Nikmat Sederhana yang Jarang Disyukuri
Kejadiannya 2 pekan pasca Idul Fitri
Saya foto dengan format full di kamera supaya keliatan sepanjang, seluas, dan sebersih apa langit biru kala itu.
Saya kira langit biru cerahnya cuma sepekanan aja, soalnya saya tinggal di pinggiran ibukota yang dekat dengan kawasan industri, jadi ini adalah kenangan langka 🩵
Ditambah, saat itu lagi galau karena ga mudik. Padahal ini hal yang sangat dinanti 🌙
-but now, i'm ok.
Biasanya liat langit biru bersih, ya harus ke daerah yang bebas polusi, alias harus jalan ratusan kilometer dulu dari tempat inggal.
**bukan jalan secara harfiah ya. teteup naik kendaraan**
Di era Covid, 2 tahun dilarang mudik sama pemerintah. Tapi, kawasan industri tetep jalan walaupun sekolah dan ngantor WFH.
Nah disaat itulah, setiap Idul Fitri, baru berasa dan bisa merenungi bahwa langit cerah biru bersih, ga setiap saat ada, loh. Dia bisa ada kalo udaranya super bersih dari polutan, entah itu asap pabrik & kendaraan, ada hujan dulu yang intensitasnya berhari-hari.
Sejak saat itulah, saya mulai mensyukuri nikmat dari Allah mengenai indahnya udara yang bersih, cerah, bisa dinikmati langsung di depan mata tanpa harus pergi jauh dan ngabisin banyak uang. Alhamdulillah, semuanya atas izin Allah
Pun, saya masih bisa menikmati apa-apa yang Allah Limpahkan, karena anggota tubuh saya hingga saat ini, Alhamdulillah masih Allah izinkan ada dan normal.
Makanya, seterik apapun, walau kadang ngeluh juga, sih.. Kalau keliatan sedikit langit biru, ga ragu langsung ucapkan masyaAllah, subhanAllah, bersyukuuur banget 🩵 langsung rasanya ga sabar mau berbagi pengalaman ini ke orang lain. Langsung saya foto, video.
Mungkin, tanpa sepengetahuan saya, ada sebagian orang yang menganggap ini aneh atau terlalu berlebihan, karena mereka pikir, toh, ini udah biasa.
Tapi, bagi orang yang menyukai, mudah mengagumi, dan bersyukur atas ciptaanNya, ini adalah salah satu hal yang sangat indah 💗
Dan ga nyangka, ternyata fenomena langit biru bersih atau berawan dikit, berlangsung selama kurang lebih sebulan. Ya Allah, Alhamdulillah, betapa senangnya saya. Fenomena kaya gini kalau saya ingat-ingat, terjadi setahun cuma 1-3× dalam jangka waktu yang berkesinambungan.
Yang tadinya butuh healing ke alam yang jaraknya lebih jauh, dengan melihat fenomena ini, udah ga perlu. Karena, ini aja udah lebih cukup. Tinggal siapin buku baca atau catatan atau hal bermanfaat lainnya. Kalau udah terlalu panas, ya saya ga kuat juga, langsung ke depan kipas angin 🧊
Selama langit biru bersih ada, selama itu pula pemandangan gunung salak, gunung gede pangrango, dan pegunungan halimun salak keliatan dari sini dan sekitarnya.
Terakhir, ga ada salahnya mengagumi hal sekecil apapun, karena itu akan berharga di mata orang yang berharga pula. Tetap semangat untuk hidup, karena masih banyak nikmat Allah yang harus kita rasakan dengan baik lagi halal.
🌸🌸🌸
