Kalau ditanya sejak kapan saya mulai jatuh cinta dengan ekosistem Galaxy, jawabannya dimulai dari sebuah perangkat sederhana: Samsung Galaxy A6+.
Itu adalah ponsel Samsung pertama saya — bukan seri flagship, tapi punya tempat yang sangat spesial di hati. Saya masih ingat betul rasa kagum waktu pertama kali mencoba fitur kamera bokeh-nya.
Dari situ saya mulai suka memotret hal-hal kecil di sekitar, bereksperimen dengan cahaya dan warna. Dari foto makro, perlahan saya jatuh cinta pada dunia street photography — menangkap suasana di stasiun kota, langkah orang yang terburu, dan langit jingga di ujung sore.
Bisa dibilang, Galaxy A6+ bukan cuma ponsel — tapi jembatan pertama saya menuju dunia kreatif yang lebih luas.
Waktu berjalan, dan saya akhirnya berkesempatan naik kelas ke Galaxy S21 FE.
Sejak itu, ponsel ini jadi partner utama saya untuk berkreasi selama hampir tiga tahun terakhir.
Dari memotret momen street photography, membuat konten di media sosial, hingga mendukung aktivitas digital sehari-hari — semuanya terasa cepat, praktis, dan menyenangkan.
Performanya tangguh, kameranya konsisten menghasilkan warna yang hidup, dan desainnya pun elegan untuk dibawa ke mana saja.
Tentu, perjalanan bersama Galaxy S21 FE nggak selalu mulus. Saya pernah mengalami masa “lightsaber moment” — saat layarnya rusak parah dan semua dokumentasi penting saya tersimpan di sana.
Rasanya panik luar biasa, tapi justru dari situ saya belajar bahwa teknologi bukan hanya soal perangkat, tapi juga soal cerita, proses, dan kenangan di baliknya.
Dan siapa sangka, perjalanan panjang saya dengan Galaxy akhirnya membawa saya ke momen luar biasa: terpilih menjadi Samsung Members Stars 2025–2026.
Sebuah kebanggaan pribadi — bahwa pengalaman sederhana bersama Galaxy ternyata bisa menginspirasi orang lain juga.
Setiap jepretan punya makna tersendiri — tentang perjalanan, tentang proses, dan tentang rasa syukur bisa terus berkembang lewat kreativitas yang didukung oleh teknologi Samsung.
Yang membuat hubungan saya dengan Galaxy semakin kuat adalah karena seluruh keluarga saya juga menjadi bagian dari ekosistem ini.
Istri saya menggunakan Galaxy A56 untuk menunjang bisnis kulinernya — dari memotret makanan, membalas pesan pelanggan, hingga mengelola pesanan online.
Anak-anak saya pun menggunakan perangkat Galaxy untuk belajar, menonton video edukatif, dan bermain game seperti Mobile Legends atau MotoGP — yang semuanya menuntut performa stabil dan cepat.
Kadang saya berpikir, mungkin saya memang “baru” menggunakan Galaxy S21 FE, tapi kalau melihat ke sekeliling, semua yang saya sayangi juga disokong oleh Galaxy. Dan di situlah saya sadar, bahwa Galaxy bukan sekadar perangkat, tapi bagian dari perjalanan hidup kami.
Sekarang, setiap kali melihat perkembangan teknologi Galaxy yang terus melesat — dari seri S21 hingga saat ini S25 Ultra — ada perasaan semangat tersendiri.
Bukan sekadar ingin punya, tapi lebih ke rasa penasaran dan antusias melihat bagaimana Galaxy terus berkembang. Dan siapa tahu, di bab berikutnya saya bisa menjelajah lebih jauh lagi — mungkin bersama S25 Ultra atau bahkan S26 Ultra — bukan untuk sekadar upgrade perangkat, tapi untuk meng-upgrade cara saya berkarya dan bercerita.
Karena seperti keluarga yang saling melengkapi dan menguatkan,
✨ My Galaxy is My Universe. 💫
