Dalam utas sebelumnya, saya telah membagikan beberapa tips agar foto dapat diterima oleh Shuterstock meskipun hanya berbekal kamera ponsel pintar. Jika Members belum sempat membacanya, utas tentang hal tersebut dapat dilihat pada tautan berikut:https://r1.community.samsung.com/t5/photography/tips-agar-foto-diterima-oleh-shutterstock/td-p/13630...
Dan kali ini, saya akan sedikit berbagi tentang beberapa hal saat mengunggah foto ke Shutterstock. Saya mengunggah foto ke Shutterstock melalui aplikasi yang telah saya unduh di PlayStore. Oleh karena itu, dalam utas ini, saya berfokus pada mengunggah foto melalui aplikasi Shutterstock. Berikut beberapa hal tersebut:
Persiapan
1. Akun
Yang pertama pasti adalah akun. Apabila Members belum memiliki akun di Shutterstock Contributor, maka Members harus mendaftarkan diri dahulu. Dari pengalaman saya, sediakan dua atau tiga alamat surat elektronik (surel). Hal ini untuk berjaga-jaga apabila pada surel pertama mengalami hal yang tidak diinginkan. Dulu, ketika mencoba mendaftar sebagai kontributor untuk pertama kalinya, akun yang saya buat langsung terkena penangguhan. Saya tidak tahu alasannya. Ketika mengeklik tautan verifikasi, akun saya langsung ditangguhkan. Oleh karena itu, seperti kata pepatah, sedia payung sebelum hujan.
2. Aplikasi Shutterstock
Aplikasi Shutterstock di PlayStore ada dua yaitu aplikasiShutterstock – Stock Photos and Videos danShutterstock Contributor. Shutterstock – Stock Photos and Videos digunakan apabila Members hendak membeli foto di Shutterstock, sedangkan Shutterstock Contributor digunakan untuk mengunggah foto ke Shutterstock agar dapat dibeli jika lolos kurasi. Apabila Members hanya berfokus menjadi kontributor seperti saya, maka cukup mengunduh aplikasi Shutterstock Contributor.
Mengunggah Konten
Setelah mendaftar di Shutterstock sebagai kontributor dan mengunduh aplikasi Shutterstock Contributor, langkah selanjutnya hanya perlu masuk ke aplikasi. Setelah berhasil masuk, maka akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini:
Setelah masuk ke halaman tersebut, Members hanya perlu menekan “Start Here” untuk memulai mencari foto yang hendak diunggah. Foto dapat berasal langsung dari kamera atau dari Gallery. Saran saya, sebaiknya foto diolah terlebih dahulu baik melalui Lightroom atau aplikasi penyuntingan lainnya. Hal ini bertujuan agar foto terhindar dari hal-hal yang dapat membuat foto ditolak seperti pada utas yang pernah saya buat sebelumnya.
Jika memilih Gallery, langkah selanjutnya adalah memilih foto. Setelah memilih foto, yang perlu dilakukan adalah menunggu. Cepat atau lambatnya tergantung dari kecepatan internet yang Members gunakan.
Pada kolom ini, sudah pasti Members paham apa yang harus diisikan. Yang perlu diperhatikan adalah deskripsi harus sesuai dengan foto. Lalu, deskripsi harus berbahasa Inggris dan tidak diperkenankan menggunakan frasa atau idiom. Dalam menuliskan deskripsi dalam bahasa Inggris, tentunya tata bahasanya harus diperhatikan. Apabila Members masih awam atau ragu, menggunakan Google Translate atau alat bantu penerjemah sangat disarankan. Maksimal deskripsi yang dapat dituliskan adalah 200 karakter.
2. Keywords
Selanjutnya, kolom yang harus diisi adalah kata kunci alias keywords. Keywords yang harus diisi minimal adalah tujuh (7) dan maksimal adalah 50. Jika Members masih bingung apa yang harus diisikan, pihak Shutterstock telah memberikan saran kata kunci. Members dapat menggunakan saran tersebut atau jika saran tersebut kurang sesuai, Members dapat mengisinya secara manual.
Selanjutnya, kolom yang harus diisi adalah kata kunci alias keywords. Keywords yang harus diisi minimal adalah tujuh (7) dan maksimal adalah 50. Jika Members masih bingung apa yang harus diisikan, pihak Shutterstock telah memberikan saran kata kunci. Members dapat menggunakan saran tersebut atau jika saran tersebut kurang sesuai, Members dapat mengisinya secara manual.
Memilih kategori juga perlu diperhatikan supaya foto yang kita unggah tepat sasaran. Shutterstock memberikan banyak pilihan dalam hal kategori. Sesuaikan foto yang diunggah dengan kategorinya. Apabila Members bingung kategori yang harus dipilih, Members dapat memilih Objects sebagai langkah aman.
Di dalam kolom ini, ada tiga hal yaituEditorial, Illustration, Mature Content. Apabila foto yang Members unggah akan dijadikan sebuah konten Editorial, maka wajib hukumnya memberikan tanda centang pada bagian ini. Lalu, apa itu Editorial? Saya akan membahas hal ini bersama dengan Release. Illustration digunakan apabila Members mengunggah konten ilustrasi. Selanjutnya ada Mature Content yang harus diberikan tanda cek apabila konten yang diunggah mengandung unsur dewasa.
Dalam Shutterstock, apabila foto yang Members unggah terdapat hal-hal yang mengharuskan adanya sebuah Release seperti foto terdapat objek orang yang terlihat jelas wajahnya, logo, merek, atau tulisan, maka Members wajib mencantumkan Release. Release dalam Shutterstock terbagi dua yaitu Model Release dan Property Release. Untuk lebih jelasnya, saya akan membahas hal ini bersama dengan Editorial. Secara singkat, Release itu ibarat sebuah Resume/CV saat melamar pekerjaan. Namun, Resume/CV di sini berkenaan dengan model atau properti.
***
Sebagai penikmat fotografi berbasis kamera ponsel pintar, Shutterstock menjadi peluang untuk menjual foto yang diabadikan. Sekalipun hanya menggunakan kamera ponsel pintar, selama mampu mengolah foto baik saat proses pemotretan dan penyuntingan, tidak mustahil foto-foto yang hanya berbekal kamera ponsel pintar dapat diterima oleh Shutterstock.
Sekian dan terima kasih.
Selamat berkreasi dan berkreativitas. Maksimalkan gawai yang dimiliki.
Catatan Tambahan:
1. Jangan pernah takut bermain warna dan terpaku terhadap sebuahpreset. Ciptakan warna danpreset-mu sendiri.
2. Jangan malu dengan hasil fotomu sendiri. Semakin terbiasa memotret akan dapat menemukan rasa yang tepat sesuai dengan karakter masing-masing.
3. Sebagai langkah awal, sebaiknya foto yang dikirim bebas dari unsur-unsur yang mengharuskan adanya sebuah Release. Pun, foto yang diunggah tidak selalu harus foto pemandangan, bunga, atau hewan. Foto yang diunggah dapat berupa foto abstrak. Mainkan imajinasi dan kreativitas.
4. Jangan menyerah saat foto yang dikirim ditolak. Semangat!
5. Saya baru memulai mengirim foto ke Shutterstock pada bulan November ini. Dari 236 foto yang telah saya kirim dalam hampir satu bulan ini, hanya 64 foto yang berhasil lolos. Apabila penasaran dengan foto-foto saya yang diterima, Members dapat melihatnya pada tautan berikut:https://www.shutterstock.com/id/g/bajoesaputra
