Sepanjang usia kepala dua, akan selalu cemas tentang tujuan hidup, seolah-olah semua terkubur dalam peti harta karun. Namun bagaimana jika tidak ada peta untuk memandunya? Apakah jalan setapak misterius ini akan menujuh akhir?
Seiring kulalui akupun bertanya-tanya, "Apakah benar rute ini?" Disepanjang perjalanan hanya bebatuan dan jalan berliku yang ku tapak.
Ingin rasanya putar balik dan berteriak "AKU LELAH, MENYERAH SAJALAH". Tapi untuk apa, aku sudah jauh melangkah. Kembali kepersimpangan lagi? Memilih setapak lain dengan harapan yang sama dan tidak tau akhirnya. Terdiam ku merenung~
Hinggaku berdiri dengan pasti, "Bagaimanapun akhirnya. Semua yang kulalui ini tak mungkin sia sia".