Ponsel Samsung yang sudah mendukung eSIM masih memiliki beberapa fitur pelacakan lokasi yang dapat berfungsi meskipun perangkat tersebut telah di-hard reset, namun efektivitasnya bergantung pada beberapa faktor. Berikut penjelasan lebih detail:
1. Samsung Find My Mobile: Ini adalah layanan pelacakan dari Samsung. Jika fitur ini telah diaktifkan sebelum ponsel dicuri dan ponsel terhubung ke internet setelah di-hard reset, ada kemungkinan besar ponsel tersebut masih dapat dilacak. Namun, jika fitur ini tidak diaktifkan sebelumnya, maka kemungkinannya lebih kecil.
2. Google Find My Device: Jika fitur ini diaktifkan sebelum ponsel diambil dan pengguna masuk kembali ke akun Google yang sama setelah reset, maka pelacakan mungkin masih dapat dilakukan.
3. eSIM dan Pelacakan: eSIM memungkinkan penggunaan jaringan seluler tanpa kartu SIM fisik. Jika pencuri tidak menghapus akun eSIM atau tidak mengubah data jaringan, ada kemungkinan ponsel tetap dapat dilacak melalui jaringan operator.
4. IMSI dan IMEI: Setiap ponsel memiliki nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity) yang unik, dan operator seluler dapat menggunakan nomor ini untuk melacak perangkat di jaringan mereka, bahkan jika kartu SIM fisik atau eSIM diganti.
Namun, setelah ponsel di-hard reset, semua data pengguna akan terhapus, termasuk akun dan pengaturan yang mungkin diperlukan untuk melacak perangkat. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengaktifkan dan mengonfigurasi semua fitur keamanan dan pelacakan pada ponsel sebelum terjadi kehilangan.
Untuk mengurangi risiko pencurian dan memaksimalkan kemungkinan pelacakan, pastikan untuk:
- Mengaktifkan Samsung Find My Mobile dan Google Find My Device.
- Mengaktifkan penguncian layar yang kuat (PIN, pola, atau sidik jari).
- Menggunakan Samsung Knox atau fitur keamanan tambahan lainnya jika tersedia.
Jika ponsel sudah dicuri dan di-reset, segera laporkan kepada pihak berwenang dan operator seluler untuk memblokir perangkat menggunakan nomor IMEI.
