Original topic:

Kupas Tuntas Galaxy Buds Live; Desain Brilian, Teknologi Masa Depan

(Topic created on: 05-23-2021 12:05 AM)
2400 Views
LuckySebastian
Active Level 4
Options
Wearables



image
Galaxy Buds Live - White


Saat pertama kali melihat sketsa bocoran earphone true-wireless stereo (atau biasa disingkat TWS) Samsung, saya sudah jatuh hati dengan desainnya yang nyeleneh. Ngga ada mirip-mirip standar desain TWS pada umumnya. Bentuknya seperti kacang, kemudian sebagian orang menyebutnya seperti ginjal. Desain nyeleneh itu biasanya hanya punya dua hasil, dianggap terobosan dan disukai, atau dianggap gagal. Tapi saya mengapresiasi Samsung, dari awal membuat TWS, sampai saat ini, berusaha mendesain yang berbeda, tidak sekalipun mencoba mengikuti bentuk TWS terkenal dari merek sebelah. 

image
Kotak sekaligus backup charger Buds Live


Bentuk tidak biasa ini juga didukung oleh warna-warna yang pop, putih, hitam, bronze, merah, dan biru. Tidak banyak pembuat TWS yang serius, membuatnya dalam berbagai warna, paling hitam atau putih. Dan Samsung membuatnya dalam warna-warna yang disebut mystic, warna kilap yang menarik perhatian. Warna bronze sepertinya paling banyak dicari, karena bertepatan dikeluarkan bersamaan dengan warna unggulan Galaxy Note20 Ultra yang berwarna sama. Disisi ini kita bisa menduga Samsung sudah mendesain TWS nya bukan melihat hanya fungsinya, tetapi juga sebagai device style, bagian dari gaya atau fashion. 

image
Warna-warna Buds Live


Desain memang menjadi daya tarik pertama, dan untuk TWS desain ini bukan saja harus menarik, tetapi menentukan apakah device ini enak dikenakan, ergonomis, tidak mudah jatuh, dan dari sisi pengantaran teknologi apakah bisa mengantarkan suara dengan baik, di mana ruang kecil yang ada yang dijejali banyak komponen, masihkah cukup untuk menjadi ruang pengantar akustik. Walau terlihat kecil dan sederhana, mendesain sebuah TWS yang baik ini banyak batasan dan aturannya, misalnya harus seringan mungkin tetapi tetap kuat, karena ada kemungkinan terjatuh. Harus ringan karena menggantung di ceruk telinga untuk waktu yang cukup lama agar terasa tetap nyaman. TWS terbaru dari Samsung yang kemudian dinamakan Galaxy Buds Live ini beratnya 5.6 gr sebuah. Terbuat dari polikarbonat atau plastik, dengan 20%nya plastik daur ulang, dalam cita-citanya lebih ramah lingkungan. Sebelum mencoba Galaxy Buds Live saya juga sudah mencoba TWS Samsung sebelumnya seperti Galaxy Buds, dan beratnya sama 5.6 gr. Tetapi ada perbedaan besar yang terasa karena faktor desain. Menggunakan Galaxy Buds saya selalu aware atau sadar ada device menempel di kuping saya, tetapi dengan Galaxy Buds Live kesadaran itu sering terlupakan, seolah-olah tidak ada yang sedang menempel di ceruk telinga. 

image
Buds Live pada Telinga


Usaha para desainer Samsung membuat TWS ini layak dihargai lebih, untuk mencapai desain yang menarik dan ergonomis. Desain yang menarik tetapi tidak nyaman digunakan akan ditinggalkan penggunanya. Kabarnya untuk mendapatkan bentuk yang cocok sebaik mungkin di ceruk telinga kebanyakan orang, Samsung sampai membuat 320 buah desain sample berbeda dan mencobanya ke 2000 orang. Pada akhirnya memang desain ceruk dan bentuk telinga setiap orang jauh lebih beragam. Kemungkinan besar jika kita menggunakan TWS ini akan fit dengan nyaman di telinga, tetapi tetap ada kemungkinan kecil juga tidak cocok. 

image
Beberapa Sample Desain


Galaxy Buds Live adalah TWS bertipe open, tipe open ini tidak ada bagian TWS yang masuk ke dalam kanal telinga. Berbeda dengan Galaxy Buds sebelumnya yang bertipe close, di mana rubber tip masuk ke dalam kanal telinga. Tipe open ini seperti tipe earphone kabel ponsel awal-awal, yang hanya menyantol di ceruk telinga. Tetapi desain Galaxy Buds Live membuatnya lebih baik dengan membuat lubang speaker sedekat mungkin dengan opening kanal telinga, dan sedikit menutupnya agar suara yang dihasilkan seoptimal mungkin masuk kedalam kanal dan menggetarkan gendang telinga. Masing-masing tipe, baik open dan close, memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Tipe open akan lebih nyaman untuk pemakaian lama, karena tidak “menyumbat” lubang kanal telinga, tetapi juga punya problem untuk men-deliver suara secara optimal ke dalam gendang telinga tanpa bocor keluar. Kemudian tipe open karena tidak menyumbat lubang kanal telinga, juga bermasalah untuk menyaring suara dari luar untuk tidak terdengar, jadi suara luar bercampur dengan suara yang ingin kita dengarkan, misalnya musik. 

image
TWS tipe open dan tertutup (canal type)


Bagi para penikmat teknologi, hal ini menjadi menarik bagaimana Samsung mengatasi masalah tersebut. Kemudian satu hal yang bikin lebih menarik lagi, TWS open ini memiliki fitur noise cancelling atau ANC (Active Noise Cancelling). Biasanya jarang TWS bertipe open mengimplementasikan ANC. Jadi kita akan bahas satu persatu, upaya Galaxy Buds Live ini mengimplementasikan desain dan teknologi untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut. 
 Galaxy Buds Live berbentuk seperti kacang merah, ternyata desain ini bisa membuat bagian mic lebih dekat ke lubang telinga dan “menutupnya”, sehingga suara bisa optimal masuk ke dalam dan menggetarkan membran telinga untuk bisa kita dengar. Wing tips, atau bagian karet di sisi atasnya menyangkut lembut ke bagian telinga yang disebut crura/crus antihelix, dan membuat Galaxy Buds Live bisa diam dengan mantap. Jadi saran pemasangan, masukkan dulu bagian ujung yang berisi lubang speaker ke lubang telinga, kemudian baru tekan agar wingtip menyangkut pada crura antihelix. 

image
Bagian Telinga


Tergantung bentuk telinga kita, disediakan juga spare wingtips yang lebih besar dan bulat, bagi mereka yang merasa wingtips bawaannya kurang firm saat digunakan. Karena bentuk wingtips yang sederhana dan tidak ada bagian buds yang masuk ke dalam kanal telinga, tentu pertanyaannya apakah TWS ini mudah lepas?. Karena bukan hal baru bahwa orang sering kehilangan sebelah TWS nya karena terjatuh, baik saat bergerak ataupun saat tertidur di kendaraan umum. Tetapi memang selama saya coba gunakan, belum pernah Galaxy Buds Live ini terjatuh atau lepas dari telinga. Tetapi saya jarang bergerak ekstrim. 
 Samsung sendiri ingin meyakinkan penggunanya bahwa Galaxy Buds Live ini tidak mudah jatuh, atau bisa diam di telinga dengan baik. Untuk itu, Samsung membuat beberapa seri percobaan dengan menggunakan para atlet olahraga ekstrim yang banyak melompat dan high impact saat menggunakan Galaxy Buds Live. Video ini dibuat beberapa seri dari mereka yang suka dance, jump rope, trampolin, bela diri taekwondo, dll, dan bisa disaksikan di Youtube.

image
Buds Live tidak lepas saat digunakan sambil ber-trampolin


Dengan desain nyeleneh yang mirip kacang merah atau bean, ternyata Samsung memang berhasil membuat desain yang bukan sekedar style atau modelnya berbeda, tetapi secara ergonomi dan fungsi bisa menyatu dengan baik. 
Secara detail kita lihat implementasi teknologi yang menarik di Galaxy Buds Live ini. Pertama ada dua lubang kecil di sini, ini adalah lubang mic bagian luar/ external mic. Fungsinya nanti untuk ANC, di mana mic ini akan mendengarkan suara sekitar 


image
Outer Mic


Lubang dengan jaring metal ini adalah air duct. Fungsinya agar udara luar tetap masuk dan keluar lagi di sisi dalam. Air duct ini yang membantu saat musik atau suara tidak sedang diputar atau di pause, kuping kita tidak merasa “pengeng”, sehingga tidak perlu mencopot unit buds live dari telinga. Ini akan berbeda saat kita menggunakan buds tipe close yang masuk ke dalam gendang telinga, saat sedang tidak ada suara, maka telinga akan merasa tidak nyaman atau pengeng, seperti ada sumbat. Jadi walaupun kelihatan teknologi sederhana, air duct ini yang membantu kenyamanan galaxy buds untuk tetap berada di telinga tanpa harus mencopotnya saat tidak ada suara, atau saat kita pause sebentar untuk bercakap-cakap, suara lawan bicara juga akan terdengar jelas. 

image
Air Duct


Di bagian dalam Galaxy Buds Live terdapat inner mic, yang tersembunyi berbarengan lubang speaker untuk menangkap suara kita saat berbicara, dan di bagian bulatan hitam ini seringkali kita mengira lubang mic. Bukan ini adalah lubang infrared sensor, untuk device mengetahui unit sedang dipasang atau dilepas dari tellinga. Di atasnya sedikit, ada sensor VPU, voice pickup unit. Sensor ini menangkap gerakkan dari rahang kita, yang menandakan kita sedang berbicara, VPU sensor ini menangkap getaran rahang, mengetahui kita sedang berbicara dan memisahkan suara kita dari suara lain yang ditangkap device, misal di lingkungan yg ramai. Dengan bisa memisahkan mana suara kita, maka saat digunakan untuk bertelepon atau memberikan perintah ke asisten seperti Bixby dan Google, dapat ditangkap dengan jelas oleh lawan bicara atau unit smartphone. Jadi bagi mereka yang berkendaraan dengan motor di mana suara lalu lalang kendaraan lain sangat bising, Galaxy Buds Live ini masih bisa mengantarkan suara kita ke lawan bicara dengan jelas. 

image
Detail Bagian Buds Live


Di bagian atas yang dikelilingi wingtip, terdapat pin untuk charging ke dalam kotak. Baterai Galaxy Buds Live 60mAh per unit yang bisa memutar lagu selama 6 jam tanpa ANC aktif. Dan pada Base nya ada baterai 472 mAh yang bisa menambah kemampuan daya tahan baterai Buds Live bertambah 15 jam menjadi 21 jam. Dengan ANC aktif kemampuan ini menurun menjadi 5.5 jam buds live dan 20 jam dengan charging di kotaknya. Setiap Galaxy Buds diletakkan di dalam kotak, maka akan langsung di-charge oleh baterai dari kotak. Dengan kemampuan baterai selama itu sebagian besar pengguna akan merasa cukup, dan baru mencharge galaxy buds ini beberapa hari kemudian. Selain bisa di-charge lewat USB-C, Kotak Galaxy Buds juga support wireless charging. Jadi Buds Live ini bisa sekalian di-charge juga lewat wireless power share dari punggung smartphone yang mendukung fitur ini dengan qi charging. 

image
Wirelsss Charger.


Dalam earbuds sekecil ini di dalamnya masih banyak lagi sensor seperti accelerometer, Hall Sensor, Touch, Grip, dan Gyroscope. Hall Sensor untuk mengetahui saat kotak Buds Live dibuka, earphone aktif dan mencari device terdekat, termasuk menampilkan icon dan baterai di smartphone terdekat. Touch sensor untuk bereaksi terhadap sentuhan jari, pause atau play, next song atau back ke lagu sebelumnya, menjawab panggilan telp, mengaktifkan Bixby, dll. Accelerometer dan Gyroscope, membuat earphone tahu posisi kepala menghadap kemana, tertunduk atau tegak, sedang diam atau sedang bergerak. Grip sensor mendeteksi apakah unit earphone sedang didekati objek lain, dipegang, dan mengatur sinyal. 

image
Smartphone mendeteksi koneksi saat Buds Live dibuka dan memberikan info sisa baterai.


Nah mulai kebayang kan sekarang, kenapa ada TWS yang murah, dan ada TWS yang dihargai lebih, karena dalam benda kecil tersebut bisa dibenamkan berbagai macam teknologi, bukan hanya sekedar earphone tanpa kabel. Sumber suara dari Buds Live berasal dari 12mm speaker dengan tuning audio by AKG. Ukuran driver ini cukup besar untuk sebuah TWS, dan hasil suaranya bagus. Untuk mereka yang suka bass, cukup terasa menendang, karena di dalamnya ada bass duct, dan masih bisa ditambah di-setting software untuk memilih suara yang lebih bass. 
Biasanya banyak TWS yang menonjol bassnya, akan membuat bagian lain seperti mid dan low nya menjadi tidak seimbang, seperti suaranya tertinggal di belakang atau mendam. Tapi Buds Live bisa menghasilkan suara yang seimbang atau balance. Tapi ini kita bicara kalau anak-anak muda suka dengan bass yang pas, untuk mereka yang golongan bass head, tetap TWS tipe ear canal dan dual driver seperti Buds Pro dengan woofers dan tweeters terpisah, akan lebih menonjol hasilnya. 
Salah satu tips untuk mendapatkan bass yang cukup kuat, adalah penempatan earphone harus pas. Setelah dipasangkan di telinga, putar sedikit unit Buds Live agar speaker lebih pas pada ear canal, sehingga bass akan terdengar lebih kuat. Tidak bisa dipungkiri sumber suara berperan penting untuk menghasilkan suara dengan power yang cukup. Smartphone yang paling cocok dengan Buds Live tentu saja Samsung, apalagi dengan fitur Dolby Atmos. Untuk mendapatkan suara sesuai kemampuan telinga kita, sebaiknya adapt sound juga diaktifkan dan di setting custom sesuai telinga kita. 

image
Adapt Sounc, mengoptimalkan TWS dengan pendengaran kita.


Saat kita pairing Buds Live dengan device Samsung, codec akan langsung otomatis di set ke Scalable Codec, codec audio milik Samsung. Codec ini akan menganalisa kekuatan koneksi, gangguan atau interferensi, dan mengatur streaming rates agar sebisa mungkin pengguna tidak mengalami suara stutter atau drop
Galaxy Buds Live juga dilengkapi fitur ANC atau active noise cancelling. Hanya saja banyak orang tidak menyadari bahwa Buds Live dengan sistem open ini tidak akan bisa ANC nya menghilangkan suara luar seperti tipe tertutup yang menyumbat kanal telinga. ANC di Buds Live disertakan untuk membuat suara berulang dengan frekuensi rendah, seperti suara dengung pesawat terbang, suara detak beraturan kereta api, suara hembusan kipas AC, dll, semua bisa dikurangi dengan membuat amplitudo gelombang suara kebalikannya. Ini mengapa kita banyak melihat orang membawa headphone ke pesawat terbang, seringkali mereka menggunakannya terus menerus tanpa memutar lagu, tapi sedang mengaktifkan ANC, agar suara dengung pesawat bisa disumbat. 

image
Cara ANC bekerja


Kesimpulannya menurut saya, Galaxy Buds Live ini salah satu proyek Samsung yang berhasil menyatukan desain dan teknologi dengan sangat baik. Galaxy Buds Live bisa menjadi pilihan sebagai TWS all rounder, suaranya bagus, detail, ber-bass cukup, dengan staging yang tertata, untuk berbagai macam genre lagu, dari kencring-nya suara gitar, getaran vokal, vibran-nya snare drum di belakang, hingga bass yang mengajak bergoyang. 
Desainnya yang baik, sangat nyaman digunakan untuk waktu lama, selain untuk mendengar lagu, menonton, bermain game, juga sangat cocok untuk digunakan video conference yang sering berlangsung berjam-jam sekarang ini, dibantu kehadiran VPU dan Noise Cancelling. 
 Semua pengaturan gesture dan setting Galaxy Buds bisa dilakukan di aplikasi Galaxy Wearables, yang menjadi satu dengan device IoT Samsung lain, seperti smartwatch dan band. Dan bagusnya secara berkala TWS ini mendapat update, baik untuk mengatasi bugs, memperbaiki kualitasnya, atau menambah fitur lain. Sebentar lagi, dengan kerjasama antara Samsung dan Microsoft yang semakin erat, Galaxy Buds Live ini akan bisa terhubung ke PC/Laptop Windows 10, semudah seperti Buds Live terhubung ke smartphone Samsung, hanya tinggal membuka tutup case. 

image
Kelengkapan dalam kotak, Unit Galaxy Buds dan kotak charger, USB-C cable, dan Wingtips ukuran lain, plus Box



43 Comments
Orlaa
Expert Level 5
Wearables
👍🏼
Wearables
Wuih mantap banget sih Galaxy Buds Live😍😍😍
Wearables

wihh mantabb abis 🔥🔥🔥 keren review budsnya 👍 lanjutkan terus gan

Wearables

Mohon bimbingan bagi newbie ini... terima kasih😊

BanyakGaul
Expert Level 5
Wearables
Busyet... ngaku niubie nih... 😅 kami belum lahir..
0 Likes
Wearables
Bukan nubie tapi udah Master level 999 🤭🤭🤭
BanyakGaul
Expert Level 5
Wearables
😂
0 Likes
Wearables
Wahh mantap om reviewnya 👍👍👍
Akhirnya muncul di samsung members juga 😊😊😊
Wearables

Terima Kasih , semoga bisa belajar dari Oom Droiddec 😊