"Seberapa SAMSUNG sih loe?", tanya seorang teman tiba².
Dengan enteng ku jawab, "mesin cuci di rumah gw sih SAMSUNG bro!"
"Yakin?", tanyanya lebih lanjut...
Gw terdiam, sepertinya pertanyaan ini akan membuahkan hasil sebuah Galaxy A34 5G Gaming edition (#BolehNgarep)😁
Perlahan² pikiran gw kilas balik, memang mesin cuci di rumah merek SAMSUNG sih, dah puluhan tahun... bahkan saat kemarin diganti pilihannya jatuh ke merek SAMSUNG lagi! Wajarkah apabila konsumen puas, kemudian kembali membeli merek yang sama?🤔 Ngak ada hubungan sama Harry Potter maupun mbah dukun, pure kepuasan konsumen aja.
Buds+, Note5, charging pad, powerbank.
Wait, wait.. ternyata TV di rumah, dari jaman TV Tabung hingga sekarang jaman LED juga menggunakan SAMSUNG deh! Kalau ditanya kenapa suka? Entah, pingin sih coba yang lain tapi entah kenapa pas dibeli ya kok SAMSUNG lagi.😂 Sampai ada yang rusak ke sambar petir (lewat antena) . 🤭
Saat bekerja di komputer, layarnya ya SAMSUNG. Apalagi yang main design² pasti pernah mengalami. Kebanyakan monitor lain, warnanya akan lari² jadi saat produksi sering banget koreksi, kerjaan ngak selesai² diomelin boss & klien. 🥲 (#Nasib) Untung ada SAMSUNG.😉
Hem.. apa lagi ya? Perasaan gw mulai agak² gimana gitu, kok barang² SAMSUNG gw lebih banyak dari sekedar mesin cuci ya?🤣
Jaman dulu, hp SAMSUNG dipandang sebelah mata. Salah satu ponsel idaman gw pada jaman itu adalah Nokia Communicator. Pokoknya kalau bawa & pakai itu, pasti dilirik cewe dah!😅 Ponsel lain yang masuk radar adalah Nokia sliding 8800 silver perak serta ponsel flip Motorola Startec.
Berpikir demikian, hati gw sedikit lega.. "Well, not all my previous phones were SAMSUNG though."
"Jadi sejak kapan SAMSUNG masuk dalam hidup gw?", tanya gw dalam hati.
Ponsel SAMSUNG yang pertama kali gw miliki adalah Samsung Note4. Jujurly, masa itu, ponsel Note4 adalah ponsel dengan layar paling lebar & berat😂 Kok gw naksir ya?
Oh karena sharing (alm) seorang teman juga. Betapa enak & nyamannya bekerja di ponsel layar jumbo.🤗
Awalnya gw berpikir, ach, ini cuma iklan titipan deh.. loe kan dapat gratis, kalau beli sendiri mau ngak?, gw berkata dalam hati.
Galaxy Note5, masih berfungsi minimal buat Spotify di kendaraan.
Takdir memang lutju, biasanya ngak pernah kebagian, saat itu gw kebagian undangan consumer launch di salah satu hotel bergengsi daerah Menteng.
Selain makanannya enak² (ya iya donk.. hotel bagus), kumpul² bareng rekan² sehobi, banyak yang bening², bisa mencoba fitur² teknologi terbaru.😋 kurang apa coba?
Saat Note4 dalam genggaman, mulai deh racun mengalir... kok nyaman ya! Dilanjutkan mencoba S-Pen, lah kok enak nulis di layar hp pakai S-Pen? Rasanya berbeda jauh dengan gawai² lain yang pernah gw gunakan (palm, O2). Wah, asli saat itu langsung jatuh cinta deh...
Ternyata benar apa yang dikatakan (alm) teman, Note4 mantap! Perjalanan bersama SAMSUNG pun di mulai. Di dunia per-hp-an😆 Kantong jadi makin berat, karena membawa-bawa 2 hp. (Apalagi sekarang, hp makin berat²)😂
Karena terbiasa dengan S-Pen yang langsung tersimpan di body, urusan pekerjaan juga akhirnya menggunakan Samsung Tab 8 & Tab Galaxy Note10. Sangat lutju karena sesekali, di saat hp kehabisan battery🔋 terpaksa menelepon dari tablet. Ledekan orang² waktu itu, talenan ditempel ke kuping!😅 Bodo amat deh, yang penting bisnis lancar 🥰
Perbincangan dengan sang kawan masih berlanjut, dia berkata, "loe belum menjawab, seberapa SAMSUNG-nya sih loe?, jawabnya.
"Masih penasaran? Pinjam dulu seratus!", jawab gw.😋
Sang teman pun menjulurkan lidahnya, meledek diriku sambil berkata, "ayo, lanjutkan ceritanya..."
Gw seruput dulu beberapa teguk coklat panas di meja, baru kemudian melanjutkan cerita seru.
"Lo tahu kalau dulu Gw gemuk karena kurang aktif bergerak & suka yang manis² kan? Gara² itu akhirnya kena Diabetes!", tutur-ku.
Akhirnya, gw mencari cara agar diri ini termotivasi aktif bergerak. Salah satu teknologi yang gw gunakan adalah fitbit. Yang sayangnya perusahaan berumur kurang panjang. Di saat gw kehilangan alat bantu motivasi, SAMSUNG meluncurkan GalaxyFit dan gw segera memboyong 1 yang warna orange ngejreng bo! 🥰
GalaxyFit ini sangat membantu menyemangati hidup sehat gw tapi ada hal yang bikin gw sebel cenderung trauma sih. Kuningan tempat charging port-nya mudah korosi! Setelah rusak dan tidak dapat diperbaiki, gw malas banget beli barang begituan lagi.
Kemudian era wearables di mulai... awalnya SAMSUNG mengeluarkan smartwatch berbentuk kotak (Samsung Gear). Dalam hati gw bilang, itu jam kotak, bulky & berat banget, dikasih pun gw ngak bakalan pakai (apalagi kalau disuruh beli sendiri).😊
Pandangan gw mulai berubah, saat mengikuti event di SCBD (lot 8), ada consumer launch Samsung Gear S2. Experience zone-nya keren², termasuk mencelupkan smartwatch Samsung Gear S2 ke dalam aquarium penuh air. Cinta pada pandangan pertama pun mulai tumbuh...
Njir...! Nih watch keren banget, bisa buat olahraga, sudah waterproof lagi. Rotating bazel-nya ngangenin banget... bentuknya pun sudah seperti jam pada umumnya (bulat). Dan karena tidak ada port untuk charging, kendala charging port korosi-pun lenyap. "Ini smartwatch layak untuk dimiliki!", kata gw dalam hati.
Top: Gear S2, Watch Active, Watch Active2, Watch4, Buds+, Buds Live, Buds2.
Perjalanan berlanjut, dari Gear S2 loncat ke Galaxy Watch, kemudian Watch Active & Watch Active 2. Hem.. sepertinya I am still missing something nih. Terinspirasi film Knight Rider, sang jagoan pembela kebenaran sambil mengendarai mobil canggih (AI), komunikasi mereka dilakukan via jam tangan. Maka saat SAMSUNG Galaxy Watch4 keluar, gw pun tergerak untuk segera mengadopsi 1. Sangat membantu aktivitas keseharian, dimana kalau gw lagi tidak bisa memegang hp, telepon tetap bisa dilakukan via jam tangan. Sayang belum bisa digunakan berkomunikasi dengan mobil gw🤣 Kendala yang gw hadapi dengan Watch4 adalah masalah ketahanan battery nih..
Di saat berolah-raga, maka dalam sehari itu si Watch4 perlu di charge 2x (pagi & sore). Hem.. cukup sebanding sih fungsi²nya, selain mencatat aktivitas fisik secara otomatis, menghitung BMI, tekanan darah dll, bisa menjadi wireless remote shutter kamera di hp juga.😇 Andai kata SAMSUNG memiliki inovasi baru, battery bisa tahan 1 minggu dengan pemakaian ala gw, so pasti gw bakalan beli.
Next ..... Gw orang yang merawat barang² dengan baik. Tapi sebaik²nya barang yang gw rawat, tetap aja ada yang mudah rusak karena faktor lingkungan misal lembab dll. Nah, earphone adalah salah satu mahluk tersebut. Maka gw menghindari untuk memiliki wireless earphone, karena ujung²nya cuma buang duit. Dah suara biasa aja, lubang telinga jadi sakit + berair apabila menggunakan earphone terlalu lama.
SAMSUNG Galaxy Buds+ merubah pandangan gw akan hal tersebut. Pertama kali menggunakan Galaxy Buds+ dalam long flight✈️ USA to Indonesia (lebih dari 20 jam) mengubah segalanya. Battery Buds+ cukup tahan lama, ANC-nya berfungsi meredam kebisingan pesawat sehingga dapat istirahat. Sampai di rumah langsung ditagih preman kecil😅 dari beberapa tipe Buds yang gw miliki, gw lebih cocok dengan Buds Live. Karena bentuknya seperti kacang, tidak ada bagian yang masuk ke dalam lubang telinga, sehingga buat gw sangat² nyaman untuk penggunaan jangka panjang (long hours).
Galaxy Buds+
Gw kembali meneguk coklat panas di cangkir sambil berkata, "Jadi bro menurut loe seberapa SAMSUNG-nya gw?"😁
Sang teman hanya tersenyum manis... tanpa berkata-kata apa-pun.
Gw pun menutup kalimat tadi dengan berkata..
"LEBIH BAIK MENYESAL KARENA PERNAH MEMILIKI, DARIPADA MENYESAL KARENA TIDAK PERNAH PUNYA!"
Selesai mengatakan kalimat itu, gw pun langsung kabur dari hadapan sang teman!😋
Menurut teman² yang membaca thread ini, SEBERAPA SAMSUNG-nya Gw? 🫰🏻
Sampai ketemu lagi di hadiah berikutnya... #eh, maksudnya cerita selanjutnya.😁
Sarangeo,
Jakarta 01/02/24
