Original topic:

Tech Review : Kryo VS Bionic VS Mongoose

(Topic created on: 03-27-2020 03:22 PM)
1524 Views
red-v-in
Expert Level 5
Options
Others
Halo, bertemu kembali di thread sayašŸ˜
Kita bahas nya agak simple + nyantai aja ya, kan #DirumahajašŸ¤­


Istilah seperti judul diatas mungkin tidak asing didengar ditelinga kawan. Jika User disini membeli smartphone dengan memperhatikan performa nya, pasti tidak asing dengan istilah ini. Di thread kali ini saya akan bahas istilah-istilah yang sering banget muncul kalau kita lagi baca spek HP di Internet atau lagi dengerin HP baru launching. Apalagi di bagian CPU adalah itu kayak Kryo, Bionic, Mongoose, A73, A53. Bingungin nggak sih? Saya pengen bantu jelasin istilah-istilah tadi. Tapi sebelum saya jelasin mengenai nama-nama diatas kita kenalan dulu sama si ARM. Siapa sih ARM ini?

image

Jadi ARM ini sebuah perusahaan semikonduktor dan software yang berbasis di Inggris. ARM sendiri merupakan singkatan dari ā€œAdvanced RISC Machinesā€. ARM ini sudah terkenal banget dalam memproduksi dan melisensikan produk-produknya supaya bisa dipakai oleh perusahaan Semikonduktor lain. 2 produk terkenalnya yang sering dilisensikan adalah ISA (Instruction Set Architecture) sama Microarchitecturenya.


1. ISA (Instruction Set Architecture)

image

Instruction Set ini bisa kalian lihat di HP dengan aplikasi tambahan seperti AIDA 64 atau CPU-Z. Kadang namanya beda tergantung aplikasi, kalau di CPU-Z namanya jadi "Kernel Instruction" tapi intinya sama aja sih. ISA ini adalah sebuah instruksi dasar yang dapat prosesor mengerti. Jadi ISA ini adalah sebuah bagian yang membuat sebuah Microarchitecture atau Prosesor. Jadi antara ISA dan Prosesor ini ngga bisa dipisahin, ISA jenis tertentu akan menghasilkan Microarchitecture atau prosessor  yang berbeda juga. Dan ini akan membawa kita ke bagian selanjutnya


2. Microarchitecture.

image

Diatas tadi kan kita bahas tentang si Instruction Setnya. Kalau si Microarchitecture ini bagaimana detil prosesor itu akan bekerja, kayak cachenya, tingkat instruksi, eksekusi dan banyak lagi. Untuk contoh sederhananya kita pilih prosessor cortex ARM dan arsitektur akan didefinisikan oleh ISA ARM. Mikroarsitektur akan menjelaskan seberapa dalam pipa, berapa tingkat cache, ukuran cache, seberapa luas unit eksekusi, dll. Kita ambil contoh-contoh pengaplikasian yang banyak dipakai untuk saat ini.


- ISA : ARMv6, Arsitektur : ARM11

image

Salah satu yang pakai ARMv6 ini adalah generasi pertama Snapdragon S1.

- ISA : ARMv7-A, Arsitektur : ARM Cortex-A5, ARM Cortex-A7, ARM Cortex-A8, ARM Cortex-A9,ARM Cortex-A12, ARM Cortex-A15, ARM Cortex-A17

image

Sedangkan si instruction set ARMv7-A ini banyak di pakai di Prosesor Snapdragon S1 generasi akhir sampai dengan Desember 2013 ketika Qualcomm mengumumkan mereka akan memakai Cortex A53 yang sudah berbeda ISA.


-ISA : ARMv8-A, Arsitektur : ARM Cortex-A32, ARM Cortex-A35, ARM Cortex-A53, ARM Cortex-A57, ARM Cortex-A72, ARM Cortex-A73

image

Kalau ini tidak usah banyak yang dibahas karna rata-rata pengguna smartphone termasuk Anda mungkin yang lagi membaca thread ini lagi menggunakannyašŸ˜




Jadi gimana si perusahaan lain itu memilih perjanjian kerjasamanya dengan ARM?

image

Ada 2 Jalur yang bisa dipilih oleh perusahaan seperti Samsung dengan Exynosnya, Qualcomm dengan Snapdragonnya, Apple dan perusahaan lain untuk menggunakan lisensi dari ARM.

image

Yang pertama adalah Cortex License.  Disini perusahaan lain langsung mengambil desain yang ada dari Pihak ARM seperti Qualcomm mengambil Cortex-A53 dan Cortex-A72 untuk dipakai menjadi Qualcomm Snapdragon 650. Cara ini paling mudah dan murah, dikarenakan pihak Qualcomm tiak perlu mengeluarkan uang banyak untuk proses R&D lagi dalam pembuatan Prosesornya. Tetapi cara ini juga sangat membatasi Qualcomm kalau ada bagian dari Cortex-A72 tadi yang mereka kurang "sreg" mereka nggak bisa merubah bagian tersebut. Dan dalam kesepakatan ini nama "ARM Cortex" Harus tetap dibawa selama proses marketing dan penggunaannya. Yaa ARM kayak numpang iklan gitu hehehe....

Yang kedua adalah Architecture License. Di perjanjian ini biasanya Perusahaan lain mengambil ISA dari ARM dan mendesain Microarchitecturenya sendiri atau Mengambil ISA ARM dan Desain Microarchitecturenya tapi mereka punya keleluasaan lebih untuk merubah komponen dan desainnya


Jadi Kryo, Bionic, Mongoose Itu Apa? 

Tadi kita membahas si ARM nya, sekarang saya akan melanjutkan bahasan sebelumnya yang berakhir pada model bisnis ARM untuk melisensikan produk produknya. Sekarang kita akan bahas mengenai nama nama yang menjadi judul pada thread ini.


"Jadi sebenarnya mereka itu apa sih???"

image

Kryo, Mongoose dan BIONIC adalah nama dagang dari "Custom Core" dari berbagai perusahaan yang menaunginya. Kryo adalah Custom Core dari Qualcomm, Mongoose punyanya Samsung Exynos dan BIONIC itu andalannya Apple. Dan mereka itu serupa dalam dunia Custom Core tapi tak sama, kenapa bisa ngga sama?

Jadi sebenernya Custom Core terbagi menjadi 2 jenis lagi. Ada yang bener bener Full Custom dan ada yang Semi-Custom. Kita bahas yang Full Custom dulu dibawah~

image

Full Custom Core ini digunakan di generasi awal Kryo yang ada di Snapdragon 820, Exynos Mongoose M1, M3, Apple Bionic A11 dan A12. Full Custom Core ini hanya mengambil Instruction Set dari ARM dan tidak berbasis dari Mikroarsitektur dari ARM. Full Custom Core ini membutuhkan waktu yang lama dari proses pengembangan dan biayanya. Seperti Mongoose M1 itu menghabiskan waktu Samsung 3 tahun untuk pengembangannya. Bayangkan berapa sumber daya yang mereka habiskan untuk itu?


Tapi disisi lain Full Custom Core ini memberikan manufaktur kebebasan dalam desain Prosesornya. Tidak terpaku pada desain yang ada, dan lebih mudah untuk diterapkan pada produk mereka seperti Apple yang sangat berjaya dengan berbagai macam Custom Corenya terutama di Apple Bionic A11 yang mengasapi kompetitornya. Jadi ada kelebihan dan kekurangan yangg seperti bisa kita tebak akan berbanding terbalik dengan Semi-Custom Core dibawah~


Cerita Semi-Custom Core ini bisa kita tarik sampai ke 2015 saat Qualcomm untuk memutuskan memakai Mikroarsitektur ARM kembali tanpa kustomisasi di Snapdragon 810. Yang terjadi? Kacau! Snapdragon 810 dan adeknya 808 terkenal sebagai prosesor yang panas dan boros baterai. 810 dianggap gagal dan hanya sedikit yang menggunakannya. Setelah itu mereka men-desain sendiri Snapdragon 820 tapi terlampau mahal untuk proses pengembangannya. Akhirnya munculah Semi-Custom Core ini, Qualcomm Mengambil desain yang sudah ada dari ARM dan mereka mendapatkan izin untuk memodifikasinya sesuai dengan ketentuan yang ada. Proses fabrikasi lebih cepat dan lebih murah. Bahkan di Flaghship sekalipun, masih bisa didapatkan rasanya dengan harga "murah", misal nya Snapdragon 845 bisa dipakai di HP dengan harga dibawah 5 Juta rupiah seperti Xiaomi Pocophone F1.


Sekian thread dari saya, dan jangan lupa tetap #Dirumahaja karna lebih baik dan mencegah penyebaran virus yang semakin meluas.


Sampai jumpa di thread saya berikutnya.
Salam Samsung Members
QWERTY12


8 Comments
Others
TOP Master..thanks infonya yak šŸ˜€šŸ˜€šŸ˜€šŸ‘šŸ‘šŸ‘
red-v-in
Expert Level 5
Others
thanksšŸ‘
razzanasx_
Active Level 7
Others
Thanks Infonya MasteršŸ˜ŠšŸ‘ sangat menambah wawasanšŸ˜‚
red-v-in
Expert Level 5
Others
terima kasihšŸ˜šŸ‘
Fahril08
Active Level 8
Others
nice infošŸ‘
red-v-in
Expert Level 5
Others
sipšŸ‘
ucokbaba
Active Level 8
Others
Iseng googling, terdampar ke postingan yg sama di Mi Community tahun 2018 šŸ˜…
red-v-in
Expert Level 5
Others
iya yašŸ¤”šŸ˜…šŸ˜‚
kebetulan saya sibuk, materi ini aja diambil dari website luar, saya translate sendiri, baru dikasih bumbuĀ² sedikitšŸ¤£