Sebelum kita menceritakan Umi, my the best mom, mari kita ketahui lebih dalam sosok Umi karena tak kenal maka tak sayang. Berhubung aku ingin Umi disayang banyak orang, jadi berikut profil beliau!
Ini sekilas informasi beliau, hal-hal sederhana yang menjadi ciri khas Umi.
Umi adalah sosok yang jarang menampakan senyumnya dalam potret foto, namun sosoknya yang hangat mampu membuat nyaman orang sekitar. Umi suka ketawa, kadang hal-hal serius, beliau ketawa. Seringkali juga menertawakan dirinya yang sering terjebak pengalaman lucu, seperti,
Suatu hari Umi punya handphone baru (sebelumnya belum pernah punya handphone), karena enggak bisa kirim pesan akhirnya tanya ke kakak gimana caranya biar bisa balas pesan. Kakakku jawab, "Beli pulsa di konter saja, Mi."
Akhirnya, Umi pergi ke konter sembari membawa telepon genggamnya. Pas pulang, eh telepon genggamnya malah ditinggal di konter, enggak dibawa pulang. Hadeu.
Umi itu jarang meminta sesuatu (seringnya memerintah hehe) , tapi sekalinya punya keinginan sudah mirip cerita legenda yang wajib dikabulkan dalam satu malam. Kemarin tiba-tiba minta dibuatkan kalender, padahal kalender 2022 udah sediaaa banyaaaaak tapi minta yang versi keluarga. Ada-ada saja, tapi karena sayang aku kabulkan walau agak jail dikit. Lagian!
Segala potret Umi!
Seringkali aku bingung, tangan Umi hebat sekali. Masak jarang gagal, sekali jadi langsung enak dan sedap. Umi bisa masak segala resep, mau baking, grill, soup dan lain-lain rasanya tidak perlu diragukan. Tangan ajaib umi jago meracik bumbu-bumbu masakan, dan teskturnya juga oke. Bangga punya Umi yang bisa segala hal. Setelah masak pun, makanan bukan hanya dinikmati keluarga kecil kami tapi juga untuk tetangga dan sepupu-sepupu. Sehebat itu Umi menyatukan semua orang.
Umi sering mengajakku bercocok tanam, mulai dari tanaman hias hingga tanaman buah-buahan. Sekarang Umi fokus merawat pohon mangga dan pohon pisang. Selain itu Umi juga sibuk menjadi MUA (Make Up Artist) Pengantin. Umi pernah bilang, "Jadi perempuan jangan mudah menyerah karena keterbatasan, masih banyak jalan kehidupan ke depannya, selayaknya pohon yang akan terus tumbuh dan berkembang." Hal itu membuatku menyadari bahwa, ini adalah simbolis Umi untuk memiliki prinsip tumbuh dan berkembang dimanapun dan kapanpun. Menjadi perempuan yang bisa apa saja dan beradaptasi akan sekitar.
***Sebelum keberangkatan rasanya sedih mau meninggalkan keluarga. Takut enggak bisa beradaptasi, takut kecewakan orangtua dan banyak ketakutan-ketakutan yang datang. Umi menenangkan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Pelukan hangat Umi menghilangkan pikiran-pikiran buruk. Nyatanya, semuanya pikiran buruk hanya ada di kepala.
Semenjak di perkuliahan, selalu kangen hal-hal kecil Umi. Ketika pagi dibangunkan, sarapan yang selalu siap sedia dan nikmat, pulang sekolah memanggil umi, kalau lelah belajar bisa tiduran di paha umi, umi yang marah kalau sholatnya ketinggalan, dan masakan umi yang paling pas di lidah. Sayangnya, hal-hal itu harus tetap disimpan. Ketika khawatir, Umi selalu sedia 24/7.
Selama di rumah sering kesal juga ditegur Umi ini-itu, nyatanya kalau jauh kangennya luar biasa. Umi tidak terlahir dan bersekolah untuk menjadi ibu, namun perannya dalam hidup adalah ibu yang luar biasa. Umi yang selalu menguatkan tetap bertahan walau banyak hal-hal rasanya buat ingin menyerah. Umi yang selalu ada dan enggak pernah pergi ketika aku berada di titik terendah.
Akhirnya di Desember 2021 ini, aku bisa kasih kabar gembira untuk umi dan bukti bahwa aku sudah berhasi melewati proses panjang. Seneng banget pas foto umi senyum!!!
Aku kembalikan pelukan hangatnya ya, Umi.
Sudah tahukan, peran besar Umi, jadi enggak salah dapat Umi dapat piagam penghargaan dari aku.
Salam, Anak Paling Cantik
Azzah