Sejauh-jauhnya kita melangkah, ada kalanya kemudian kita berhenti pada satu titik karena ternyata keadaannya tidak memungkinkan kita bisa melangkah lagi, kemungkinan lainnya karena sudah tiba pada tujuannya.
Ketika langkah kita terhenti karena menemukan kenyataan bahwa keadaannya tidak memungkinkan lagi untuk terus melangkah, jangan pernah sekalipun berfikir bahwa yang telah usai ini sebagai badai. Tetaplah yakin "dibalik kesulitan ada kemudahan, dibalik kesulitan ada kemudahan", diulang dua kali seperti yang tertera dalam kitab suci Alqur'an.
Jika sudah berdoa dan berusaha, maka berserah dirilah pada Sang Pencipta pemilik alam semesta. Apabila kenyataan tak sesuai dengan harapan sehingga segalanya terasa sulit dan berat, maka berdamailah dengan diri sendiri dan bisikkanlah dalam hati seuntai mantra sakti empat kata ini:
"Dan inipun akan berlalu
(These too shall pass)"
Courtessy of zenthinking.net
Ya, apapun yang kita hadapi saat ini, semuanya akan berlalu, tidak akan ada yang sama, tidak akan ada yang kekal dan abadi. Jangan pernah biarkan fikiran sulit dan rasa derita mengambil tempat dalam hidup kita. Izinkan saja keajaiban datang lewat fikiran positif dan rasa bahagia, apapun kondisinya. Kemudian bersabarlah hingga rasa keberlimpahan dalam diri memenuhi fikiran dan perasaan. Kalau sudah begini, nikmat Tuhan yang mana lagi yang kita dustai.
Tetaplah SEJUK ditempat yang panas,
Tetaplah MANIS ditempat yang begitu pahit,
Tetaplah MERASA KECIL meskipun telah menjadi besar,
Tetaplah TENANG ditengah badai yang paling hebat.
Sumber cover image dari link ini: http://www.zenthinking.net/blog/the-transcendent-beauty-in-realizing-this-too-shall-pass?format=amp
"Dan inipun akan berlalu
(These too shall pass)"
Tetaplah SEJUK ditempat yang panas,
Tetaplah MANIS ditempat yang begitu pahit,
Tetaplah MERASA KECIL meskipun telah menjadi besar,
Tetaplah TENANG ditengah badai yang paling hebat.
Sumber cover image dari link ini: http://www.zenthinking.net/blog/the-transcendent-beauty-in-realizing-this-too-shall-pass?format=amp
