bayJoee
★
Options
- Mark as New
- Bookmark
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
03-28-2021 09:02 AM (Last edited 11-22-2021 05:24 PM ) in
Photography
Garis kisi dalam sebuah kamera ponsel dapat membantu memaksimalkan foto yang dihasilkan. Biasanya, garis kisi yang tersemat dalam kamera ponsel adalah Rule of Third. Untuk garis kisi yang lain tergantung dari gawai itu sendiri. Seperti di gawai saya, Samsung Galaxy J6, yang hanya terdapat garis kisi Rule of Third. Cara memunculkan garis kisi cukup dengan masuk ke dalam pengaturan yang ada di kamera dan hidupkan opsi Garis Kisi.

Garis Kisi Rule of Third.
Jika kamera bawaan tidak menyematkan garis kisi selain Rule of Third, memakai aplikasi kamera pihak ketiga menjadi jalan keluarnya atau jika mampu mengimajinasikan garis-garis kisi yang ada juga tidak masalah bila tetap memakai kamera bawaan. Berikut beberapa komposisi garis kisi yang digunakan saat mengambil foto:
1. Rule of Third
Rule of Third (Aturan Sepertiga) menjadi aturan komposisi yang sering digunakan atau boleh dikata paling populer diterapkan. Saya sendiri lebih sering memakai komposisi ini untuk mengambil foto. Rule of Third menempatkan objek berada di sepertiga bagian. Baik dalam titik-titik persimpangan maupun garisnya.

Rule of Third.

Contoh Rule of Third. Samsung J6xLightroom.

Tower. Samsung J6.

Samsung J6.

Waduk Cengklik. Samsung J6.

Phi Grid.

Phi Grid dari designshack.com.
3. Symmetry
Untuk komposisi Symmetry sudah pasti mengetahuinya jika komposisi ini menempatkan objek dengan presisi baik antara kanan dan kiri maupun atas dan bawah. Simetri tidak harus tepat di tengah-tengah dari semua sisi.

Dunia Cermin.

Gapura. Samsung J6.

Waduk. Samsung J6.

Garis Kisi Golden Spiral.

Golden Spiral.
5. Golden Triangle
Konsep Golden Triangle memanfaatkan garis diagonal yang membentang antar sudut kemudian menciptakan garis tegak lurus dari sudut lain sehingga membentuk suatu segitiga. Peletakan objek memanfaatkan garis diagonal dan/atau segitiga yang terbentuk. Saya mengambil contoh dari infotografi.com.

Golden Triangle.

Contoh Golden Triangle.

Tetes Embun. Samsung J6.

Foto dari Members DTan.

Dunia Terbalik.

Jalan tak berujung.

Sumber gambar: mainurr.wordpress.com

Objek dekat kamera blur.

Dendelion.

Bunga Putri Malu.

Leading Lines.

Samsung J6.

Samsung J6.

Samsung J6.

Samsung J6.

Samsung J6. 
Pagar jembatan.
Sekian dan terima kasih.
Selamat berkreasi dan berkreativitas.
1. Rule of Third
Rule of Third (Aturan Sepertiga) menjadi aturan komposisi yang sering digunakan atau boleh dikata paling populer diterapkan. Saya sendiri lebih sering memakai komposisi ini untuk mengambil foto. Rule of Third menempatkan objek berada di sepertiga bagian. Baik dalam titik-titik persimpangan maupun garisnya.
2. Phi Grid
Konsep komposisi Phi Grid serupa dengan Rule of Third hanya saja kotak-kotak yang berada di bagian tengah lebih menyempit. Sebagai contohnya saya menyematkan foto dari designshack.com.
Konsep komposisi Phi Grid serupa dengan Rule of Third hanya saja kotak-kotak yang berada di bagian tengah lebih menyempit. Sebagai contohnya saya menyematkan foto dari designshack.com.
Untuk komposisi Symmetry sudah pasti mengetahuinya jika komposisi ini menempatkan objek dengan presisi baik antara kanan dan kiri maupun atas dan bawah. Simetri tidak harus tepat di tengah-tengah dari semua sisi.
4. Fibonacci Spiral
Biasa disebut dengan Golden Spiral, Fibonacci Spiral mengikuti pola spiral. Komposisi ini jarang saya gunakan. Saya akan mengambil contoh dari infofotografi.com.
Biasa disebut dengan Golden Spiral, Fibonacci Spiral mengikuti pola spiral. Komposisi ini jarang saya gunakan. Saya akan mengambil contoh dari infofotografi.com.
Konsep Golden Triangle memanfaatkan garis diagonal yang membentang antar sudut kemudian menciptakan garis tegak lurus dari sudut lain sehingga membentuk suatu segitiga. Peletakan objek memanfaatkan garis diagonal dan/atau segitiga yang terbentuk. Saya mengambil contoh dari infotografi.com.
6. Vanishing Point
Komposisi ini memanfaatkan garis-garis imajiner yang terbentuk dan menuntun ke suatu titik lenyap atau tak berujung. Biasanya konsep komposisi ini dipakai untuk memotret gedung-gedung tinggi dan jalan lurus. Perbedaan dengan konsep Symmetry adalah Vanishing Point tidak harus selalu presisi. Salah satu contohnya pernah menjadicrown di Galeri.
Komposisi ini memanfaatkan garis-garis imajiner yang terbentuk dan menuntun ke suatu titik lenyap atau tak berujung. Biasanya konsep komposisi ini dipakai untuk memotret gedung-gedung tinggi dan jalan lurus. Perbedaan dengan konsep Symmetry adalah Vanishing Point tidak harus selalu presisi. Salah satu contohnya pernah menjadicrown di Galeri.
7. Framing Depth
Komposisi yang satu ini memanfaatkan latar depan dan latar belakang sedangkan objek foto berada di antaranya. Ibarat sebuah bokeh foto, maka bokeh pada foto ada pada latar depan dan belakang. Urutan Framing Depth sebagai berikut:
Komposisi yang satu ini memanfaatkan latar depan dan latar belakang sedangkan objek foto berada di antaranya. Ibarat sebuah bokeh foto, maka bokeh pada foto ada pada latar depan dan belakang. Urutan Framing Depth sebagai berikut:
- Objek dekat kamera sebagai latar depan.
- Objek utama.
- Latar belakang (biasanya langit).
8. Leading Lines
Sesuai namanya, komposisi dari Leading Lines adalah adanya garis-garis imajiner yang menuntun ke suatu titik. Objek yang mempunyai garis-garis seperti jembatan akan sangat membantu untuk komposisi ini.
9. Line and Patterns
Komposisi terakhir dalam utas kali ini adalah Line and Paterns. Komposisi ini memanfaatkan garis ataupun pola yang berulang. Komposisi ini sering dijumpai pada bangunan, tangga, jembatan, pagar, dll.
Komposisi terakhir dalam utas kali ini adalah Line and Paterns. Komposisi ini memanfaatkan garis ataupun pola yang berulang. Komposisi ini sering dijumpai pada bangunan, tangga, jembatan, pagar, dll.
Dalam mengatur komposisi garis kisi di atas kita dapat menggabungkan satu komposisi dengan komposisi lainnya. Komposisi-komposisi di atas akan membuat foto yang kita hasilkan menjadi lebih menarik. Kita memang tidak harus selalu mengikuti komposisi garis-garis kisi tersebut. Hanya saja, jika memanfaatkan komposisi tersebut akan memaksimalkan foto yang dihasilkan.
***
Komposisi garis-garis kisi di atas merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam mengambil sebuah foto. Namun, bagi saya, foto ya foto aja dulu, urusan bagus atau tidak itu nomor dua. Pun urusan teknik lainnya. Dalam dunia kepenulisan dikenal sebuah istilah bernama Autotelic. Autotelic ini merupakan kata sifat. Orang Autotelic adalah orang yang mendapat kesenangan dari kegiatan yang ia lakukan terlepas dari hasilnya nanti seperti apa. Orang-orang dengan sifat Autotelic cenderung memiliki ketahanan diri yang kuat karena mereka berfokus pada penyempurnaan proses saat melakukan kegiatan, bukan hasil. Jadi, foto ya foto aja dulu dan nikmati prosesnya.
***
Selamat berkreasi dan berkreativitas.
22 Comments
- « Previous
- Next »
bayJoee
★
Options
- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
03-28-2021 02:40 PM in
Photography
Sama-sama. 😁🙏🏻

Moderator
Options
- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
03-29-2021 12:22 AM in
Photographykeren banget ini! mau coba langsung rasanya, terima kasih sharingnya ya kak
bayJoee
★
Options
- Mark as New
- Subscribe
- Subscribe to RSS Feed
- Permalink
- Report Inappropriate Content
03-29-2021 12:24 AM (Last edited 03-29-2021 12:24 AM ) in
Photography
Sama-sama. 😁🙏🏻

- « Previous
- Next »