Original topic:

Jelajah ke 3 Masjid Bersejarah di Jaksel dari lensa Samsung Galaxy S23

(Topic created on: 03-21-2025 12:25 PM)
613 Views
fazri91
Options
Others
Kamis 20 Maret 2025, aku mendapat kesempatan untuk ikut FamTrip dari Sudin Parekraf Kota Jakarta Selatan. Mengusung tema Wisata Religi, selaras dengan nafas bulan Ramadan, ada tiga masjid bersejarah di Jakarta Selatan yang menjadi destinasi utama.

Momen ini tentu tidak aku lewatkan untuk mengabadikan pelbagai objek menarik, selain untuk dokumentasi, dengan Samsung Galaxy S23 yang selalu aku bawa. Ponselflagship keluaran awal tahun 2023 dari Samsung ini ternyata masih sangat bisa diandalkan dari segi kamera.

image

Seperti apa momen dan ceritanya?

Sambutan dan Pelepasan di Walikota

Jelang pukul 12 siang, aku dan rombongan dari Sudin Parekraf Jakarta Selatan sudah siap untuk berangkat. Sebelum itu, ada sesi pelepasan dari Walikota Administrasi Jakarta Selatan, Dr. Munjirin S.Sos, M.Si dan laporan kegiatan dari Crisandini Suri selaku ketua penyelenggara Wisata Religi FamTrip Parekraf Jaksel 2025.

image

Agenda ini ditutup dengan doa dan berfoto bersama, lalu rombongan pun memasuki bus yang telah tersedia. Nah baru deh di sini, lensa Samsung Galaxy S23 akan bercerita. Mencoba mengabadikan momen dan objek menarik sepanjang perjalanan.

image

image

Dipandu oleh Mas Huans dan Mas Ilyas dari DPD HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) Jakarta, berikut keseruan kami selama Wisata Religi Parekraf Jaksel 2025.

image

Masjid Agung Al Azhar Kebayoran

Sebagai warga yang kerap pergi ke Jakarta Selatan, tentu familiar dengan masjid yang satu ini. Bila menaiki MRT, dari jendela, masjid ini nampak elegan dan megah berdiri. 

Masjid yang dibangun pada 1953 - 1958 ini sempat menjadi masjid terbesar di Jakarta, sebelum akhirnya pemerintah membangun dan meresmikan Masjid Istiqlal pada tahun 1978.

image


image


image


image

Dari segi arsitekturnya, nampak mengingatkan dengan Taj Mahal di India. Hal tersebut membuat masjid yang sebelumnya mempunyai nama Masjid Agung Kebayoran Baru ini, dari Rektor Universitas Al-Azhar Mesir, namanya diganti menjadi Al-Azhar yang akhirnya dikenal hingga sekarang.

Di sini kami diajak untuk melihat Aula Buya Hamka, dan di sana sedang terpampang karya-karya lucu dari murid-murid Al-Azhar. Pun selama bulan Ramadan, Masjid Agung Al-Azhar selalu hidup dengan pelbagai agenda serta kajian. Termasuk agenda itikaf yang mulai semalam sudah dibuka. Kalau untuk buka puasa, Masjid Agung Al Azhar menyediakan paket buka puasa hingga 500 porsi setiap harinya. Banyak, ya?

image


image

Selesai berdiskusi dengan pengurus masjid, tentu sebelumnya kami juga mengikuti salat Zuhur berjamaah, perjalanan pun kami lanjutkan ke destinasi berikutnya. Masih di Jakarta Selatan tentunya.

image

Masjid Hidayatullah

Siapa sangka di tengah tinggi gedung perkantoran elite dan pencakar langit ada masjid tua yang sudah berdiri di Jakarta sejak 1747. Masjid dengan arsitektur paduan antara Tiongkok, Hindu, dan Betawi ini merupakan wakaf dari warga Betawi blasteran Cina dan Bugis bernama Muhammad Yusuf yang saat itu bekerja pada seorangmeneer Belanda.


image


image

Akulturasi budaya Tionghoa terlihat dari atap masjid yang melengkung seperti atap rumah orang Tionghoa masa itu. Atap perisai bertingkat seperti kelenteng pun menjadi ciri khasnya. Kebudayaan Betawi juga nampak terlihat dari bentuk pintu dan jendela yang masih dijaga sebagaimana bentuk aslinya.

Sebagaimana masjid yang berusia tua lainnya, Masjid Hidayatullah pun punya tantangan tersendiri saat renovasi dan menjaga bentuk keaslian dari bangunannya. Karena Masjid Hidayatullah ditetapkan sebagai bangunan *** budaya pada 2001, sehingga segala bentuk renovasi harus menjaga keaslian dan memperoleh izin dari dinas terkait.

image

Di halaman masjid terdapat banyak makam pendiri dan pejuang yang punya kontribusi untuk umat dan Masjid Hidayatullah. Hal ini masih dijaga karena dinilai membawa nilai kesakralan. Pun demikian, Masjid Hidayatullah luasnya sudah berkurang dari tanah wakaf yang awalnya 3.000 m² menjadi 1.600 m² untuk pembangunan jalan alternatif dan pelebaran Kali Krukut. Karena ini, sebagian makam pun telah dipindahkan.

image

Di sini kami istirahat sejenak menikmati ruang utama Masjid Hidayatullah. Langit-langit tinggi dan bangunan dengan unsur kayu memberi kesejukan tersendiri. Hingga tiba waktu Ashar, kami pun mengikuti salat berjamaah dan berlanjut ke tujuan berikutnya.

image

Masjid Tangkuban Perahu

Masjid ketiga dalam Wisata Religi Famtrip Parekraf Jakarta Selatan adalah ke Masjid Tangkuban Perahu di kelurahan Guntur, Jakarta Selatan. Sekilas nampak tidak ada yang beda dari masjid yang berdiri di salah satu kawasan elite ini. Namun siapa sangka kalau masjid ini aslinya memang sudah berdiri sejak 1908 yang sayangnya saat ini jejaknya tidak lagi terlihat.


image


image

Masjid Tangkuban Perahu awalnya berdiri di kawasan Menteng, sebelum akhirnya Belanda saat itu memerintahkan agar masjid direlokasi ke tempat yang sekarang. Jadi masjidnya dipindah? Iya, betul. Tentu bangunan masjid kala itu tidak sebagaimana yang kita lihat saat ini.

Hal yang menarik dari masjid ini adalah unsur bintang delapan yang begitu kuat melekat di tiap sisinya. Pun di dekat mimbar terdapat kiswah yang asli didapatkan dari Mekkah.

image

Lantas mengapa dinamai Masjid Tangkuban Perahu? Apakah ada hubungan dengan legenda Tangkuban Perahu di Jawa Barat? Ternyata tidak ada. Hanya dinamakan sama dengan jalan tempat masjid ini berada.

Di masjid ini, kami mendengarkan kajian menjelang berbuka yang diberikan oleh ustaz dari Masjid Tangkuban Perahu. Meski kami menikmati nyamannya masjid ini, namun keterbatasan waktu akhirnya membuat kami bergegas lanjut ke destinasi akhir untuk buka puasa bersama.

image


image

Berbuka Puasa Bersama di Royal Kuningan

Setelah perjalanan hampir seharian, sampai kami di Royal Kuningan untuk buka puasa bersama. Hotelnya berada dekat gedung Merah Putih (Gedung KPK) yang membuatku ingin mengabadikannya yang sedang terkena sinar matahari sore menuju senja.

image

Di Royal Kuningan, selain buka puasa, agenda ramah tamah dan berbagi hadiah pun diadakan. Ada banyak pertanyaan terkait perjalanan kami seharian tadi dilontarkan.

Akhir kata, kemarin menjadi pengalaman yang menyenangkan. Bisa mengunjungi pelbagai masjid ikonik di Jakarta Selatan dan bertemu dengan lintas profesi jadi hal yang membuatku bernostalgia saat aktif di hotelopedia.id dahulu.

image


image

Kalau Members, ada yang pernah ke salah satu dari 3 masjid di atas? Atau ada cerita tentang menarik di sekitar tempat Members? Yuk berbagi!

Salam kompak selalu!
@fazri91

image





7 Comments
Others
Keren2 fotonya 🔥
Others
Alhamdulillah. Terima kasih master 😁🙏🙏
0 Likes
Others
Mantab kaka Fazri
Others
Terima kasih Mas Angga 😆🙏🙏
0 Likes
NANDO07
Expert Level 5
Others
Masyallah😊
Others
Alhamdulillaah 😁
0 Likes
Moderator3
Moderator
Moderator
Options
Others

Terima kasih untuk sharingnya, kak.

0 Likes