Saat ini smartphone atau ponsel pintar bukan lagi merupakan barang mewah. Semua golongan dengan berbagai profesi pasti mempunyai sebuah smartphone. Dari entrepreneur, direktur, sampai penjual sayur pun memilikinya. Apakah smartphone sudah menjadi sebuah kebutuhan? Atau bahkan mungkin keberadaannya sudah merupakan suatu ketergantungan?
Pada awal keberadaannya telepon genggam digunakan murni untuk berkomunikasi baik dengan suara maupun teks. Sedikit game untuk mengisi waktu senggang, foto-foto iseng, serta kemampuan browsing internet meski masih terbatas.
Seiring waktu dan perkembangan teknologi, telepon genggam berubah menjadi sebuah telepon pintar atau smartphone. Dinamakan demikian karena fungsinya bukan hanya untuk melakukan panggilan suara atau mengirim pesan semata. Fungsinya makin bertambah dan membuatnya semakin 'pintar' karena dapat melakukan berbagai hal.
Tanpa perlu menjelaskan kemampuan sebuah smartphone masa kini, saya ingin kita semua melakukan refleksi pribadi sejenak apakah dibalik semua kecanggihannya saat ini smartphone telah membawa sesuatu yang positif bagi kita atau malah membawa pengaruh yang destruktif dalam kehidupan kita?
Ketika sebuah smartphone membawa dampak positif maka dia membuat kita menjadi seseorang yang produktif. Seorang pelajar/mahasiswa membuat tugas yang cemerlang dengan bantuan smartphone untuk mencari bahan referensi dan menciptakan karya yang keren dengan menggunakan aplikasi editing foto dan video pada smartphone. Seorang businessman menghasilkan prentasi dan koneksi yang menakjubkan dengan smartphonenya.
Seorang content creator membuat konten yang bagus dan bermanfaat menggunakan smartphonenya. Seorang ibu rumah tangga memanfaatkan smartphonenya untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Intinya smartphone menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan penggunanya mendapatkan manfaat dari hal tersebut.
Bagaimana dengan smartphone yang membawa pengaruh yang destruktif? Seorang pelajar menggunakan smartphonenya untuk bermain game seharian dan mengakibatkan nilai-nilai pelajarannya di sekolah menjadi jeblok. Seorang ibu rumah tangga menghabiskan sebagain besar waktunya bermain Tik Tok membuat seluruh pekerjaannya menjadi terbengkalai. Seorang pria menggunakan smartphonenya untuk bermain judi online. Bisa ditebak akhirnya seperti apa.
Mungkin diantara kita ada yang begitu ingin menjadi member of the month atau bahkan Samsung Member Stars sehingga banyak waktu dihabiskan untuk memberi like dan komen pada setiap postingan member yang lain, memposting belasan foto setiap hari, dan lain-lain. Sepanjang hal itu tidak mengorbankan quality time kita bersama keluarga dan teman mungkin tidak menjadi masalah.
Hanya kita sendiri yang dapat menilai apakah smartphone telah memberi dampak yang positif atau destruktif terhadap diri kita. Segala sesuatu ada batasnya. Akhir kata " A Smartphone reguires a smarter user"
Pada awal keberadaannya telepon genggam digunakan murni untuk berkomunikasi baik dengan suara maupun teks. Sedikit game untuk mengisi waktu senggang, foto-foto iseng, serta kemampuan browsing internet meski masih terbatas.
Seiring waktu dan perkembangan teknologi, telepon genggam berubah menjadi sebuah telepon pintar atau smartphone. Dinamakan demikian karena fungsinya bukan hanya untuk melakukan panggilan suara atau mengirim pesan semata. Fungsinya makin bertambah dan membuatnya semakin 'pintar' karena dapat melakukan berbagai hal.
Tanpa perlu menjelaskan kemampuan sebuah smartphone masa kini, saya ingin kita semua melakukan refleksi pribadi sejenak apakah dibalik semua kecanggihannya saat ini smartphone telah membawa sesuatu yang positif bagi kita atau malah membawa pengaruh yang destruktif dalam kehidupan kita?
Ketika sebuah smartphone membawa dampak positif maka dia membuat kita menjadi seseorang yang produktif. Seorang pelajar/mahasiswa membuat tugas yang cemerlang dengan bantuan smartphone untuk mencari bahan referensi dan menciptakan karya yang keren dengan menggunakan aplikasi editing foto dan video pada smartphone. Seorang businessman menghasilkan prentasi dan koneksi yang menakjubkan dengan smartphonenya.
Seorang content creator membuat konten yang bagus dan bermanfaat menggunakan smartphonenya. Seorang ibu rumah tangga memanfaatkan smartphonenya untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Intinya smartphone menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan penggunanya mendapatkan manfaat dari hal tersebut.
Bagaimana dengan smartphone yang membawa pengaruh yang destruktif? Seorang pelajar menggunakan smartphonenya untuk bermain game seharian dan mengakibatkan nilai-nilai pelajarannya di sekolah menjadi jeblok. Seorang ibu rumah tangga menghabiskan sebagain besar waktunya bermain Tik Tok membuat seluruh pekerjaannya menjadi terbengkalai. Seorang pria menggunakan smartphonenya untuk bermain judi online. Bisa ditebak akhirnya seperti apa.
Mungkin diantara kita ada yang begitu ingin menjadi member of the month atau bahkan Samsung Member Stars sehingga banyak waktu dihabiskan untuk memberi like dan komen pada setiap postingan member yang lain, memposting belasan foto setiap hari, dan lain-lain. Sepanjang hal itu tidak mengorbankan quality time kita bersama keluarga dan teman mungkin tidak menjadi masalah.
Hanya kita sendiri yang dapat menilai apakah smartphone telah memberi dampak yang positif atau destruktif terhadap diri kita. Segala sesuatu ada batasnya. Akhir kata " A Smartphone reguires a smarter user"
