Tips Memotret Pertunjukan dengan Kamera Ponsel Pintar

[bayJoee]

Perkembangan kamera ponsel pintar sangat menarik dan begitu pesat berkembang. Teknologi pada kamera ponsel pintar membuat hasil foto yang dihasilkannya tidak dapat dipandang sebelah mata. Kiwari, kamera ponsel pintar dapat diandalkan dalam banyak situasi salah satunya saat digunakan untuk memotret pertunjukan.

Sejak memakai Galaxy S22 Ultra, salah satu tema foto yang kerap saya potret adalah seni dan budaya. Saya kerap datang ke sebuah pertunjukan seni dan budaya yang ada di Kota Solo. Tidak hanya menikmatinya melalui mata saja, saya juga mengabadikannya melalui mata lensa Galaxy S22 Ultra. Dan pada utas kali ini, saya sedikit berbagi beberapa hal yang kiranya dapat membantu teman-teman Members memotret pertunjukan dengan kamera ponsel pintar.

Datang Lebih Awal

Hal pertama yaitu datang lebih awal. Mengapa harus datang lebih awal? Hal ini agar mendapat tempat yang nyaman dan berada di barisan depan. Jika teman-teman Members memiliki gawai yang ditunjang dengan kemampuan Zoom yang baik seperti Galaxy S22 Ultra, barisan depan dapat menjadi opsi kedua. Akan tetapi, jika gawai yang digunakan tidak memiliki kemampuan Zoom yang baik, barisan depan menjadi pilihan yang paling tepat.

Uji Coba Foto

Sebelum pementasan dimulai ada baiknya melakukan beberapa kali pengambilan foto. Selain mengambil beberapa foto, saya juga sering mengamati area pementasan. Hal ini bertujuan agar saya tahu titik-titik mana saja yang dapat saya jangkau dan tentunya yang dapat menghasilkan foto yang baik.

Cek Sumber Cahaya

Selain uji coba foto, memperhatikan lokasi sumber cahaya juga penting. Dalam sebuah pementasan pertunjukan pada waktu malam atau di dalam ruangan, pencahayaan sudah sedemikian rupa ditata. Mengetahui lokasi sumber cahaya dapat membantu posisi mana yang paling ideal untuk memotret.

Ketiga hal (poin satu sampai tiga) merupakan satu kesatuan yang sebaiknya tidak diabaikan begitu saja. Persiapan yang matang dapat membantu dalam menghasilkan foto yang maksimal.

Kunci Nilai Kecepatan Rana

Apakah saat memotret pertunjukan semua harus diatur secara manual? Tentunya tidak demikian. Saya sendiri sering mengunci nilai kecepatan rana (shutter speed) pada rentang 1/90-1/125 ketika memotret pertunjukan seni. Nilai tersebut tentunya sangat variatif tergantung dari kondisi. Untuk pengaturan lainnya seperti ISO dan WB, saya serahkan kepada sistem.

Dalam suatu pertunjukan, cahaya sering kali berubah-ubah dalam tempo yang singkat. Pun dengan lampu sorot yang mempengaruhi warna kulit penampil! Oleh karena itu, saya memilih mengunci nilai kecepatan rana dan menyerahkan pengaturan lainnya kepada sistem agar tidak kehilangan momen-momen pertunjukan serta tidak memusingkan mengatur White Balance yang tepat.

Lalu, bagaimana jika tidak ada pengaturan kecepatan rana? Teman-teman Members dapat memahami gawai yang dimiliki lebih dalam terlebih dahulu. Bagaimana ia bekerja, seberapa cepat kemampuan gambar, dan hal-hal lainnya. Jika sudah memahami gawai lebih dalam, teman-teman Members dapat berfokus pada momen-momen pertunjukan. Langkah ini menjadi dasar jika teman-teman Members menggunakan prinsip Point and Click saat memotret.

Fokus

Dalam sebuah pertunjukan, tari misalkan, para penari tentunya bergerak ke sana ke mari. Fokus yang digunakan tentunya akan berubah sesuai dengan jarak yang terjadi. Saya lebih suka menggunakan kunci fokus ketika memotret pertunjukan. Teman-teman Members dapat mengaktifkannya dengan menekan lama pada layar hingga muncul ikon Kunci AF/AE. Setelah itu, fokus dapat digeser-geser sesuai dengan pergerakan penari.

Lensa

Saat memotret, dalam hal apa pun itu, sebaiknya mengetahu lensa mana yang hendak digunakan. Pada sebuah pertunjukan, lensa telefoto tentunya menjadi pilihan utama. Saya pun demikian. Saat memotret pertunjukan seni, saya mengutamakan 10x Zoom Telefoto yang ada di Galaxy S22 Ultra mengingat pula terdapat jarak yang cukup jauh dengan posisi penampil.

Lalu, bagaimana dengan gawai yang tidak memiliki lensa telefoto yang baik seperti Galaxy S22 Ultra? Tentunya, teman-teman Members dapat menggunakan lensa wide (utama) yang ada di gawai. Ketika memakai lensa ini, pastikan titik pengambilan foto mendukung! Oleh karena itu, poin pertama menjadi sangat penting jika teman-teman Members memilih untuk menggunakan lensa wide (utama).

Saat menggunakan lesan utama (wide), apakah harus berada di barisan depan? Tentunya tidak juga. Teman-teman dapat bermain dengan memasukkan suasana maupun penonton di dalam foto. Ketika memilih menggunakan lensa utama (wide) komposisi menjadi hal yang krusial. Berikut ini saya sematkan beberapa foto pertunjukan hasil dari penggunaan lensa wide (utama).

Expert RAW

Apabila gawai yang teman-teman Members mendukung format RAW, maka menggunakan Expert RAW merupakan pilihan yang sangat tepat. Expert RAW menawarkan format RAW yang lebih nyaman untuk diolah lebih lanjut dengan aplikasi penyuntingan foto seperti Lightroom. Expert RAW dapat diunduh melalui Galaxy Store. Yang perlu diingat yaitu belum semua gawai dapat menggunakan Expert RAW.

Terus Memotret

Hal terakhir dari saya adalah terus memotret. Fotografi itu ibarat pisau. Jika terus diasah, ia akan menjadi tajam. Namun, jika tidak pernah diasah, ia akan menjadi tumpul. Jadi, terus memotret adalah hal yang sangat penting.

Sebagai penutup dari utas ini, saya menyematkan beberapa foto pertunjukan yang saya potret dengan Galaxy S22 Ultra (One UI 6.1). Foto-foto sudah diolah lebih lanjut dengan Lightroom.

Sekian dan terima kasih.

Selamat berkreasi dan berkreativitas. Maksimalkan gawai yang dimiliki.

Catatan Tambahan:

1. Jangan pernah takut bermain warna dan terpaku terhadap sebuah preset. Ciptakan warna dan preset-mu sendiri.

2. Jangan malu dengan hasil fotomu sendiri. Semakin terbiasa memotret akan dapat menemukan rasa yang tepat sesuai dengan karakter masing-masing.