Original topic:

10 Tips Mencegah Ponsel Dari Bahaya Terbakar Dan Meledak

(Topic created on: 04-29-2019 02:57 PM)
2364 Views
REEF
Options
Community Guidelines

image

Masih ingat dengan kasus ledakan Galaxy Note 7 beberapa tahun lalu? Ketika itu masalah produksi pada komponen baterai pada Galaxy Note 7 disinyalir menjadi penyebab utama meledaknya perangkat.

Kasus tersebut bukan yang pertama kali terjadi dan tidak hanya menimpa satu merek ponsel saja. Bahkan kasus ponsel terbakar atau meledak juga pernah terjadi pada smartphone mahal macam iPhone sekalipun.

Sebabnya, baterai jenis lithium-ion yang umum digunakan di ponsel dan perangkat mobile modern lainnya memang rawan terbakar atau meledak apabila rusak atau terekspos suhu tinggi.

Ada beragam penyebab mengapa sebuah ponsel dapat meledak, seperti misalnya korsleting atau adanya kesalahan saat pengisian daya.

Salah satu penyebab yang sering muncul adalah panas berlebih pada bagian dalam ponsel yang kemudian memicu terjadinya ledakan.

Misalnya, baru-baru ini seorang wanita asal Thailand mendapati ponselnya meledak setelah ditinggalkan di dalam mobil ketika siang bolong. Perangkat tersebut rupanya kepanasan karena terpapar cahaya matahari terus-menerus.

Bagaimana cara mencegah agar ponsel tak meledak? Ada beberapa tips yang bisa diikuti. Simak selengkapnya berikut ini, sebagaimana dirangkum Times Now News :


1. Jangan pakai saat sedang di-charge

Sebaiknya jangan menggunakan ponsel dalam kondisi sedang diisi baterainya Saat di-charge, bagian dalam ponsel -terutama baterai- akan mengalami peningkatan suhu.

Nah, ketika ponsel digunakan secara bersamaan dengan pengisian baterai, suhu akan meningkat lebih jauh karena sistem charging semakin terbebani dengan daya yang terkuras.

Terlebih kalau penggunaanya "berat" seperti untuk bermain game. Kondisi ini disebut "parasitic load" dan sebaiknya dihindari karena ikut berdampak buruk pada ketahanan baterai, di samping meningkatkan suhu.



2. Gunakan charger asli dan berkualitas

Selalu gunakan charger original atau yang memang dikenal berkualitas tinggi. Setiap vendor memiliki standar dan spesifikasi tertentu untuk charger yang diproduksi, terutama yang memiliki kemampuan fast charging.

Jangan ambil risiko dengan menggunakan charger non-original yang keluaran listriknya tak terjamin bagus. Ingatlah bahwa tak semua charger memiliki kualitas setara.

Lebih baik memilih merek terpercaya daripada mengorbankan perangkat dengan memilih charger abal-abal.

Salah-salah, bukannya menghemat tapi malah rugi karena perangkat rusak, bahkan terbakar atau meledak.



3. Hentikan charging saat baterai terisi 100 persen

Jika ponsel sudah terisi 100 persen maka sebaiknya cabut kabel charger untuk menghentikan proses pengisian daya.

Membiarkan ponsel tertancap ke charger sebenarnya tidak akan membuat perangkat meledak, karena ponsel secara otomatis akan memperkecil daya charging dan melakukan trickle charging, yakni mengisi daya dengan perlahan setiap kapasitas baterai menurun.

Namun, efeknya kurang baik untuk baterai dalam jangka panjang. Baterai lithium-ion pun sebaiknya tak ditunggu sampai benar-benar kosong dan langsung diisi penuh.

Tancapkan charger saat indikator baterai berada di kisaran 30 persen dan cabut saat sudah mencapai sekitar 80 persen.



4. Gunakan baterai asli

Meski ponsel masa kini menggunakan desain unibody, baterainya bisa tetap diganti. Namun, seperti halnya charger, kualitas baterai pun dapat berbeda-beda. Supaya terjamin aman, pakailah baterai asli yang berasal dari vendor ponsel.



5. Jangan pakai baterai rusak

Salah satu penyebab baterai lithium-ion meledak atau terbakar adalah apabila baterai mengalami kerusakan fisik, misalnya karena jatuh atau tertancap sesuatu. Ini bisa menyebabkan hubungan pendek yang berbahaya.

Karena itu, sebaiknya jangan gunakan baterai yang mengalami kerusakan, termasuk yang masih berada di dalam perangkat. Contohnya, ketika ponsel bengkok dan retak, komponen baterai mungkin ikut terdampak.



6. Hindari "charging case" non-ori

Lagi-lagi, aksesori ponsel memiliki kualitas bervariasi, terutama dari segi kelistrikan. Beberapa produsen membuat aksesori casing yang memiliki baterai terintegrasi sehingga bisa berfungsi sebagai power bank.

Nah, apabila ingin menggunakan aksesori macam charging case ini, sebaiknya pilih yang memang original, resmi berasal dari pabrikan ponsel supaya ada jaminan kualitas.



7. Jangan asal colok

Tak semua outlet (colokan) listrik memiliki keluaran listrik yang stabil atau aman. Beberapa malah berbahaya buat charger dan ponsel.

Sebaiknya hindari outlet yang tampak meragukan, seperti ada bekas kerusakan, tercerabut, apalagi hangus.



8. Jangan isi baterai ponsel di tempat tidur

Pernah ada kasus ponsel terbakar karena tertimbun di balik bantal saat sedang di-charge. Aliran udara terhambat sehingga membuat ponsel kepanasan. Apalagi kalau menggunakan baterai tak resmi yang lebih rawan suhu tinggi.

Ponsel yang terbakar tentu akan membahayakan pemilik apabila sedang terlelap. Aneka barang di kasur juga mudah terbakar. Karena itu, sebaiknya jangan letakkan ponsel di tempat tidur saat sedang diisi baterainya.



9. Matikan ponsel apabila basah

Anjuran ini tentu berlaku untuk ponsel yang tidak memiliki ketahanan terhadap air dan debu. Dalam kasus demikian, apabila basah karena tercebur, sebaiknya segera matikan ponsel dan jangan digunakan sampai benar-benar kering.

Jika baterai bisa dilepas oleh pengguna, langsung lakukan hal itu untuk mencegah hubungan pendek.



10. Jangan tinggalkan ponsel di tempat panas

Seperti yang terjadi di Thailand baru-baru ini, meninggalkan ponsel di mobil atau tempat panas lain adalah tindakan berbahaya. Hindari ponsel dari paparan suhu tinggi atau sinar matahari langsung dalam waktu lama agar tak mengalami overheating.


Sumber : infokomputer.grid.id
17 Comments
KyRezz
Active Level 10
Community Guidelines
Poin ke 3, paragraf pertama ada kata terakhir yang salah ✔
0 Likes
Community Guidelines
udah diralat 🙏🙏🙏 makasih brother
KyRezz
Active Level 10
Community Guidelines
👍
0 Likes
Sarif69
Expert Level 5
Community Guidelines
saya suka nih orang² macam ini, berarti benar² baca bukan cuma mampir doank lalu komen ga nyambung ... 😁🤭✌ lanjutkan .....
Rashka
Active Level 8
Community Guidelines
bukanya semua hp samsung kalo udh 100% automatis arus listrik terputus ya soalnya kalo udh full 100% tanda ngecasnya (yg kayak petir)langsung ilang
0 Likes
Community Guidelines
sumber dari mana??
Rashka
Active Level 8
Community Guidelines
kalo di hp saya sih kayak gitu kalo full charge dia otomatis berhenti ngecas
0 Likes
Community Guidelines
hmm saya rasa kurang bener mas @Rashka.. karena ada sistem namanya trickle charge, jadi HP akan mengonsumsi sedikit daya hp untuk sinyal, jam, dsb.. nah saat turun dikit, HO akan ngecharge di background smpai 100% lagi.. dan ini bakal nambah charge cycle batrai tsb (smakin bsar charge cycle, smakin lemah baterainy)

jadi saran bang @REEF bisa dibilang betul, demi pemakaian jangka panjang 🙏🙏
Sarif69
Expert Level 5
Community Guidelines
yang nomor 7 sangat setuju itu, jangan asal colok apalagi kalo coloknya mata orang, bukan meledak lagi tapi bisa² babak belur ...
hehehehee 😂😂