Hari ini, langit kelihatan kelabu dan suram. Awan tebal menggantung rendah di atas kepala, membuat suasana terasa lebih dingin dari biasa. Keadaan berangin membuat aku sedikit keresahan di waktu tengah hari yang mendung ini. Dedaunan bergoyang perlahan-lahan, seolah-olah menari bersama angin yang tiada hentinya.
Cuaca yang sejak beberapa hari ini yang kadang-kadang hujan membuatkan saya ragu-ragu untuk melangkah keluar rumah. Setiap kali titisan hujan turun, bunyinya begitu menenangkan, seolah-olah bumi sedang berbicara denganku. Aku sendirian mengamati suasana alam ciptaan Tuhan yang Maha Berkuasa, yang telah mencipta corak yang unik dan mengasyikkan kepada makhluk -makhluk-Nya.
Tiba-tiba, suara angin kencang menyapa telinga, membawa bersama dedaunan kering yang terbang bebas di udara. Saya melihat ke luar, dan pemandangan yang sama terus berulang, angin menggugurkan daun-daun, hujan turun sekejap-sekejap, dan langit yang tetap kelabu seolah -olah mengerti perasaanku yang sedang berduka nestapa.
Namun, di sebalik cuaca yang mendung dan hujan yang turun, ada keindahan tersembunyi yang saya nikmati. Mungkin kerana suasana ini mengingatkan saya akan kenangan -kenangan indah suatu waktu yang lalu. Sungguh cepat kenangan itu pergi meninggalkanku sendirian. Di saat-saat seperti ini, saya merasa lebih dekat dengan alam, menghargai setiap detik yang berlalu, walaupun dalam hujan yang turun dan angin yang berhembus kadang -kadang lembut dan kadang -kadang keras.
Hari yang mendung, berangin, dan kadang-kadang hujan, ternyata menggamit sendu dari sebuah kesunyian dan rindu dari sebuah keindahan yang telah lama pergi.
Cuaca yang sejak beberapa hari ini yang kadang-kadang hujan membuatkan saya ragu-ragu untuk melangkah keluar rumah. Setiap kali titisan hujan turun, bunyinya begitu menenangkan, seolah-olah bumi sedang berbicara denganku. Aku sendirian mengamati suasana alam ciptaan Tuhan yang Maha Berkuasa, yang telah mencipta corak yang unik dan mengasyikkan kepada makhluk -makhluk-Nya.
Tiba-tiba, suara angin kencang menyapa telinga, membawa bersama dedaunan kering yang terbang bebas di udara. Saya melihat ke luar, dan pemandangan yang sama terus berulang, angin menggugurkan daun-daun, hujan turun sekejap-sekejap, dan langit yang tetap kelabu seolah -olah mengerti perasaanku yang sedang berduka nestapa.
Namun, di sebalik cuaca yang mendung dan hujan yang turun, ada keindahan tersembunyi yang saya nikmati. Mungkin kerana suasana ini mengingatkan saya akan kenangan -kenangan indah suatu waktu yang lalu. Sungguh cepat kenangan itu pergi meninggalkanku sendirian. Di saat-saat seperti ini, saya merasa lebih dekat dengan alam, menghargai setiap detik yang berlalu, walaupun dalam hujan yang turun dan angin yang berhembus kadang -kadang lembut dan kadang -kadang keras.
Hari yang mendung, berangin, dan kadang-kadang hujan, ternyata menggamit sendu dari sebuah kesunyian dan rindu dari sebuah keindahan yang telah lama pergi.
