"Jika membutuhkan footage dadakan, main camera dari Samsung Galaxy Tab A 8.0 with S Pen aku manfaatkan untuk pengambilan foto atau video". Kutipan ini aku tulis pada artikel pertama, yang aku publish di platform Samsung Members ini, tentang cara aku memanfaatkan device tersebut dalam pembuatan konten.
Sebagai informasi, device Samsung Galaxy Tab A 8.0 with S Pen (rilis tahun 2019) memiliki main camera 8.0 MP dengan autofokus, tanpa flash. Selfie camera 5.0 MP. Video recording resolution FHD (1920 x 1080) @30fps. Dilihat dari segi identitas kualitas kamera dan hasil yang bisa dilihat mata, tentu akan jauh berbeda jika dibandingkan dengan (at least) smartphone yang paling sering aku gunakan untuk membuat konten saat ini (Samsung Galaxy A53 5G). Namun kamera utama dari device ini setidaknya helpfull untuk aku gunakan (biasanya) sebagai: 1) postingan sederhana di Instagram Story dan 2) add frame + add photo di dalam foto utama. Informasi lebih jelas, lanjut scrolling down aja ya buat tahu hasil kamera utama dari Samsung Galaxy Tab A 8.0 with S. Pen ini bekerja!
1. Hasil foto di lokasi outdoor menggunakan sumber cahaya matahari (available light).
1. Foto bunga (A: Samsung Tablet, B: Samsung Smartphone).
2. Foto rumput (A: Samsung Tablet, B: Samsung Smartphone).
3. Foto bunga rumput (A: Samsung Tablet, B: Samsung Smartphone).
2. Hasil foto di lokasi indoor menggunakan sumber cahaya lampu - 2 softbox (artificial light).
Foto lip product (A: Kamera tablet, B: Kamera tablet + edit, C: Kamera smartphone).
Foto idol photocard, hehe (A: Kamera tablet, B: Kamera tablet + edit, C: Kamera smartphone).
3. Hasil foto makanan di lokasi indoor menggunakan sumber cahaya lampu - 2 sotfbox (artificial light).
Foto makanan (A: Kamera tablet, B: Kamera tablet + edit, C: Kamera smartphone).
4. Tampilan kamera depan saat digunakan untuk kepentingan online meeting.
Selfie camera (A: saat online meeting, B: selfie).
Berdasarkan pengalaman aku selama membuat konten dengan memanfaatkan kamera smartphone dan tablet, walaupun dari segi identitas kamera dia memiliki megapixel, apperture, dan sebagainya yang lebih rendah, as long as pencahayaan cukup, hasilnya not too bad. Hal ini dikuatkan juga dengan statement beberapa content creator yang pernah ngeshare juga pengalaman mereka, yang pernah aku tonton atau baca, mereka bilang kalau kunci utama dan terpenting dalam pengambilan gambar baik itu diam (foto) atau bergerak (video), ada di kecukupan cahaya.
Jadi kalau ada diantara kamu ada yang pengen banget mulai jadi cntent creator, tapi terhalang kamera, mungkin kamu ngerasa kualitas kamera smartphone kamu nggak sebagus dengan apa yang kamu lihat di media sosial, jangan keburu insecure. Setiap orang atau apa yang kamu lihat glowing, shinning, dan sukses hari ini, mereka pasti melewati dulu fase berjuang yang mungkin kita nggak lihat. Mulai dari apa yang kamu punya sambil upgrade skill. Ketika income sudah bertambah, pada akhirnya kamu bisa ganti smartphone yang kamera utamanya sesuai dengan apa yang kamu mau. Ini juga yang aku alami selama menjadi content creator sejak 2016. Last but not least, aku pernah bikin konten pakai kamera selfie dari notebook aja untuk bikin slow motion. Malu nggak? Jujur sampai hari ini kalau diingat, aku bangga pernah melewati masa itu. So, semangat memulai, guys!
Anyway, aku rasa cukup untuk tulisan kali ini. Terima kasih sudah scrolling down sampai sejauh ini. Kindly follow my Instagram/Tiktok/Youtube @nadiahasyir to enjoy my contents.
Until next time,
Let's spread knowledge with love,
Nadiahasyir
Sebagai informasi, device Samsung Galaxy Tab A 8.0 with S Pen (rilis tahun 2019) memiliki main camera 8.0 MP dengan autofokus, tanpa flash. Selfie camera 5.0 MP. Video recording resolution FHD (1920 x 1080) @30fps. Dilihat dari segi identitas kualitas kamera dan hasil yang bisa dilihat mata, tentu akan jauh berbeda jika dibandingkan dengan (at least) smartphone yang paling sering aku gunakan untuk membuat konten saat ini (Samsung Galaxy A53 5G). Namun kamera utama dari device ini setidaknya helpfull untuk aku gunakan (biasanya) sebagai: 1) postingan sederhana di Instagram Story dan 2) add frame + add photo di dalam foto utama. Informasi lebih jelas, lanjut scrolling down aja ya buat tahu hasil kamera utama dari Samsung Galaxy Tab A 8.0 with S. Pen ini bekerja!
1. Hasil foto di lokasi outdoor menggunakan sumber cahaya matahari (available light).
Tiga foto di atas diambil pada lokasi outdoor menggunakan sumber cahaya matahari. Terlihat jelas bahwa kamera smartphone memiliki kualitas yang lebih dominan dari warna dan gambar yang tertangkap lebih halus, autp fokusnya juga lebih cepat mendeteksi objek secara detail. Tapi kita tidak akan membahas kamera smartphonenya, melainkan kamera tablet.
Pengambilan gambar dengan kamera tablet menghasilkan gambar dengan structure yang tajam, teksturnya tampak jelas, warnanya cenderung warm dan mencolok, walau ada fitur auto fokus tapi semsitivitasnya rendah dan lebih bisa bekerja jika kita tekan atur dulu fokusnya sebelum siap memotret. Adapun area diluar objek utama menjadi dominan gelap, yang menurut aku memberikan kesan, walau auto fokusnya nggak sensitif, tapi kondisi yang gelap disekitar objek, membuat mata penikmat gambar tertuju pada area terang, yaitu objek utama.
Setelah melihat dua foto di atas semoga kamu menjadi paham tentang kalimat aku, "kalau butuh footage dadakan, kamera tablet masih usefull". Kadang saat membuat konten review produk kecantikan, ada aja yang kelupaan, misalnya kurang foto fisik produk secara utuh, nih. Tapi harus cepet-cepet dipublish kontennya. Nah, pada foto A kelihatan kualitas fotonya nggak layak publish kan? Tapi ketika diberi sentuhan editing, hasilnya di foto B. Jika dibandingkan dengan foto C yang tidak diedit sama sekali, both jadi 11 12, bukan?
3. Hasil foto makanan di lokasi indoor menggunakan sumber cahaya lampu - 2 sotfbox (artificial light).
Sayangnya saat aku coba untuk memotret makanan dengan tone warm dan warna cenderung orange, nggak bisa diboongin kalau good quality camera is better or maybe the best. Ini juga alasan aku bilang kalau kamera utama tablet ini nggak oke kalau digunakan sebagai kamera utama dalam pembuatan keseluruhan konten.
Nggak perlu dijelasin udah kelihatan yaa dari hasilnya kalau dalam kondisi sumber cahaya dari lampu ruangan saja, gambar yang dihasilkan not too bad.
Berdasarkan pengalaman aku selama membuat konten dengan memanfaatkan kamera smartphone dan tablet, walaupun dari segi identitas kamera dia memiliki megapixel, apperture, dan sebagainya yang lebih rendah, as long as pencahayaan cukup, hasilnya not too bad. Hal ini dikuatkan juga dengan statement beberapa content creator yang pernah ngeshare juga pengalaman mereka, yang pernah aku tonton atau baca, mereka bilang kalau kunci utama dan terpenting dalam pengambilan gambar baik itu diam (foto) atau bergerak (video), ada di kecukupan cahaya.
Jadi kalau ada diantara kamu ada yang pengen banget mulai jadi cntent creator, tapi terhalang kamera, mungkin kamu ngerasa kualitas kamera smartphone kamu nggak sebagus dengan apa yang kamu lihat di media sosial, jangan keburu insecure. Setiap orang atau apa yang kamu lihat glowing, shinning, dan sukses hari ini, mereka pasti melewati dulu fase berjuang yang mungkin kita nggak lihat. Mulai dari apa yang kamu punya sambil upgrade skill. Ketika income sudah bertambah, pada akhirnya kamu bisa ganti smartphone yang kamera utamanya sesuai dengan apa yang kamu mau. Ini juga yang aku alami selama menjadi content creator sejak 2016. Last but not least, aku pernah bikin konten pakai kamera selfie dari notebook aja untuk bikin slow motion. Malu nggak? Jujur sampai hari ini kalau diingat, aku bangga pernah melewati masa itu. So, semangat memulai, guys!
Anyway, aku rasa cukup untuk tulisan kali ini. Terima kasih sudah scrolling down sampai sejauh ini. Kindly follow my Instagram/Tiktok/Youtube @nadiahasyir to enjoy my contents.
Until next time,
Let's spread knowledge with love,
Nadiahasyir
