- Mark as New
- Bookmark
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
09-21-2023 02:02 PM in
Galaxy GallerySejarah Berdirinya Klenteng Tjo Soe Kong
Seseorang yang bernama Tan Ciau Eng, beliau dikenal suka menolong rakyat miskin dan juga sering mengobati orang sakit. karena sifat dermawannya, ia lebih dikenal dengan nama Tjo Soe KongMaka tidak heran apabila beliau disukai dan dihormati serta dikenal orang dimana-mana.
Nama Tjo Soe Kong dipuja dan dihormati hingga kini, berawal dari ketika beliau mengobati ibu suri dari Kaisar dari zaman Ahala Song yang menderita penyakit kanker payudara. Karena beliau berhasil mengobati ibu Suri, sehingga beliau diberi hadiah yang besar oleh Kaisar, namun beliau tidak mau menerimanya bahkan hadiah tersebut beliau bagikan kepada rakyat yang membutuhkan dan disumbangkan untuk pembangunan dan perbaikan bio-bio yang digunakan untuk tempat berlindung para pendeta kala itu. Disamping itu, sebagai balas budi Ibu Suri kepada Tjo Soe Kong, Ibu Suri pun memerintahkan kepada para pegawai di istana untuk membuat patung Tjo Soe Kong dari Kayu Cendana, yang kemudian dipuja dan dipergunakan untuk meminta keselamatan untuk Negara beserta rakyat-rakyat dan seluruh isi negeri. Sementara rakyat mengetahui hal ini, mereka menuruti teladan Ibu Suri sebagai tanda terimakasih kepada Tjo Soe Kong dengan membuat patung-patung Tjo Soe Kong dari bahan seperti kayu, batu, dll.
Disamping beliau menjadi pendeta, beliau juga dikenal sebagai orang yang suka bercocok tanam. Tjo Soe Kong meninggal ketika bertapa di lembah Ceng Sui Giam di Gunung Hong Lay San, dimana beliau kemudian wafat dalam keadaan bersila pada Ahala Song. Sepeninggal Tjo Soe Kong, salah satu Cucu dari Murid Tjo Soe Kong yang bernama Biauw In telah mendidik kurang lebih 70 pendeta untuk menyebarkan ajaran-ajaran Tjo Soe Kong ke seluruh penjuru Negeri. Oleh karena itu, tidak heran apabila bio-bio Tjo Soe Kong tersebar di berbagai Negeri, baik di Tiongkok maupun di Luar negeri termasuk Indonesia.
Klenteng Tjo Soe Kong terletak di Kawasan Tanjung Kait. Klenteng ini diperkirakan dibangun pada sekitar abad ke-18 atau tepatnya tahun 1792 oleh warga keturunan Tionghoa yang merupakan Imgran dari kabupatin Anxi, di Provinsi Hoxian China yaitu Inspektur Lim Tiang Pa yang merupakan orang China terkaya pada masa itu, beliau membeli tanah yang sekarang diatasnya dibangun Klenteng bernama Klenteng Tjo Soe Kong. Diperkirakan pada zaman kaisar Yong Ceh bertahta 2 tahun atau tarich Masehi 1724, kedua murid dari Tjo Soe Kong yang bernama Lauw Su Cun dan Jauw Yu Beng membuat bio dari bahan kayu dan bambu di desa Tanjung Kait. Ketika itu keduanya membawa patung Tjo Soe Kong dan meletakannya didalam bio tersebut. Di dalam lingkungan Klenteng ini pun terdapat sebuah sumur yang digunakan untuk kepentingan Klenteng dan keperluan ibadah umat Budha. Sumur ini juga diyakini sebagai tempat berdiamnya Dewa Naga air atau Dewa Rezeki. Imgran China ini kemudian membuka perkebunan tebu di Tanjung Kait, tapi kini perkebunan tersebut sudah tidak ada lagi. Andries Teisseire dalam bukunya Chinese Epigrapic Materials in Indonesia menyebutkan bahwa pada tahun 1792 klenteng ini sudah ada dan setiap tahun diakhir bulan November dan permulaan Desember selalu dirayakan oleh masyarakat setempat dan sekitarnya (Tangerang, Batavia). Dengan dihadiri oleh sekitar 100 orang pengunjung. Dahulu di Tanjung Kait ini pun ada sebuah kota kecil bernama “Tuasiah”. Yang kini sudah tidak ada lagi karena terjadi abrasi sekitar 200 M dari bibir pantai awal.
Ketika pada tahun 1883 M Gunung Krakatau dan gelombang tsunami melanda seluruh wilayah pantai di Wilayah Lampung dan Banten, beberapa desa tenggelam seperti Ds.Keramat, namun Ds.Ketapang dan Ds.Tanjung Kait tempat Klenteng Tjo Soe Kong berada dilanda banjir tetapi tidak sampai menghanyutkan. Pada waktu itu banyak warga yang mengungsi ke Klenteng Tjo Soe Kong ini, karena konon kabarnya gelombang tsunami tidak masuk ke dalam klenteng.
- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
09-21-2023 04:29 PM in
Galaxy GallerySaya membacanya sampai selesai..😊
- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
09-21-2023 04:35 PM in
Galaxy Gallery- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
09-21-2023 04:45 PM in
Galaxy GallerySebelum pandemic saya juga sering mengunjungi klenteng yang ada di kota saya..😊
- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
09-21-2023 04:53 PM in
Galaxy Gallery- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
09-21-2023 05:17 PM in
Galaxy GalleryKarena deket sama rumah..😊
Dulu lumayan sering sebelum pandemic..saya penganut agama lain😊
Saya datang sama temen,dia penganut agama lain juga ( saya dan temen menganut agama yg berbeda😊).
- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
09-21-2023 05:25 PM in
Galaxy Gallery- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
09-21-2023 05:38 PM in
Galaxy GalleryDan kebetulan temen saya bermacam macam etnis dan penganut kepercayaan yg berbeda beda..😊
- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
09-21-2023 05:43 PM in
Galaxy Gallery- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
09-21-2023 05:54 PM in
Galaxy Gallery![](/skins/images/98330F870EEE644466868382782DD4EB/responsive_peak/images/icon_anonymous_message.png)