- Mark as New
- Bookmark
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
10-31-2019 04:13 PM (Last edited 10-31-2019 04:15 PM ) in
Others
RIBUNNEWS.COM - Fitur Dark Mode merupakan fitur yang tengah gencar digunakan dalam beberapa bulan terakhir.
Didukung oleh Google pada Android 10 dan Apple pada iOS 13, dalam sekejap Dark Mode menjadi syarat fitur tampilan aplikasi.
Tapi tahukah kamu, jika ternyata tampilan Dark Mode punya bahaya kesehatan yang mengintai?
Beberapa aplikasi populer seperti Instagram dan Twitter bahkan telah sukses adopsi fitur teresbut.
Dalam beberapa penilitian, terbukti Dark Mode mampu menghemat daya lebih baik pada hape dengan layar OLED atau AMOLED.
Sebab, Dark Mode dapat mengurangi penggunaan listrik dan warna pada panel OLED tersebut.
Pada Dark Mode, panel OLED tidak perlu menggunakan listrik untuk mengubah warna ke hitam, cukup dengan mematikan panel tersebut.
Namun aturan tersebut tidak berlaku pada panel LCD karena masih tetap mengubah warna ke hitam.
Tapi, ada beberapa alasan untuk kamu tidak mengikuti trend beralih ke Dark Mode.
Astigmatisme
Menurut American Optometric Association, kondisi Astigmatisme lumrah terjadi pada beberapa orang.
Bahkan, 30 persen populasi manusia memiliki penyakit ini.
Penyakit ini membuat kamu kesulitan untuk membaca tulisan putih dengan latar yang gelap, seperti Dark Mode.
Astigmatisme akan membuat pandangan berbayang karena bentuk tak lazim kedua bola mata.
Sehingga, sangat disarankan bagi pengguna yang memiliki penyakit ini tidak mengaktifkan Dark Mode.
Iris Mata Bekerja Keras
Umumnya, teks memiliki tulisan berwarna hitam dengan latar putih.
Ternyata, hal tersebut bertujuan untuk membuat Iris mata dapat bekerja efektif dengan mendapat asupan cahaya yang cukup.
Namun, bila tulisan berwarna putih dan latar berwarna hitam, maka iris mata perlu bekerja lebih keras untuk mendapatkan cahaya
Imbas iris mata yang bekerja terlalu keras tentu akan membuat kamu cepat lelah.
Jika kamu merasa seperti ini, hentikan menggunakan Dark Mode
Dua kondisi tersebut adalah contoh penggunaan Dark Mode yang berbahaya bagi kesehatan.
*********
Nah sekarang setelah kalian membaca ini apakah masih mau menggunakan fungsi Dark Mode?
Nara sumber: Tribun Kesehatan
- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
10-31-2019 04:17 PM in
Others- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
10-31-2019 04:19 PM in
OthersSama-sama kawan
- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
10-31-2019 04:25 PM in
Others- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
10-31-2019 04:31 PM in
OthersKeuntungan :
Salah satu keuntungan dari Dark Mode adalah menghemat daya baterai, terutama jika perangkat menggunakan layar OLED atau AMOLED. Memancarkan warna gelap dibandingkan tampilan cerah, diklaim bisa menghemat baterai untuk layar OLED, bukan layar LCD. Itu dikarenakan di layar OLED, setiap pixel menyala untuk membuat gambar, jadi ketika Dark Mode diaktifkan maka akan mematikan pixel yang tidak diperlukan.
Dark Mode juga dapat memberikan dampak positif untuk kesehatan. Seperti bagi para pengidap Photophobia, yakni suatu kondisi yang membuat orang sangat peka terhadap cahaya.
Dengan mengaktifkan Dark Mode, pengguna Photophobia bisa menjadi lebih nyaman dalam menatap layar smartphone. Menggunakan Dark Mode juga dianggap dapat membantu mereka yang menderita migrain, menurunkan ketegangan mata, hingga membuat tidur jadi lebih baik.
kekurangan :
Namun, ternyata tak semua orang merasa nyaman menggunakan mode gelap. Penelitian menunjukkan, mode gelap tak cocok bagi mereka yang perlu membaca cepat,mengoreksi tulisan, atau memiliki mata silinder.
Riset dari Universitas Passau menyebut pembaca membaca teks lebih cepat ketika menggunakan latar putih. Dengan latar ini, mereka juga dapat mendeteksi kesalahan penulisan lebih cepat.
Penelitian lain dari University of British Columbia menunjukkan bahwa mode gelap ternyata cukup menyulitkan bagi orang yang memiliki astigmatisme atau mata silinder. Orang dengan mata silinder biasanya sulit mendeteksi garis lurus, kesulitan membedakan warna, pandangan kabur, atau mata yang sensitif terhadap cahaya.
"Orang dengan astigmatisme (sekitar 50 persen dari populasi) merasa lebih sulit untuk membaca teks putih di hitam daripada teks hitam di putih," tulis laporan tersebut.
jadi tidak semua orang menyebabkan kerusakan pada mata, semua kembali bergantung mata masing2 sih kawan lebih nyaman dark mode/tidak...
"sumber cnn indonesia"...
- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
10-31-2019 05:04 PM in
Others- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
10-31-2019 05:06 PM in
Others- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
10-31-2019 04:50 PM in
Others- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
10-31-2019 04:53 PM in
Others- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
10-31-2019 07:08 PM in
Others