Phantom-
Active Level 2
Options
- Mark as New
- Bookmark
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
yesterday in
Galaxy A
klo refresh rate kita turunkan ke 60hz apa konsumsi baterai bakal awet secara signifikan? atau mirip² aja dengan 90hz/120hz ?
1 Solution
Accepted Solutions
Solution
Options
- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
yesterday in
Galaxy A
Hmm, menarik pertanyaannya! Penurunan refresh rate ke 60Hz memang bisa berpengaruh ke konsumsi baterai, tapi seberapa signifikan perbedaannya itu tergantung pada beberapa faktor.
Secara teori, menurunkan refresh rate akan menghemat baterai karena:
* Lebih sedikit gambar yang dirender: Layar dengan refresh rate 120Hz menampilkan 120 gambar per detik, 90Hz menampilkan 90 gambar per detik, dan 60Hz hanya menampilkan 60 gambar per detik. Semakin sedikit gambar yang perlu diproses dan ditampilkan, semakin sedikit daya yang dibutuhkan oleh GPU (Graphics Processing Unit) dan layar itu sendiri.
* Beban kerja prosesor berkurang:
Prosesor juga ikut bekerja dalam mempersiapkan frame untuk ditampilkan.
Dengan refresh rate yang lebih rendah, beban kerja prosesor juga bisa sedikit berkurang.
Namun, dalam penggunaan sehari-hari, perbedaannya mungkin tidak terlalu dramatis karena:
* Penggunaan aktif:
Seberapa sering kamu benar-benar melihat konten yang bergerak cepat di layar?
Jika sebagian besar waktumu dihabiskan untuk membaca teks, browsing statis, atau menggunakan aplikasi dengan animasi sederhana, perbedaan konsumsi baterai antara 60Hz dan refresh rate yang lebih tinggi mungkin tidak terlalu terasa.
* Optimasi perangkat lunak: Banyak ponsel modern memiliki sistem manajemen daya yang pintar.
Mereka mungkin secara otomatis menurunkan refresh rate saat tidak diperlukan (misalnya saat menonton video 30fps atau saat layar statis).
* Faktor lain yang lebih dominan: Konsumsi baterai juga sangat dipengaruhi oleh faktor lain seperti kecerahan layar, penggunaan aplikasi yang berat (game, video editing), konektivitas (Wi-Fi, Bluetooth, seluler), dan kapasitas baterai itu sendiri.
Faktor-faktor ini seringkali memiliki dampak yang lebih besar daripada perbedaan refresh rate antara 60Hz dan yang lebih tinggi.
* Jenis panel layar: Jenis panel layar (LCD vs AMOLED) juga mempengaruhi konsumsi daya.
Kesimpulannya:
Menurunkan refresh rate ke 60Hz berpotensi menghemat baterai, dan dalam beberapa skenario penggunaan aktif dengan banyak gerakan di layar, perbedaannya mungkin cukup terasa.
Namun, dalam penggunaan sehari-hari yang lebih umum, perbedaannya mungkin tidak terlalu signifikan dan seringkali tertutup oleh faktor-faktor konsumsi baterai lainnya.
Saran:
Jika kamu sedang berusaha menghemat baterai, menurunkan refresh rate ke 60Hz bisa menjadi salah satu langkah yang bisa dicoba. Kamu bisa mengamati sendiri apakah ada perbedaan yang signifikan dalam penggunaan baterai sehari-harimu.
Jika perbedaannya tidak terlalu terasa, kamu mungkin lebih memilih untuk menikmati tampilan yang lebih mulus pada refresh rate yang lebih tinggi.
Secara teori, menurunkan refresh rate akan menghemat baterai karena:
* Lebih sedikit gambar yang dirender: Layar dengan refresh rate 120Hz menampilkan 120 gambar per detik, 90Hz menampilkan 90 gambar per detik, dan 60Hz hanya menampilkan 60 gambar per detik. Semakin sedikit gambar yang perlu diproses dan ditampilkan, semakin sedikit daya yang dibutuhkan oleh GPU (Graphics Processing Unit) dan layar itu sendiri.
* Beban kerja prosesor berkurang:
Prosesor juga ikut bekerja dalam mempersiapkan frame untuk ditampilkan.
Dengan refresh rate yang lebih rendah, beban kerja prosesor juga bisa sedikit berkurang.
Namun, dalam penggunaan sehari-hari, perbedaannya mungkin tidak terlalu dramatis karena:
* Penggunaan aktif:
Seberapa sering kamu benar-benar melihat konten yang bergerak cepat di layar?
Jika sebagian besar waktumu dihabiskan untuk membaca teks, browsing statis, atau menggunakan aplikasi dengan animasi sederhana, perbedaan konsumsi baterai antara 60Hz dan refresh rate yang lebih tinggi mungkin tidak terlalu terasa.
* Optimasi perangkat lunak: Banyak ponsel modern memiliki sistem manajemen daya yang pintar.
Mereka mungkin secara otomatis menurunkan refresh rate saat tidak diperlukan (misalnya saat menonton video 30fps atau saat layar statis).
* Faktor lain yang lebih dominan: Konsumsi baterai juga sangat dipengaruhi oleh faktor lain seperti kecerahan layar, penggunaan aplikasi yang berat (game, video editing), konektivitas (Wi-Fi, Bluetooth, seluler), dan kapasitas baterai itu sendiri.
Faktor-faktor ini seringkali memiliki dampak yang lebih besar daripada perbedaan refresh rate antara 60Hz dan yang lebih tinggi.
* Jenis panel layar: Jenis panel layar (LCD vs AMOLED) juga mempengaruhi konsumsi daya.
Kesimpulannya:
Menurunkan refresh rate ke 60Hz berpotensi menghemat baterai, dan dalam beberapa skenario penggunaan aktif dengan banyak gerakan di layar, perbedaannya mungkin cukup terasa.
Namun, dalam penggunaan sehari-hari yang lebih umum, perbedaannya mungkin tidak terlalu signifikan dan seringkali tertutup oleh faktor-faktor konsumsi baterai lainnya.
Saran:
Jika kamu sedang berusaha menghemat baterai, menurunkan refresh rate ke 60Hz bisa menjadi salah satu langkah yang bisa dicoba. Kamu bisa mengamati sendiri apakah ada perbedaan yang signifikan dalam penggunaan baterai sehari-harimu.
Jika perbedaannya tidak terlalu terasa, kamu mungkin lebih memilih untuk menikmati tampilan yang lebih mulus pada refresh rate yang lebih tinggi.
7 Comments
MarcelEfra
Expert Level 2
Options
- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
yesterday in
Galaxy A
Hai kak, Refresh Rate 60Hz lebih hebat makan daya baterai dari pada 90Hz atau 120Hz kak, kecuali handphone kakak support Refresh Rate adaptif.
Mogay
Expert Level 5
Options
- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
yesterday in
Galaxy A
padahal cuma typo 1 huruf tp mengubah makna kalimat yg kk tik
ShīnChan
Active Level 8
Options
- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
yesterday (Last edited yesterday ) in
Galaxy A
Lebih hemat dan lebih adem, kalo 120Hz cepet panas
*pengalaman pribadi pake S22U yg udah 3th
*pengalaman pribadi pake S22U yg udah 3th
Sirius_07
Expert Level 5
Options
- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
yesterday in
Galaxy A
Lebih awet
Mogay
Expert Level 5
Options
- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
yesterday in
Galaxy A
ga signifikan, paling beda 5% doang, lanjut aja pake 120Hz
Solution
Options
- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
yesterday in
Galaxy A
Hmm, menarik pertanyaannya! Penurunan refresh rate ke 60Hz memang bisa berpengaruh ke konsumsi baterai, tapi seberapa signifikan perbedaannya itu tergantung pada beberapa faktor.
Secara teori, menurunkan refresh rate akan menghemat baterai karena:
* Lebih sedikit gambar yang dirender: Layar dengan refresh rate 120Hz menampilkan 120 gambar per detik, 90Hz menampilkan 90 gambar per detik, dan 60Hz hanya menampilkan 60 gambar per detik. Semakin sedikit gambar yang perlu diproses dan ditampilkan, semakin sedikit daya yang dibutuhkan oleh GPU (Graphics Processing Unit) dan layar itu sendiri.
* Beban kerja prosesor berkurang:
Prosesor juga ikut bekerja dalam mempersiapkan frame untuk ditampilkan.
Dengan refresh rate yang lebih rendah, beban kerja prosesor juga bisa sedikit berkurang.
Namun, dalam penggunaan sehari-hari, perbedaannya mungkin tidak terlalu dramatis karena:
* Penggunaan aktif:
Seberapa sering kamu benar-benar melihat konten yang bergerak cepat di layar?
Jika sebagian besar waktumu dihabiskan untuk membaca teks, browsing statis, atau menggunakan aplikasi dengan animasi sederhana, perbedaan konsumsi baterai antara 60Hz dan refresh rate yang lebih tinggi mungkin tidak terlalu terasa.
* Optimasi perangkat lunak: Banyak ponsel modern memiliki sistem manajemen daya yang pintar.
Mereka mungkin secara otomatis menurunkan refresh rate saat tidak diperlukan (misalnya saat menonton video 30fps atau saat layar statis).
* Faktor lain yang lebih dominan: Konsumsi baterai juga sangat dipengaruhi oleh faktor lain seperti kecerahan layar, penggunaan aplikasi yang berat (game, video editing), konektivitas (Wi-Fi, Bluetooth, seluler), dan kapasitas baterai itu sendiri.
Faktor-faktor ini seringkali memiliki dampak yang lebih besar daripada perbedaan refresh rate antara 60Hz dan yang lebih tinggi.
* Jenis panel layar: Jenis panel layar (LCD vs AMOLED) juga mempengaruhi konsumsi daya.
Kesimpulannya:
Menurunkan refresh rate ke 60Hz berpotensi menghemat baterai, dan dalam beberapa skenario penggunaan aktif dengan banyak gerakan di layar, perbedaannya mungkin cukup terasa.
Namun, dalam penggunaan sehari-hari yang lebih umum, perbedaannya mungkin tidak terlalu signifikan dan seringkali tertutup oleh faktor-faktor konsumsi baterai lainnya.
Saran:
Jika kamu sedang berusaha menghemat baterai, menurunkan refresh rate ke 60Hz bisa menjadi salah satu langkah yang bisa dicoba. Kamu bisa mengamati sendiri apakah ada perbedaan yang signifikan dalam penggunaan baterai sehari-harimu.
Jika perbedaannya tidak terlalu terasa, kamu mungkin lebih memilih untuk menikmati tampilan yang lebih mulus pada refresh rate yang lebih tinggi.
Secara teori, menurunkan refresh rate akan menghemat baterai karena:
* Lebih sedikit gambar yang dirender: Layar dengan refresh rate 120Hz menampilkan 120 gambar per detik, 90Hz menampilkan 90 gambar per detik, dan 60Hz hanya menampilkan 60 gambar per detik. Semakin sedikit gambar yang perlu diproses dan ditampilkan, semakin sedikit daya yang dibutuhkan oleh GPU (Graphics Processing Unit) dan layar itu sendiri.
* Beban kerja prosesor berkurang:
Prosesor juga ikut bekerja dalam mempersiapkan frame untuk ditampilkan.
Dengan refresh rate yang lebih rendah, beban kerja prosesor juga bisa sedikit berkurang.
Namun, dalam penggunaan sehari-hari, perbedaannya mungkin tidak terlalu dramatis karena:
* Penggunaan aktif:
Seberapa sering kamu benar-benar melihat konten yang bergerak cepat di layar?
Jika sebagian besar waktumu dihabiskan untuk membaca teks, browsing statis, atau menggunakan aplikasi dengan animasi sederhana, perbedaan konsumsi baterai antara 60Hz dan refresh rate yang lebih tinggi mungkin tidak terlalu terasa.
* Optimasi perangkat lunak: Banyak ponsel modern memiliki sistem manajemen daya yang pintar.
Mereka mungkin secara otomatis menurunkan refresh rate saat tidak diperlukan (misalnya saat menonton video 30fps atau saat layar statis).
* Faktor lain yang lebih dominan: Konsumsi baterai juga sangat dipengaruhi oleh faktor lain seperti kecerahan layar, penggunaan aplikasi yang berat (game, video editing), konektivitas (Wi-Fi, Bluetooth, seluler), dan kapasitas baterai itu sendiri.
Faktor-faktor ini seringkali memiliki dampak yang lebih besar daripada perbedaan refresh rate antara 60Hz dan yang lebih tinggi.
* Jenis panel layar: Jenis panel layar (LCD vs AMOLED) juga mempengaruhi konsumsi daya.
Kesimpulannya:
Menurunkan refresh rate ke 60Hz berpotensi menghemat baterai, dan dalam beberapa skenario penggunaan aktif dengan banyak gerakan di layar, perbedaannya mungkin cukup terasa.
Namun, dalam penggunaan sehari-hari yang lebih umum, perbedaannya mungkin tidak terlalu signifikan dan seringkali tertutup oleh faktor-faktor konsumsi baterai lainnya.
Saran:
Jika kamu sedang berusaha menghemat baterai, menurunkan refresh rate ke 60Hz bisa menjadi salah satu langkah yang bisa dicoba. Kamu bisa mengamati sendiri apakah ada perbedaan yang signifikan dalam penggunaan baterai sehari-harimu.
Jika perbedaannya tidak terlalu terasa, kamu mungkin lebih memilih untuk menikmati tampilan yang lebih mulus pada refresh rate yang lebih tinggi.
mang_OJOL
Active Level 8
Options
- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
yesterday in
Galaxy A
Diturunin malah bikin sakit mata, kalo aku mah
