One UI 7

[Noveske]

Saya sudah jadi user Samsung sejak 2011. Perjalanan smartphone saya dimulai dari Galaxy S2. Lalu berjalan menuju Note 3, Galaxy S7, Galaxy S9+, Galaxy S22 Ultra, dan sekarang menggunakan Galaxy S24. Selain itu saya juga menggunakan smartphone sampingan Galaxy M32 dan tablet Galaxy Tab S6 dan A7 Lite. Setiap beli smartphone atau tablet, selalu nyarinya Samsung.

Namun belakangan, saya menilai Samsung mulai terlalu nyaman dan tidak menunjukkan perkembangan yang signifikan, malah seperti bergerak di situ-situ saja. Disaat brand lain sudah bisa ngecharge smartphone dengan kecepatan 100 Watt, Samsung malah mentok di 45 Watt, itupun hanya seri flagship. Disaat yang lain sudah menggunakan baterai Silicon Carbon, mereka masih menggunakan Lithium Ion. Harganya makin mahal, hardwarenya gitu-gitu saja.

Baru-baru ini malah terjadi hal yang sangat aneh, dimana pengguna Samsung kelas flagship (dalam kasus saya S24) malah tidak bisa merasakan pengalaman menggunakan One UI 7 sedangan kelas di bawahnya sudah hadir dengan OS tersebut. Mereka mengutamakan perangkat terbaru dibanding perangkat teratas.

Mempertimbangkan kejadian-kejadian seperti ini, saya mulai melirik alternatif brand lain. Betapa menariknya teknologi yang ditawarkan, dengan harga yang sangat kompetitif. Teknologi fast charging, kapasitas baterai besar dengan smartphone yang ringan, layar lipat dengan crease yang hampir tak terlihat, sangat menggiurkan untuk saya. Tahun ini, saya memutuskan untuk beralih ke brand lain dan melepas brand Samsung yang sudah hampir 15 tahun menemani saya.

Terima kasih Samsung atas segala memori yang sudah diberikan. Saatnya saya bisa merasakan lagi rasa bahagia melihat upgrade dari fitur-fitur gadget yang baru saya beli seperti dulu, kali ini dengan brand lain. Tidak ada lagi ngecharge dalam waktu lama, tidak ada lagi pemotongan-pemotongan fitur, tidak ada lagi refresh-refresh software update. Selamat tinggal Samsung, selamat datang masa depan. 🫡

[tacituskilgore]

45 watt udah ada di midrange sekarang. Ya gpp gan, jangan melulu juga di 1 brand, silahkan coba brand2 lain, nantinya jadi bisa merasakan gimana experiencenya. Berbanding terbalik dengan penulis, saya tipe orang yang hampir selalu ganti device tiap tahunnya dan gonta-ganti brand juga, hampir semua brand hp pernah sy pakai. Percayalah bahwa tidak ada brand yg benar2 sempurna, semua ada plus minusnya, tinggal gimana kita menyikapinya sesuai kebutuhan kita. Cobalah dan rasakan sendiri pengalamannya.

[jiprayoga]

tapi setelah mencoba banyak brand, kalo buat android better brand apa nih bang buat long last time

[milkshake2k3]

Setuju, case tahun ini yang paling bikin saya jengkel ada 3, pertama tab s10 yg pake mediatek, ok saya pakai secara performa aman, tp begitu pakai spesifik apps, apalagi yg berhubungan dengan emulation, jadi keluar begonya, terus pas lagi colok ssd portable, eh keluar notifikasi draw too much power dan ndak detect, padahal di gadget lain aman sentosa (hp padahal bukan tab, dan bbrp merk n type), yg kedua PO s25 series, SANGAT KACAU, saya ada surat terbuka untuk case yg ini, dan yg terakhir update untuk One UI7, jangankan oneui7, lha update security patch april untuk s25 saya aja sampai hari ini (19 april) blm ada dapat, kacau nih, herannya adalah bagian PR nya gimana sih, koq kayak gak kerja, di internal software development juga parah, kayak gak ada mitigasi masalah, namanya perusahaan besar itu harusnya ada Plan A,B,C,D,E..... sampe Z, show must go on, jangan ada delay, bukan dan tidak semudah itu minta maaf ke customer, atau ini malah ndak ada permintaan maaf atau sekedar announcement

[Mogay]

Nokia Symbian kalo masih lanjut enak, tiap model ponsel ada keunikannya sendiri misal N8 yg paling bagus kameranya, E7 dg keyboard qwerty fisik ukuran mini, E6 keyboard qwerty disusun seperti keypad T9 + layar yg paling mungil, C7 satu2nya Symbian^3 gen 1 yg punya NFC, X7 satu2nya yg punya dual speaker. Kesamaannya mereka semua punya jenis CPU dan jumlah RAM yg sama dan ga dibeda2in

Samsung kalo bikin ponsel ga ada uniknya sama sekali, misal A56 dg A36 bedanya A36 itu versi murahnya A56. satu2nya yg unik cuma S25 reguler krn punya ukuran layar yg paling kecil sedangkan S25+ dg S25U itu sama seperti A56 dg A36

andai Nokia masih lanjut, kalo HMD emang saya emoh krn itu bukan Nokia lagi, HMD itu brand yg berlindung dibalik nama Nokia, Nokia yg asli lebih berfokus ke pengembangan jaringan 6G

kalo berpatok pada inovasi sepertinya memang brand china betul2 out of the box, terutama sektor baterai, Samsung yg masih bangga dg 5000 mAh, brand china udah siap dg baterai 7000 mAh yg dulu ada di seri M, skrg M56 seri M terbaru dari samsung cuma 5000 mAh, kmn 7000 mAh samsung yg dulu?

[pemujasamsul]

Unik ini kak, update android 14 waktu android 16 keluar ❤

[DavidBowie]

Sama case-nya kayak agan ini, saya pengguna setia Samsung sejak pakai smartphone. Mulai dari S3, S5, S8, pindah seri A, kemudian S22 Ultra, dan bbrp seri galaxy watch dan buds.

Langkah Samsung bbrp tahun terakhir yang mengcopy strategi Apple cukup memuakkan bagi saya. Sepertinya Samsung sudah yakin kalau dia telah membangun brand loyalty yang kuat—dan memang betul. Tapi perlakuan Samsung terhadap konsumennya beberapa tahun terakhir sepertinya merusak apa yang telah mereka bangun selama ini.

Saya juga sedang memikirkan untuk ganti brand untuk next device. Kepikiran pakai iPhone atau malah Vivo sekalian yang sedang jor-joran.

[milkshake2k3]

Saya sebetulnya Sony fan boys, tp terakhir pakai, z1 mini, selanjutnya mau gak mau akhirnya masuk ke brand yg paling mature ke samsung, so far ok2 aja, cmn setahun belakangan ini aja yg bikin saya jengkel

[DavidBowie]

Betul, Android yg paling enak memang Samsung sih, dari UI sampai ecosystem-nya sudah ready. Makanya sampai skrg saya masih bertahan. Tapi ya itu gan, komunikasi dan treatment-nya belakangan ini bikin muak. Tinggal tunggu kompetitor Android lainnya bisa se-mature Samsung, kelar deh Samsung ini kalau nggak berbenah 😮‍💨

[SkyRabbit84]

Keunggulan Samsung hanyalah harga yg mahal alias overprice..

Sy setuju bahwa Samsung mengcopy Apple dengan ingin agar pemilik Samsung memiliki gengsi tersendiri,

Tetapi Samsung lupa bahwa Setinggi apapun Rumput tetaplah rumput, sekecil apapun pohon tetap akan dikatakan Pohon.
Sebaiknya Samsung tetap pada identitas awalnya bukan mencoba berubah menjadi orang lain.