Konon katanya, di Pulau Jawa itu makin ke timur semakin mistis. Saya, walaupun sebenarnya skeptis terhadap hal-hal semacam itu, tapi jadi penasaran juga ketika diajak mudik ke kampung halaman ibu mertua. Se-mistis apa sih kota di paling ujung timur Pulau Jawa?
Singkat cerita, hari kedua lebaran saya & suami berangkat berdua kesana naik kendaraan pribadi. Saya kira, saya akan menemukan desa/kota kecil nan sepi, dengan rumah sederhana yang penuh pepohonan rindang. Satu hal yang saya lupakan, bahwa kota ini begitu dekat dengan Pulau Bali! Hanya 1 jam saja penyeberangan dengan kapal Ferry. Tentu saja kotanya modern, penuh dengan kemudahan dan kenyamanan ala kota besar.
Akan tetapi, yang membuat kota ini serasa surga bagi saya adalah, kota yang padat, ramai, dan modern tadi ternyata begitu dekat dengan pantai (dan perbukitan) yang luar biasa indah. Bagi anda yang belum pernah kemari, coba bayangkan: dari pusat kota anda hanya perlu waktu 15-20 menit ke pantai terdekat yang statusnya masih hidden gem alias sepi pengunjung (selain warga lokal, tentunya). Untuk snorkeling di Pantai Tabuhan yang saya foto ini, hanya butuh waktu 40 menit perjalanan dengan mobil, mungkin lebih singkat 5-10 menit bila menggunakan sepeda motor. Setelah lelah bermain di pantai, kami tidak harus merasakan lelah di perjalanan kembali pulang ke rumah karena jaraknya dekat.
Epic-nya momen mudik kali ini membuat saya bertanya-tanya. Ini betulan saya menemukan surga di Desa Penari, atau saya kena sihir?
Tabuhan, Banyuwangi 2024.