Original topic:

Byur, dan Smartphone-ku pun almarhum

(Topic created on: 06-12-2021 05:40 AM)
2096 Views
LuckySebastian
Active Level 4
Options
Galaxy A

judul.jpeg

Dulu saat smartphone belum ada, kebanyakan orang baru menggunakan featured phone, ponsel yang hanya untuk telepon dan SMS. Ketika itu saya sudah mulai mencoba PDA (Personal Digital Assistant)

Maklum barang baru, semuanya masih titip teman yang pulang dari luar negeri, karena belum ada penjualnya di Indonesia. Gagah benar rasanya pakai Palm OS atau Pocket PC 😅, yang sekarang semuanya sudah almarhum. Kita menyebutnya juga dengan komputer genggam, miniatur komputer untuk bekerja di jalan, bisa membuat jadwal, catatan digital, membuka office app, termasuk bermain game.

 

PDA Palm VPDA Palm V

 

Mungkin sudah jalannya, namanya barang elektronik bisa saja rusak. Dan saya juga mengalami PDA saya rusak, tidak ada reparasi yang bisa dan berani mencoba, karena mereka juga tidak pernah tahu jeroannya seperti apa.

Basis saya juga bukan di elektro, tetapi karena terdesak, akhirnya saya bongkar sendiri sambil belajar dari internet dan dari forum-forum luar.

 Berhasil? Ya engga lah wkwkwk🤣

Tapi setidaknya sudah mencoba, sudah belajar banyak, dan sudah lebih siap. Sampai kemudian bisa berhasil memperbaiki milik teman, hingga membuat device punya baterai cadangan dan terkoneksi dengan peralatan lain.

 

Kesenangan belajar dan mengoprek gadget ini akhirnya membawa saya lebih jauh punya toko kecil gadget, yang tentu saja sekalian menerima ngoprek software dan memperbaiki hardware, bahkan diangkat jadi service center resmi brand.

 

Coba tebak, apa yang paling sering bikin gadget rusak? Kebanyakan karena terkena atau kecemplung air.

 

Saat itu ponsel tahan air jarang sekali. Yang tahan air itu peralatan outdoor, seperti GPS untuk mendaki gunung dan melaut. Karena banyaknya ponsel dan smartphone terkena air, saya sampai buat sendiri alat khusus untuk mengeringkan gadget dari alat vakum makanan yang saya modifikasi.

Perbaikan kena air ini kuncinya satu, yaitu kesabaran. Pasalnya, untuk benar-benar menghilangkan kandungan air di dalam komponen, gadget harus ditempatkan di dalam alat vakum hingga 2 minggu, baru kemudian dirakit ulang dan dinyalakan.

Sebagian ponsel bisa sembuh, asal mau sabar. Sayangnya banyak pengguna yang tidak sabar dan langsung mencoba menyalakan ponsel berkali-kali setelah terendam dan dibersihkan, hingga akhirnya ponsel rusak karena korslet.

 

Yang hampir bisa divonis mati adalah ketika gadget terendam air laut, apalagi dibiarkan seharian. Ketika kita buka korosifnya sudah menyebar bahkan meninggalkan bekas berwarna hijau di banyak komponen.

 

Banyak orang berpikir, ah saya kan tidak mandi bawa smartphone, saya sangat berhati-hati agar smartphone tidak terlepas dan masuk ke air. “Pasien” saya juga semua berpikir begitu mulanya, sampai ketika peristiwa kemasukan air terjadi.

 Ada yang jatuh ke wastafel hingga ke kloset, bahkan jatuh di genangan air dan selokan.

Ada yang tidak sadar botol minumnya bocor tidak tertutup rapat di dalam tas yang berisi smartphone, tertumpah kopi, hingga kehujanan saat smartphone di kantong celana.

 

The Guardian pernah mempublikasikan studi, yang mengatakan bahwa 25% pengguna ponsel pernah merasakan ponselnya terkena air.

Selain itu, lima tahun lalu IDC juga mempublikasikan riset bahwa setiap hari terdapat 100.000 unit smartphone yang rusak karena air dan menghabiskan biaya perbaikan sebesar 153 triliun rupiah. Berarti per tahunnya ada 36.5 juta unit smartphone yang rusak karena air dalam setahun, atau mencapai 11% dari smartphone yang beredar setiap tahun di Eropa saat itu.

 Menurut riset yang sama, kerusakan smartphone karena terkena air adalah kerusakan kedua terbanyak, sedangkan yang pertama adalah kerusakan karena layar pecah akibat smartphone terjatuh.

 Dari data tersebut kita bisa melihat bahwa keputusan Samsung untuk membuat jajaran smartphone dengan kemampuan tahan air merupakan langkah yang bagus dan penting.

 

Di tahun 2014, Samsung merilis Galaxy S5, smartphone flagship pertama mereka yang tahan debu dan air. Kemampuan ini bisa dikatakan impresif, bayangkan, saat itu smartphone dengan baterai tanam belum musim, jadi Galaxy S5 ini masih bisa dibuka tutup cover baterai belakangnya untuk mengganti baterai, sehingga celah tutup baterai harus benar-benar rapat. Juga port chargernya masih harus dilindungi flap penutup.

IP ratingnya pun bagus IP67. Saya ingat saat device ini dirilis, Samsung Indonesia wanti-wanti, menyarankan untuk jangan dimasukkan ke dalam air atau direndam. Tapi namanya netizen, terutama di luar negeri, makin dilarang makin penasaran. Mulailah kita melihat torture test, Galaxy S5 direndam di kolam renang hingga dimasukkan mesin cuci.

Samsung Galaxy S5Samsung Galaxy S5

 

 Galaxy S7 di tahun 2016 menjadi cikal bakal flagship Samsung yang memiliki IP rating lebih tinggi, yaitu IP68. Torture test terhadap device ini pun semakin menggila.

 Yang mengejutkan di tahun 2017, Samsung menyematkan kemampuan tahan air ini kepada Galaxy Seri A yang baru, Galaxy A5 dan Galaxy A7.

Ini langkah yang menarik, melihat kebanyakan smartphone flagship brand lain pun belum dibuat tahan air.

 Sayangnya kemampuan tahan air di Galaxy A ini pada seri penerusnya ditiadakan, tetapi sekarang kembali lagi di Galaxy A52 dan Galaxy A72 (2021) yang terbaru dengan IP Rating IP67..

 

Jadi apa sih IP Rating itu? Apakah water resistant atau waterproof?

 

Istilah water resistant dan waterproof ini sebenarnya tidak fix, ada pendapat yang berbeda-beda.

Ada yang mengatakan kalau water resistant itu tidak tahan direndam, sedangkan waterproof tahan direndam dalam air.

Tapi saya sendiri lebih menyetujui pendapat teknikal seperti ini:

Water Resistant: Device bisa menahan air masuk, tetapi dalam batasan atau kondisi tertentu.

Waterproof: Device tahan air, seberapa lama pun dia berada di dalam air.

 

Daya tahan terhadap air ini ada tingkatannya, dikenal dan ditandai dengan Ingress Protection Rating atau biasa disingkat IP Rating.

Ingress sendiri kira-kira artinya kemampuan menahan masuk.

Tingkatan ketahanan ini ditandai dengan label IP dan kemudian 2 angka, misalnya IP67 atau IP68.

 

Contohnya, IP67 berarti angka pertama yaitu angka 6 adalah daya tahan terhadap benda padat atau debu. Karena bukan saja air yang bisa masuk ke dalam device tetapi juga debu. Tentunya kita tidak mau kan, smartphone kemasukan debu yang tidak bisa dilap, seperti di dalam layar atau di lensa kamera yang mengganggu.

Semakin besar angka pertama ini, semakin tahan akan debu yang semakin kecil. Angka 6 adalah angka tertinggi tahan debu, jadi device sama sekali tidak akan kemasukkan debu sekecil apapun. Sementara angka 1 hanya bisa menahan objek padat lebih besar dari 50mm. Jadi ini lubang yang cukup besar, misal kisi-kisi. Lubang sebesar ini biasanya untuk menahan tangan masuk.

 Angka kedua yaitu angka 7 menunjukkan daya tahan terhadap cairan. Angka 7 ini berarti device bisa direndam ke dalam air hingga kedalaman 1 meter maksimal selama 30 menit dan dijamin air tidak akan masuk.

 

Untuk lengkapnya IP rating ini bisa dilihat di bagan di bawah ini:

Daftar TingkatTahan Debu dan AirDaftar TingkatTahan Debu dan Air

 

Terkadang ada angka IP Rating yang tidak komplit, misalnya IP6x. Ini berarti device hanya di test untuk keperluan tahan debu, tetapi untuk ketahanan airnya tidak di test.

 

Standar IP Rating ini dikembangkan di Eropa. Sebenarnya Amerika Serikat juga memiliki standar yang mirip, namanya NEMA Type Rating, berdasarkan nama asosiasi pembuatnya National Electrical Manufactures Association. Tetapi IP Rating yg dikembangkan di Eropa lebih diterima dan digunakan secara global.

 IP Rating ini tidak perlu disertifikasi oleh badan tertentu. Jadi sekelas Samsung cukup melakukan testnya di lab sendiri.

Misalnya Galaxy A52, untuk di label IP67, berarti Samsung akan merendamnya dalam air bening dengan suhu tertentu sedalam 1 meter selama 30 menit, kemudian mengecek apakah ada kebocoran dari desain smartphone tersebut.

Perbedaan IP67 dan IP68 di kedalaman dan waktu, IP68 boleh di bawah 1 meter dan dalam waktu yang lebih lama sesuai test.

Untuk test ketahanan debu, device akan dimasukkan ke dalam dust chamber dan kemudian partikel debu disemprotkan dengan bantuan kipas yang memang sudah didesain di dust chamber sehingga seluruh bagian smartphone ter-cover debu.

Setelah selesai dan didiamkan, device kemudian dibongkar dan di cek apakah ada debu masuk ke dalamnya.

Galaxy A52Galaxy A52

 

 Pernah terpikir kenapa tidak semua smartphone dibuat dengan kemampuan tahan air?

Untuk mendapat perspektif atau insight-nya, kita perlu melihat sedikit teknis, bagaimana cara smartphone dibuat tahan air.

 

Kita lihat Galaxy A52, betapa banyaknya lubang yang mungkin dimasuki air. Misal di bagian bawah, ada lubang audio jack 3.5mm, mic, USB-C, Speaker,

Lubang-lubang yg mudah dimasuki airLubang-lubang yg mudah dimasuki air

 

Di bagian atas ada lubang mic kedua, dan ada sim tray.

Di bagian sisi kanan ada tombol volume dan power, yang kalau kita tekan akan membuat celah.

Secondary Mic dan SIM TraySecondary Mic dan SIM Tray

 

 Belum lagi celah sekeliling antara bagian belakang smartphone dan frame, juga celah yang sama antara layar dan frame.

 Untuk membuat device tahan air dibutuhkan lem khusus dan tambahan gasket yang perupakat pita tipis seperti karet untuk menutup celah yang mungkin ada di pertemuan sambungan, seperti pertemuan antar frame dan layar.Gasket ini biasanya bisa rusak setelah dibuka dan harus diganti

GasketGasket

 

 

Ini alasannya mengapa device dengan kemampuan IP67 atau IP68 sangat tidak disarankan untuk diperbaiki bukan di tempat resmi seperti Samsung Service Center. Pasalnya ketika diperbaiki di tempat servis yang tidak resmi, gasket tidak bisa diganti, dan biasanya tutup belakang direkatkan hanya menggunakan double tape, sehingga kemampuan tahan airnya akan hilang.

 

Begini megatasi lubang audio, dengan part yang dipilih khusus dengan rubber atau karet tambahan untuk menahan air.

LuckySebastian_7-1623410270761.jpeg

 

 

USB-C juga memiliki karet tambahan di sekelilingnya untuk menahan air agar tidak bocor. Biasanya, untuk device dengan IP rating seperti Galaxy A52 atau Galaxy A72, menggunakan bahan material USB-C yang berbeda agar lebih tahan terhadap korosif atau karat, misalnya mengandung nikel atau platinum.

Tidak hanya itu, mengingat USB-C merupakan port charging, maka perlu perlakuan khusus, seperti sensor yang memberikan notifikasi jika terkena air agar tidak mengisi daya saat port dalam keadaan basah.

Sensor juga harus bisa mematikan aliran listrik saat port basah agar tidak korslet.

Rubber Seal USB-CRubber Seal USB-C

 

 

Bagaimana dengan lubang mic dan speaker?

 Lubang mic dan speaker kan harus bisa menghantarkan suara, jika tertutup berarti suara tidak bisa masuk atau keluar. Nah ini menarik, jadi bagaimana membuatnya tahan air?

Samsung menggunakan bahan seperti Gore-Tex membrane. Membrane fabric ini unik, karena mampu menahan air tapi breathable. Seperti jalan satu arah, lapisan ini bisa memblok air masuk, tapi tetap berpori dan suara tetap bisa dihantarkan.

Gore-Tex MembraneGore-Tex Membrane

 

Bahan ini mirip yang digunakan pada sepatu gunung atau jaket, yang tidak bisa kemasukkan air, tetapi panas di dalam bisa keluar.

LuckySebastian_10-1623410270793.jpeg

 

 

Pada bagian SIM card device yang tahan air, terdapat seal karet dekat bagian penutup, gunanya menutup celah dari air. Pastikan SIM tray ini menutup rapat hingga rata dengan frame.

Rubber Seal pada SIM TrayRubber Seal pada SIM Tray

 

 

Dari ulasan di atas kita bisa melihat bahwa membuat smartphone tahan air bukan hal sederhana. Tidak hanya pembuatannya di pabrik, tapi juga menyangkut layanan purna jual, karena harus menyediakan service yang rumit melibatkan penggantian gasket hingga uji ketahanan air yang tentu lebih mahal.

Ini yang menjadi faktor mengapa tidak banyak brand mau melakukannya, kalau belum punya standar service center dan tenaga terampil yang bisa melakukannya, apalagi untuk smartphone kelas menengah atas seperti Galaxy A52, bukan hanya untuk flagship.

 

Memiliki IP Rating seperti IP67 bukan berarti smartphone kita bebas di rendam di mana saja.

Walaupun memiliki sertifikasi tahan air, tidak ada brand smartphone yang memberikan garansi kalau smartphone rusak karena air. Nah aneh kan, kok bisa?

 Di dalam unit smartphone, Samsung menempatkan beberapa sticker liquid contact indicator, terutama dekat area yang mungkin jadi lubang pertama yang kemasukkan air, seperti SIM tray, jack audio, dll.

Sticker ini seperti kertas lakmus, akan berubah menjadi merah ketika kena cairan, dan bagian service akan mengetahui kalau device pernah kemasukkan air.

Sticker yang berubah warna saat kena airSticker yang berubah warna saat kena air

 

 

Jadi kenapa tidak garansi? Karena daya tahan air ini bisa berkurang atau rusak karena pemakaian, kesalahan pengguna, dan umur.

Misal device beberapa kali terjatuh, bisa membuat celah terbuka. Kemudian kesalahan pengguna, misalnya kurang rapat menutup SIM card atau baterai yang kembung dan mengangkat tutup hingga terjadi celah.

 

Tes di lab memang menggunakan cairan bening, tapi pengguna smartphone bisa saja membawa smartphone berendam di air laut, atau di kolam renang yang airnya mengandung bahan chlorine, atau berendam di jacuzzi  air panas belerang, dll. Siapa pula yang mengukur kalau kita berenang tidak lebih dalam dari 1 meter?

Walau kemungkinan smartphone dengan IP67 kebanyakan tidak akan rusak dan kemasukkan air, tapi resiko ini tidak bisa diantisipasi.

 

Jadi menurut saya cukup adil jika IP67 memberikan proteksi dari banyak kejadian yang mungkin saja terjadi, tetapi garansinya juga terbatas.

Seringkali untuk banyak orang, nantinya yang terpenting adalah data di dalamnya, bukan sekedar unit smartphone-nya.

Device jatuh hingga layar pecah, kita masih bisa mengganti layar dan melihat lagi data kita, tetapi ketika sudah korslet kena air, device tidak bisa menyala lagi. Walaupun mengganti mainboard, tetap saja data yang lama tidak bisa dilihat lagi.

 

Jadi untuk siapa sih device dengan IP67 ini, misal di Galaxy A52 atau Galaxy A72?

Pertama untuk mereka yang tidak mau ambil resiko, dan mau proteksi sebaik mungkin untuk smartphonenya, bahkan di kondisi ekstrim.

Kemudian mereka yang banyak bekerja di luar ruangan, seperti arsitek, sipil, bagian konstruksi, peneliti, petugas lapangan dll. 

Debu, musuh Pekerja LapanganDebu, musuh Pekerja Lapangan

 

 Bisa juga untuk mereka yang suka melakukan aktivitas outdoor, seperti bersepeda, motor, jelajah alam.

Lalu untuk mereka sang eksplorer, yang mau foto dan video dari sudut yang berbeda, misal dari dalam kolam atau ditengah hujan atau area berdebu.

Jadi kalian golongan yang mana?

 

That’s it cerita saya yang rencananya dibuat sedikit, hanya cerita tentang IP67, kok lama kelamaan sepertinya memanjang terus.

 Saat ini saya juga menggunakan Galaxy A52. Menurut saya device ini memang layak menjadi penerus Galaxy A51 yang menjadi salah satu device paling diminati di Amerika Serikat dan juga di negara kita. Fitur-fitur dari flagship hampir lengkap, layar bagus, baterai bagus, ukuran dan berat pas, desain menarik, kinerja untuk handle task sehari-hari bisa diandalkan, dan IP67 yang menyertainya, membuat saya tidak ragu saat habis bepergian, karena setiba di rumah device bisa disemprot dan dibersihkan dengan alkohol, bahkan dicuci di keran.😁

Termasuk membawanya ke kamar mandi untuk mendengar lagu, membaca berita, melanjutkan nonton sambil gosok gigi, tanpa khawatir rusak terkena air.

Psst… kalian juga sama kan ke KM bawa smartphone? 😅🖖

 

See ya!

57 Comments
RAGIIL
Active Level 9
Galaxy A
Mantap.. panjang kali artikel wkwk tp gpp bagus tulisannya
Coreal
Expert Level 1
Galaxy A
Wahh mantap penjelasannya, jdi nambah ilmu juga ttg rating IP67 pda sebuah smartphone😃
Thanks infonya master👍
Mas_Fatawy
Expert Level 4
Galaxy A
akhirnya, aku paham IP .. 😄
terima kasih banyak Gan..
Galaxy A
Makasih yak jadi berasa dijelasin dosen
Ilmu yang aku dapat :
Tau apa itu IP
apa saja bahan yang bisa membuat serrifikat IP
aku gak pernah bawa hape ke kamar mandi 😁
rafrdyan
Expert Level 5
Galaxy A
Hi kawan @LuckySebastian
Wah... mantap
Lengkap dan Panjang sekali Threadnya 👏👏
Saya baca, ko tidak selesai - selesai 😆

Nice Info! 🔥
sinsanfeb
Active Level 10
Galaxy A
Ini Mas Lucky Sebastian @gadtorade yg suka review gadget ya mas?
Galaxy A
Mantap om penjelasannya jadi yang teman-teman belum tahu banget jadi lebih tahu nih 👍👍👍 mantap 😊
Orlaa
Expert Level 5
Galaxy A
👍🏼
meoonk
Active Level 3
Galaxy A
😍