AhmadIrfanAW
Active Level 4
Options
- Mark as New
- Bookmark
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
04-09-2025 09:03 AM (Last edited 04-09-2025 09:06 AM ) in
OthersLebaran tahun ini (1446 H.) saya merayakan lebaran di rumah istri, di Omben, Sampang, Jawa Timur. Sebenarnya setiap tahun saya juga marayakan lebaran di rumah istri tetapi biasanya cuma selama dua hari dan setelah itu saya kembali pulang ke rumah sendiri di Guluk-Guluk, Sumenep, Jawa Timur. Alasannya karena di rumah sendiri agenda lebaran terjadwal sampai hari ke-7 dan tentu acaranya sangat seru.
Bani Mahfoudh Husaini berpose bersama selepas Sholat Ied sebelum berangkat anjangsana keliling ke rumah keluarga
Kami keluarga besar dari sejak buyut ke-4 tinggal di satu lingkungan dan saling berdekatan sehinga beginilah jadwal silaturahmi kami di saat lebaran, pindah dari satu rumah ke rumah saudara yang lain. Setiap rumah ada nama daerahnya sebagaimana yang tertulis di daftar dalam tulisan ini. Hidangannya pun beragam, namun rata-rata cemilan dan gula-gula, es, bukan makanan berat. Ada juga tempat yang menyediakan makanan berat dan biasanya memang sesuai dengan jam makan. Dengan cara seperti ini kami tidak pernah selisipan (kita berkunjung tapi tuan rumah tidak ada).
Anjangsana di Dhalem Latee I menu: egg roll, lemper ayam, dll
Anjangsana di Dhalem Lubsel, menu: rujak buah, umbi-umbian, dll
Walaupun di desa tapi lingkungan tempat kami tinggal cukup padat karena sampai saat ini telah ditempati turun temurun sampai lima generasi (berdiri tahun 1887).
Tanggal 1 Syawal
- Latee I: martabak, pizza,
- Latee II: egg roll, lemper ayam
- Paman Syamli: sari temulawak, rambut nenek, pastel gulung nanas
- Dalem Tengah: bakdabak, es lemon
- Lubsel: rujak buah, kacang rebus, ubi rebus, jagung rebus
- Lubangsa: es krim dan makan prasmanan
- Kuba: gorengan dengan saus sambal
- Al-Idrisi: nasi kuning
Tanggal 2 Syawal
- Lubtara: serabi, kue basah
- Al-Amir: lopes, gado-gado, nasi mandi
- Dadduwi: soto/campur, es buah, rujak krupuk
- Al-Hasan: roti tamis
- Latee Utara: sempol dan bakdabak
- Nyai Laiiyah: cemilan es krim hula-hula
- Annajah: bakso
Tanggal 3 Syawal
- Nurul Hikmah: makaroni pasta dan puding dan omelet
- Al-Furqaan: tahu petis dan sancin
- Karang Jati: pentol gapek basah
- Paman Ainul Yaqin: cenil, mie ayam.
Tanggal 4 Syawal
- Nurul Islam: cendol, bakso, es krim
- Paman Hanif: rujak kepeng, yakult
- Bibi Ulfah: sop jagung
Tanggal 5 Syawal
- Kosong/agenda pribadi
Tanggal 6 Syawal
- Ummul Quro: makan prasmanan, salad buah, jamu, kopi rempah
Tanggal 7 Syawal
- Sumber Payung: empek-empek
Seperti inilah jadwal anjangsana lebaran di rumah saya berlangsung bertahun-tahun sejak saya kecil hingga saat ini. Tapi seperti pada judul tulisan ini, kali ini saya sengaja memilih tinggal lama di rumah istri karena selama ini istri saya selalu meluangkan waktunya bersama keluarga saya. Saya ingin pada lebaran tahun ini bisa lebih lama bersama keluarga istri. Jadi, setelah saya mengikuti lebaran di rumah sampai hari kedua syawal siang, setelah itu saya langsung menuju rumah istri yang berjarak ± 60 km.
Bersama keluarga istri di Napo Daya, Omben, Sampang, Jawa Timur
Di rumah istri saya isi dengan acara silaturahmi ke saudara dan kerabat istri yang ada di sekitar Sampang.
Perjalanan silaturahmi sampai malam melintasi jalan dalam di area persawahan dengan lampu penerangan yang cukup memadai.
Selain bersilaturrahim dengan yang hidup, tidak lupa kami menyambung hubungan dengan yang sudah wafat dengan berziarah dan mendoakan mereka. Tanpa adanya mereka tentu kita tidak akan dilahirkan ke dunia. Selain itu, salah satu cara untuk berterima kasih kepadanya yang telah mendahului adalah dengan berziarah dan mendoakannya.
Komplek Pemakaman Bunut yang terletak di daerah Pramian, Taman, Sreseh, Sampang merupakan komplek Buyut Hanbali, leluhur ke-6 dari istri.
Selain itu, kami juga bersilaturahmi dengan para sesepuh kami untuk meminta doa barakah dan nasihat serta memetik hikmah dari perbincangan di silaturahmi ini.
Sowan ke KH Kholili bin KH Ali Mas'ud, Pengasuh PP Raudhatul Ulum Arrahmaniyah (RUA), Pramian, Taman, Sreseh, Sampang, Jawa Timur
Saya pertama kali berkunjung ke pesantren ini dan halaman pesantren terdapat info pendaftaran Santri, Murid, dan Mahasiswa baru.
Seperti ini cerita lebaran kami tahun ini, semoga tulisan yang singkat ini bermanfaat untuk mengingatkan kembali pentingnya silaturahmi diantara kita sesama manusia, sesama umat Nabi Muhammad ﷺ sebagaimana yang telah diajarkan beliau ﷺ bahwa dalam menjalani kehidupan ini tentulah harus dilandasi dengancinta kepada Allah ﷻ (dengan menjalankan ketetapannya: perintah-larangan) dankasih sayang kepada sesama (dengan mengamalkan Sunnah Nabi Muhammad ﷺ).
Perjalanan pulang dari rumah istri menuju kampung halaman saya melewati rumah yang telah ditinggal pemiliknya. Biasanya hal semacam ini karena pemilik rumah telah merantau dan jarang pulang atau yang menempati telah wafat sedangkan saudara anak-anaknya telah memiliki tempat sendiri-sendiri.
Dari potret rumah ini, dapat diambil pelajaran dari para pendahulu kami di Madura: Bahwa hidup itu akan berarti apabila dilandasi dengan ketulusan, cinta kasih sayang, kesederhanaan, dan kebahagiaan hakiki.
Potret rumah tradisional Madura yang sudah ditinggal pemiliknya.
Terima kasih dan mohon maaf. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Semoga hari-hari kita bahagia dalam ampunan Allah ﷻ.
Ahmad Irfan AW
Sabajarin, Guluk-Guluk, Sumenep
#EidInFrame #CaptureYourEid
2 Comments
masbi
★
Options
- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
04-09-2025 01:18 PM in
Others
Radin tretan👏
AhmadIrfanAW
Active Level 4
Options
- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
04-10-2025 03:13 AM in
Others
Mator Sakalangkong, kak towan 😊🙏
