Sepenggal Cerita Sandal Jepitku (M21, J2Prime)

MasPii
Expert Level 5

image
Auto Mode, M21

Bismillah,


Puji syukur Alhamdulillah, saat ini saya beserta keluarga masih diberikan kesehatan dan kenikmatan dari Tuhan Yang Maha Kuasa, sehat adalah hal yang sangat mahal harganya sejak dulu bukan hanya saat pandemi Covid19 seperti ini.

 

Pada saat pandemi seperti ini kita dituntut untuk berpikir, berusaha dan bertahan di situasi yang serba sulit ini, situasi pandemi membuat semua seakan menjadi terbatas, namun semangat, kreatifitas dan usaha harus di luar batas.

 
Tak semudah memang seperti apa yang aku tulis, apalagi dengan melihat masyarakat kita dengan penghasilan pas-pasan dan perekonomian yang serba kekurangan. Dimana bantuan belum merata, ruang gerak mereka juga tidak leluasa, untuk itu saatnya saya, kita yang lebih rezeki dan masih ada usaha bisa saling berbagi dan saling peduli.


 

Sebelum adanya pandemi saya berusaha mempunyai sumber penghasilan tidak hanya dari satu pekerjaan, minimal prinsip saya ada sumber penghasilan harian, bulanan dan tahunan. Sehingga jika salah satu sumber penghasilan tidak berjalan sesuai harapan masih ada sumber penghasilan lainnya yang bisa dijadikan penopang hidup.


Di Pandemi ini salah satu usaha yang saya rintis sejak 2013 akhirnya pun aku ambil keputusan tutup untuk sementara waktu. Disebuah garasi rumah ibuku usaha percetakan dan foto copy ini pun mati suri, keadaan sepi karena pelanggan saya sebagian besar adalah pelajar sedangkan kegiatan belajar berubah menjadi daring, biaya operasional dan pemasukan yang tidak seimbang, serta factor lainnya dan sehingga saya fokus kepada usaha lain yang masih berjalan. 

 

 

 

Mengukir sandal jepit adalah salah satu sumber penghasilan lainnya yang bisa saya maksimalkan di saat pandemi saat ini, ketika kegiatan lebih banyak di rumah, ketika media social bisa dijadikan sarana promosi dan penjualan. Sebuah kerajinan hasil iseng yang saya pelajari secara otodidak. Jika kerajinan dan keahlian mengukir ini mau digeluti dengan baik, ini bisa menjadikan pundi-pundi rupiah, tidak hanya sandal jepit ukir saja yang bisa dihasilkan tetapi bisa dijadikan sebagai hiasan dinding seperti jam dinding ukir dari bahan sandal jepit. Di e-commerce pun sudah banyak yang memasarkan produk serupa, nah di sinilah tugas kita menaikkan sandal jepit naik kasta.


 

Di sini saya mencoba berbagi pengalaman mengukir sandal jepit. Barangkali setelah membaca sepenggal cerita sederhana ini ada rekan-rekan yang berusaha setidaknya mengukir sandal jepitnya sendiri, meskipun hanya sebatas memberi nama atau memberi tanda yang sederhana, syukur-syukur malah bisa dijadikan peluang usaha.


 

Untuk bahan dan peralatan juga sangat sederhana dan mudah didapatkan, yang penting ada niat dan kemauan.


 

Alat dan bahan yang dibutuhkan.

 

1. Cutter/Pisau/Pemes/pisau khusus kerajinan (mana yang lebih mudah dikuasai)

 

2. Penggaris (optional)

 

3. Pensil/Pen/Spidol

 

4. Alat pencongkel srampat/tali sandal jepit (saya sering gunakan obeng +)

 

5. Sandal jepit


image
Peralatan
M21, auto mode


image
Bahan Utama, Sandal Jepit
M21, Auto Mode

Bahan dan peralatan sudah, sekarang lanjut ke cara membuatnya :
 

Langkah 1:

 

Tentukan Pola (tulisan/gambar) yang akan diaplikasikan pada permukaan sandal.


image
Contoh Pembuatan pola dengan software grafis
Diambil 19 April 2020
J2Prime, auto mode

 

Langkah 2 :

 

Buka srampat/tali sandal jepit, disini saya pakai obeng plus atau bisa diganti dengan alat lain. Untuk mempermudah melepas srampat bisa menggunakan sabun cuci sebagai pelicin.


 

Langkah 3

 

Mengaplikasikan pola, disini bisa menggunakan menduplikat pola melalui kertas yang sebelumnya di desain pada software grafis, atau langsung bisa menggambar pola atau menulis kata secara langsung, baik dengan pensil, ballpoint ataupun spidol.

image
Pengaplikasian pola pada permukaan Sandal dengan Ballpoint
M21, auto mode

 

Langkah 4

 

Menggores gari-garis pola dan menyayat permukaan sandal jepit dengan menggunakan cutter, pen cutter, pisau, pisau kerajinan lainnya. Saya pribadi lebih sering pakai cutter dan pen cutter. Sayat dengan hati-hati sesuai pola sampai selesai, dibutuhkan kesabaran memang.

image
Proses menyayat/mengukir pola permukaan sandal dengan cutter/pen cutter.
M21, auto mode.

 

Langkah 5

 

Mencuci sandal, karena masih terdapat bekas coretan-coretan bekas pola/gambar dari pensil/ballpoint/spidol. Selain itu agar sandal kembali bersih. Di saat ini kita bisa memasang srampat/tali sandal jepit. Atau pemasangan tali bisa dilakukan setelah penjemuran sandal.

image
Proses pemasangan srampat/tali sandal jepit
M21, auto mode

 

Langkah 6

 

Penjemuran, atau pengelapan sandal. Bila pada waktu pencucian sandal sebelumnya tidak dilakukan pemasangan srampat/tali sandal, maka setelah penjemuran bisa dilakukan pemasangan srampat tersebut, kembali gunakan alat yang Anda kuasai untuk memasang srampat tersebut.

Akhirnya jadi sudah sandal ukir tersebut, sandal jepit siap dikemas / dikirim.


image
Before n After, Collage made by Samsung Editor M21

 

Untuk koleksi dan arsip digital, rekan-rekan bisa mengambil photo sandal jepit tersebut, photo itu juga bisa digunakan sebagai media promosi, ambil gambar dari Kamera Smartphone Samsung rekan-rekan. Untuk hasil photo dari kamera Smartphone Samsung tentu kita sudah tidak meragukan lagi kualitasnya.


Berikut adalah beberapa contoh hasil dari sandal jepit yang pernah saya ukir dan sempat terarsipkan.


image
Kangen sekolah tapi....(masih pandemi)
M21, auto mode

 


image
J2Prime
18 April 2020


image
Meila Sandal
M21, Auto mode


image
Dilarang Ghosob
J2Prime, auto mode
19 April 2020


image
J2prime, auto mode
18 April 2020


image
J2Prime, auto mode
3 Mei 2020

image
Bu Guru Yola
J2Prime, auto mode

 

Demikian sharing singkat mengukir sandal jepit dari saya, semoga pandemi lekas berlalu, keadaan kembali membaik, rekan-rekan beserta keluarga dalam keadaan sehat dan tidak kurang suatu apa.


Tetap jalani prokes 5M:

 

  • Memakai Masker; 
  • Mencuci Tangan dengan Sabun;
  • Menghindari Kerumunan;
  • Menjaga Jarak dan,
  • Membatasi Mobilitas).
Pada akhirnya PPKM (Pelan-Pelan Kita Menang) juga.

 


 

 

 

 

“Pekerjaanmu yang melelahkan adalah
 impian para pengangguran.
Anakmu yang berisik adalah
 impian wanita yang tidak punya anak

 

 

Rumahmu yang kecil adalah 

impian orang-orang yang tergusur dan terusir.

 

Hartamu yang sedikit adalah 

impian mereka yang terlilit hutang

 

 

Maka bersyukurlah
bahkan dengan sandal jepit yang kamu miliki,
karena di luar sana ada yang tidak memiliki kaki” (Herry Tjahjono)


Salam hangat,
 salam sehat
Mas.Pii