputusan yang tepat.
