.
Lebaran kali ini kita nantikan setelah sebulan penuh berpuasa. Apalagi tidak ada perbedaan tanggal peringatan Hari Raya pada Lebaran kali ini menjadikan kami semua serempak merayakannya bersama.
Malam Takbiran yang Sepi
Saat takbir mulai berkumandang selepas Magrib, ada moment yang dirasa kurang begitu terasa. Yap.. lebaran kali ini berkurang satu anggota di rumah, yakni Ayah ku. Suasana takbiran di rumah serasa sepi sekali. Teringat almarhum yang kerap kali bertakbir seiring gema takbir yang terdengar dari rumah. Bahkan mengajak kita seisi rumah untuk bersama-sama takbir.
"Allaahuakbar Allaahuakbar Allaahuakbar. Laa illaa haillallahuwaallaahu akbar, Allaahuakbar walillaahil hamd."
Takbiran dalam rindu, hanya ini yang terasa di malam itu. Sedih namun aku tak bisa menunjukkannya di depan anggota keluarga di rumah, takut mereka kembali hanyut dalam kesedihan.
Hari Lebaran, Inginku Segera Menemuimu
Pagi di Hari Lebaran rasanya bersyukur sekali masih diberikan umur untuk berjumpa dengan Hari Kemenangan. Namun kembali ada moment yang hilang, biasanya Ayah yang bangun paling pagi dan kami bersama wedangan pagi untuk membatalkan yang menjadi sunnah Sholat Ied. Kemudian antrian kamar mandi yang heboh karena harus mandi dengan cepat. Lebaran kali ini, moment pagi bersamanya sangat kurindukan.
Formasi Lebaran tahun ini
Semoga teman-teman yang masih memiliki orang tua lengkap dapat memaksimalkan menikmati waktu kebersamaan dengan mereka. Membahagiakannya dan mengukir moment bersama orang tua adalah sesuatu yang sangat berarti
Terimakasih telah membaca cerita lebaranku ini. Rasanya tak mampu lagi membendung air mata bila terus mengingat Almarhum Ayah. Terlalu banyak moment yang mendadak teringat ketika menyebut namanya.
.