Kamera pada ponsel pintar mengalami perkembangan yang begitu pesat. Perkembangan kamera ponsel pintar menjadi salah satu faktor akan tingginya popularitas fotografi ponsel pintar. Kiwari, banyak orang yang suka memotret dengan kamera ponsel pintarnya. Namun, boleh jadi ada satu hal yang menjadi masalah utama saat memotret. Hal ini sebenarnya juga terjadi pada ranah kamera. Hal tersebut adalah kebingungan akan apa yang hendak dipotret.
Salah satu hal yang dapat teman-teman Members coba agar tidak lagi merasa kebingungan saat memotret yaitu mengenal Elements dan Principles Design. Boleh jadi ada teman-teman Members bertanya. Mengapa malah belajar tentang hal tersebut?
Dalam pandangan saya, fotografi adalah seni yang serapan ilmunya dari lintas disiplin. Ia tidak dapat berdiri sendiri begitu saja agar hasil yang diberikan maksimal. Dan Elements serta Principles Design adalah lintas disiplin ilmu yang dapat dimanfaatkan dalam fotografi.
Sebelum melanjutkan tentang beberapa Principles Design beserta contoh foto yang dapat diterapkan, perlu untuk mengetahui elemen-elemen desain terlebih dahulu. Elemen-elemen desain terdiri dari hal-hal berikut ini.
Line
Space
Shape
Form
Value
Color
Testure
Size
Kedelapan Elements Design tersebut merupakan hal yang digunakan saat membuat komposisi dari sebuah desain atau karya seni. Kedelapan elemen tersebut dapat “digabungkan” yang akan membentuk sebuah aturan komposisi yang baik. Aturan komposisi tersebut yang dinamakan Principles Design. Dan pada utas sederhana ini, saya sedikit berbagai beberapa hal terkait Principles Design serta contoh foto sebagai penerapan dari Principles Design itu sendiri.
Kontras
Principles Design pertama pada utas ini yaitu Kontras. Kontras merupakan dua hal yang saling berbeda. Kontras dapat berupa warna, bentuk, ukuran, dan lainnya. Dalam fotografi sendiri, Kontras merupakan hal yang dapat membuat sebuah foto menjadi kian menarik. Saat ada dua hal yang saling bertolak belakang pada sebuah bingkai, kontras akan terjadi dan hal tersebut yang dapat membuat sebuah foto kian menarik.
Foto di atas merupakan foto yang menggunakan prinsip Kontras sebagai salah satu pembangunnya. Kontras terdapat pada arah yang terjadi. Penjual dan gerobaknya sedang menuju ke suatu titik sedang mobil yang melintas menuju arah sebaliknya. Teman-teman Members dapat menggunakan Kontras yang berupa arah ini ketika sedang memotret khususnya saat melakukan Street Photography.
Selain arah, Kontras juga dapat ditemukan saat memotret pada kondisi cahaya dan bayangan yang begitu kuat. Gelap dan terang merupakan perpaduan kontras yang sangat baik. Sebagai contohnya seperti pada foto dari gedung di Jakarta pada waktu malam dan sebuah foto tempat parkir sepeda pada waktu siang.
Keseimbangan
Prinsip selanjutnya yaitu Keseimbangan. Prinsip ini terdiri dari tiga jenis yaitu simetris, asimetris, dan radial. Saya percaya bahwa teman-teman Members sudah tidak asing lagi dengan tiga jenis keseimbangan tersebut. Dalam ranah fotografi, simetris merupakan salah satu komposisi foto yang sering digunakan juga. Beberapa foto di bawah merupakan contoh dari penerapan prinsip Keseimbangan.
Ritme dan Pola
Ritme dan Pola menjadi prinsip yang ketiga pada utas ini. Ritme dan Pola dalam fotografi erat kaitannya dengan pengulangan atau dalam bahasa fotografinya yaitu Repetisi. Ritme yang berulang akan membentuk sebuah pola dan hal tersebut dapat diterapkan ketika memotret.
Teman-teman Members dapat menemukan prinsip ini dengan sangat mudah. Salah satunya pada dinding-dinding gedung. Dan beberapa foto di bawah merupakan foto-foto yang menerapkan prinsip Ritme dan Pola.
Skala
Prinsip terakhir pada utas ini adalah Skala. Hampir mirip dengan prinsip Kontras, tetapi Skala berfokus pada ukuran. Sesuatu yang kecil tidak dapat dikatakan kecil jika tidak ada sesuatu yang besar. Pun dengan sesuatu yang tinggi, tidak dapat dikatakan tinggi jika tidak ada yang rendah. Besar-kecil, tinggi-rendah, dan hal-hal lainnya yang serupa merupakan sesuatu yang dapat digunakan ketika memotret.
Prinsip Skala juga sangat mudah ditemukan. Peka terhadap hal-hal yang ada di sekitar merupakan kunci untuk menemukan perbandingan tersebut. Salah satu contohnya seperti pada foto di bawah ini.
Foto di atas adalah sebuah foto yang saya potret ketika piknik ke kawasan Gunungkidul. Saat dilihat dengan saksama, ada dua buah perahu nelayan di tengah laut. Prinsip Skala terjadi antara kecilnya dua perahu nelayan tersebut terhadap besarnya (luas) laut itu sendiri. Prinsip Skala ini juga dapat diterapkan pada foto yang mengusung tema perspektif sepeti pada foto-foto di bawah ini.
***
Belajar lintas disiplin ilmu itu tidak akan pernah rugi dan ia akan bermanfaat untuk berbagai hal. Seperti halnya saat belajar tentang Elements dan Principles Design yang dapat membantu dalam bidang fotografi. Beberapa Principles Design di atas merupakan hal-hal yang berguna supaya tidak lagi merasa bingung ketika memotret. Dan saat teman-teman Members memahami betul tentang Principles Design, saya yakin serta percaya bahwa teman-teman Members tidak lagi kebingungan akan apa yang hendak dipotret.
Sekian dan terima kasih.
Selamat berkreasi dan berkreativitas. Maksimalkan gawai yang dimiliki.
Catatan Tambahan:
1. Jangan pernah takut bermain warna dan terpaku terhadap sebuah preset. Ciptakan warna dan preset-mu sendiri.
2. Jangan malu dengan hasil fotomu sendiri. Semakin terbiasa memotret akan dapat menemukan rasa yang tepat sesuai dengan karakter masing-masing.