Original topic:

Merajut Memori Selama Empat Belas Hari #EidInFrame #CaptureYourEid

(Topic created on: 04-11-2025 10:55 PM)
421 Views
primandaetsa
Active Level 1
Options
Others

image
Jembatan Mahakam dan Kesibukannya


Satu Tahun

image
Berjalan-jalan di Teras Samarinda

Satu Tahun. Hampir setahun saya belum menginjakkan kaki lagi di kampung. Terakhir kali saya pulang tidak lain saat Idulfitri 1445 Hijriah atau tepatnya tahun lalu. Bukan waktu yang terlalu lama memang, tapi sangat cukup untuk memupuk rindu kepada kampung halaman di Kota Satria. Rindu dengan keluarga di rumah, suasana di kampung, teman-teman yang telah lama tidak berjumpa, serta berbagai macam kenangan yang ada di kota.

image
Ibadah sebagai pilar agama

Hari telah silih berganti. Ramadan pun hampir usai. Bersamaan dengan orang-orang yang bersiap mengamati hilal datangnya Syawal, saya pun bersiap juga dengan datangnya hilal mudik pada tahun ini. Kurang lebih 14 hari saya pulang ke rumah. Selama itu pula saya akan kembali merajut setiap kenangan yang telah terjalin, serta mengikatkan benang memori baru.

Dan, perjalanan Samarinda–Purwokerto dimulai.


Samarinda–Purwokerto

image
Antre bagasi di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan

Waktu subuh saya sudah bersiap dengan ransel dan koper sebagai teman perjalanan kali ini. Ada beberapa fase yang akan saya jajaki: mengendarai travel dari Samarinda ke Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan, terbang menuju Bandara Internasional Yogyakarta, lalu berjalan bersama sepur dari Stasiun Tugu menuju Stasiun Purwokerto.

image
Sugeng rawuh ing Bandara Internasional Yogyakarta

image
Hampir malam di Jogja
Ketika keretaku tiba

image
Gunung Slamet nan agung
Tampak jauh di sana
Bagai sumber kemakmuran
Tirta kencana

Sambutan merdu nan hangat bagi setiap orang yang singgah di Kota Satria

Tidak terlalu panjang, tapi memang cukup memakan waktu. Mungkin kurang lebih sekitar 13 hingga 14 jam perjalanan yang harus saya tempuh hingga pintu rumah terbuka. Namun, bagi beberapa orang mereka justru sangat menikmati setiap langkah dalam perjalanan yang mereka tempuh—termasuk saya. Banyak hal yang bisa saya lihat dan rasakan dalam setiap langkah menuju rumah. Orang dengan kesibukan mereka selalu terlihat menarik bagi saya.

image
Menuju gate


image
Porter menunggu penumpang


Taqabbalallahu minna wa minkum

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar
La ilaha illallahu wallahu akbar
Allahu akbar wa lillahil hamdu

image
Kutbah Idulfitri

Gema takbir menggema sebagai penanda 1 Syawal yang telah tiba. Orang-orang bertakbiran di masjid, ada juga yang sedang memasak opor, menyiapkan perlengkapan ibadah untuk Salat Idulfitri, serta sebagian lainnya menyiapkan kue-kue lebaran untuk esok hari. Pengumuman akan pelaksanaan Salat Idulfitri di lapangan desa pun telah disiarkan saat sore tadi dengan kendaraan dan pengeras suara yang telah melintasi setiap sudut jalan di desa.

Saya selalu menunggu momen ini. Momen ketika Salat Idulfitri di lapangan desa. Namanya Lapangan Bumi Kencana. Lapangan desa akan penuh dengan orang-orang yang hendak beribadah dan mendengarkan kutbah hari raya. Anak-anak juga bergembira karena banyak penjual yang menarik hati mereka. Momen yang hampir selalu sama dari dulu hingga saat ini. Momen yang selalu membekas dalam ingatan dan hati.


image
Suasana di kampung

Berkumpul dengan keluarga besar juga sudah menjadi hal yang pasti dilakukan setelah Salat Idulfitri. Kami bersua di rumah mbah, saling bertanya kabar, dan menanyakan perjalanan yang ditempuh saat mudik. Makin bertambah tahun, makin banyak pula anggota keluarga besar kami. Keramaian saat ini menjadi hal yang sangat ditunggu oleh semuanya sebab tidak setiap saat hal ini dapat terjadi.

image
Bersama keluarga besar


Berjumpa dengan Sahabat

image
Mencoba Coffee Shop lokal di Purwokerto

Tidak lupa, saya akan mencoba menyempatkan bertemu dengan teman-teman. Katanya, “Manusia yang wajar mesti punya sahabat, persahabatan tanpa pamrih”. Dan, inilah kami. Pertemuan yang selalu diagendakan pada setiap tahunnya. Mencoba hal yang baru di kota bersama-sama. Apalagi, Purwokerto yang sekarang sudah sangat berbeda dengan Purwokerto saat dulu. Banyak sekali hal baru yang datang silih berganti.


image
Ada orang memancing di dekat Taman Edukasi Sumber Daya Air (Tesda) Purwokerto


image
Ramainya lalu lintas di Purwokerto


Lari, Lari, Lari
Satu hal lain yang saya sangat tunggu-tunggu adalah kesempatan berlari di desa. Merasakan sejuknya udara di desa dan kehangatan setiap insan di dalamnya. Rasanya sangat berbeda saat berlari di Samarinda. Ada rasa senang dan haru yang menyatu saat berkeliling desa dengan santai seperti ini.

image
Jembatan gantung yang dilewati di salah satu rute lari

image
Setelah menerjang 21 km


_________________

Empat belas hari berlalu dan kini saatnya kembali ke Samarinda. Banyak memori baru tercipta saat ini. Tahun depan saya akan kembali lagi dengan banyak kenangan yang akan terwujud.

#EidInFrame #CaptureYourFrame #CaptureYourEid
1 Comment
Others
TOP BGT 🔥