Koi Has Fallen (M21)

Koi Has Fallen (M21)

MasPii
Expert Level 5

image
Photo 1Saya ibaratkan poster film. Photo saya balik dan saya cerminkan. Seolah-olah ikan akan jatuh dari ketinggian.

Koi Has Fallen, 
Bukan cerita film aksi tentang ikan yang melawan kejahatan di dunianya. Hanya terinspirasi judul sebuah film aksi yang pernah aku tonton. 

Sabtu, 3 Juli 2021. 
Kubuka telepon selulerku sambil berjemur pagi hari di bawah sinar matahari, karena berjemur sedang tren dan kebutuhan saat ini dalam usaha manusia melawan corona atau pandemi Covid19, mencegah lebih baik daripada mengobati. Kubuka Samsung Members, melihat-lihat gallery, membalas komentar hingga sampailah ke menu kontes, sambil melihat hasil karya yang diunggah rekan-rekan SM lainnya. Luar biasa indah dan beraneka ragam judul serta model hewan yang diunggah. Niat hati untuk meramaikan kontespun menyeruak.

Kebetulan hari ini jadwalku untuk membuang sampah ke kota, saya niatkan nanti habis dari kota mampir rumah Pak Tayek. Pak Tayek ini adalah tetanggaku namun beda RT, beliau adalah ketua RT, seniman, penghobi bonsai, dan penyayang hewan. Kedekatan kami terjalin setelah beberapa kali naik gunung dan menjelajah alam bersama. 
Pak Tayek ini punya beberapa hewan dan burung peliharaan yang bisa kujadikan objek untuk kuambil gambarnya. 
Dan burung Gagak adalah objek utamaku. Burung dengan warna hitam yang bisa kufoto lalu bisa kuunggah untuk meramaikan kontes, sudah kupikirkan bagaimana photonya, isi cerita yang akan kutulis nantinya. 

Pucuk dicinta mangga jatuh dari pohonnya, 
jatuh dua, mangga muda dibawa janda.
Saya salam, pak Tayek membalasnya.

"Pak, ijin moto manuk Gagaké jenengan nggih?/Pak ijin memotret burung Gagak peliharaan Anda?". Ijinku kepadanya.

"Ya, wis kana, dipenakke. Tapi aku lagi bar lara lho i. / Ya, silahkan. Tapi aku ini habis sakit lho". jawabnya mempersilahkan saya untuk memotret burung Gagak miliknya sekaligus memberi tahu padaku bahwa beliau habis sakit khawatirnya saya mengira beliau sakit karena terpapar Covid.

Waktu memotret dimulai, ekspektasiku berbanding terbalik dengan kenyataan. Si burung Gagak tidak mau diam saat kupotret, terbang, tidak mau diam dan beberapa kali malah mematuk telepon selulerku. Puluhan gambar yang kuambil tidak ada yang cocok untuk kuikutkan kontes. Tidak puas ganti objek burung peliharaan pak Tayek yang lain.

Kucoba ambil gambar burung Jalak, Kepodang, Perkutut, Lovebird hasilnya sama. Aku jadi tidak enak sama si empunya yang punya burung, khawatir burung-burungnya jadi stres.

 "Ambyar...ambyar..." dalam benakku.

Semangatpun kendor, siap-siap pamit pulang.
Tiba-tiba, terdengar suara seorang wanita. "Arep melu lomba apa meneh Mas?/Mau ikut lomba apalagi Mas?". Eh ternyata istri pak Tayek. 
"Niki lho mbah ajeng nderek lomba photo malih, temane gantos kewan ingon utawi kewan uculan/mau ikut lomba foto lagi Mbah, ganti tema hewan kesayangan atau hewan liar" jawabku.
Istri pak Tayek sudah paham akan kegemaranku yang suka motret apalagi beberapa kali saya motret tanaman bunganya.

"Yo wes muga-muga kasil, kana teruske. Tapi Mbahmu ki bar ambruk, pirang-pirang dina turon/Ya sudah semoga berhasil, silahkan dilanjutkan. Tapi Pak Tayek itu habis sakit, beberapa hari istirahat". Istri pak Tayek pun kembali masuk ke rumah.

Hendak pamit pulang, kucari pak Tayek di samping rumah yang ternyata sedang menguras kolam ikan Koinya.

"Iki ora ko photo, kari 4 lho i, iwakku do mati?/ini tidak kamu photo, tinggal 4 saja lho, ikan2ku pada mati". Kata pak Tayek sambil menunjuk ikan Koinya yang tinggal 4.

"Ashiiaaap". Balasku dengan jawaban ala Atta.

Tak ada rotan akar pun jadi, burungnya gagal Koi pun jadi.

Akhirnya Ikan Koi pun jadi pilihan, ikan Koi yang di Jepang disimbolkan sebagai Cinta dan Persahabatan.

Berikut hasil gambar-gambar ikan Koi yang akhirnya bisa ikut meramaikan Animal Planet Story Contest ini.

image
Photo 2


image
Photo 3

Photo 2 dan photo 3
Photo ikan diambil dengan membalik ponsel sehingga kamera ponsel dekat dengan air. Untuk memotret ikan sebetulnya ada teknik-teknik tertentu, seperti dengan pembiusan ikan, diatas tempat pemotretan diberi penutup agar tidak terjadi bias cahaya. 
Karena ini di luar rencana, maka pengambilan spontanitas saja dengan mengambil gambar sebanyak-banyaknya.
Untuk mengantisipasi bias cahaya, saya gunakan aplikasi pihak ke tiga Lighroom mobile untuk mengeditnya.

image
Photo 3

Photo 3
posisi pengambilan gambar saya lakukan dari atas, sehingga tampak punggung dari ikan.


image
Photo 4

Photo 4
Posisi tampak samping ikan Koi. 
Pengambilan gambar dilalukan dengan mode auto, kamera posisi ponsel dibalik sehingga kamera ponsel dekat dengan air, posisi kamera saya dekatkan disamping badan ikan ketika melintas.

image
Screenshot Exif salah satu photo - Crop Samsung editor

 
Sekian
Mas Pii
Comments
HOPEi7o
Options
KERENation KOI...goodluck