Terbiasa pakai Samsung seri Note dan S sejak 2018 membuatku jadi sangat termanjakan dan terbiasa dengan kenyamanan liniflagship dari Samsung. Namun karena ada insiden serta kendala, yang sempat mengharuskan ponsel utamaku "diopname" di SSC Ambassador Jakarta, ceritaku memakai Samsung Galaxy A16 5G sebagai ponsel utama pun bermula.
Bagiku Samsung Galaxy A16 5G memang sudah cukup lama aku gunakan. Terhitung lebih 3 bulan, karena aku pertama kali memegangnya pada saat tidak lama setelah Samsung Galaxy A16 5G diluncurkan. Namun baru sekitar 1 pekan terakhir, aku menjadikan Samsung Galaxy A16 5G sebagai ponsel utama yang aku pakai sehari-hari.
A1x Series yang Naik Kelas
Secara desain dan lainnya, warna sertafinishing dari Samsung Galaxy A16 5G Light Green ini membuatku cukup percaya diri. Kesan sekilas yang diberikan, seperti mengingatkanku akan smartphone Samsung Galaxy S24 FE. Coba lihat foto di bawah, mana yang S24 FE dan mana yang A16 5G?
Hal ini yang menjadikanku nyaman membawa Samsung Galaxy A16 5G tanpacasing. Meski memangfinishing di Samsung Galaxy A16 5G ini bagai magnet untuk sidik jari. Beruntung di warna Light Green tidak terlalu terlihat. Kecuali kalau kita amati lekat-lekat dari dekat.
Hadir dengan IP54 juga bikin aku tetap merasa aman kalau sedangscrolling atau mengetik di tengah gerimis kecil.
Peforma dan Baterai?
Terbiasa pakai Samsung seri S, meski bukan yang terbaru, tetap sempat membuatku bertanya-tanya seberapa mampu Samsung Galaxy A16 5G bisa menggantikan Samsung Galaxy S23 yang sedang dirawat inap. Pada kenyataannya, untuk sebagian besar kegiatan harianku bisa dijalankan dengan baik oleh smartphone Samsung Rp3juta-an ini. Meski tetap pada beberapa bagian ada yang harus aku maklumi.
Saat beberapa kali uji Antutu pun skor yang didapat terasa cukup bagus. Menariknya, suhu dari Samsung Galaxy A16 5G masih termasuk adem saat pengujian. Pun dalam pemakaian harian, belum pernah menemukan kasusoverheat dalam penggunaan.
Mulai dari bermaingame, menontonstreaming, bermain media sosial, berselancar di Samsung Members, atau mengabadikan momen-momen tertentu dapat dilakukan dengan baik. Perpindahan aplikasi pun masih dirasa cukup halus, dan jarang menemukan aplikasi yang ditinggal harus memulai ulang saat kembali dibuka. Manajemen RAM 8GB di Samsung Galaxy A16 5G ini terasa baik. Opsi RAM Plus pun secara default aktif, dan bila dirasamubadzir bisa dinonaktifkan.
Khususgame, Samsung Galaxy A16 5G memang awalnya aku khususkan menjadismartphone untuk bermain game. Terhitung awalnya ada 4 game yang aku unduh dan dimainkan rutin; e-Football, Townsmen, Lords Mobile, dan Ashpalt8. Keempat game ini memang jadi game yang hampir selalu aku mainkan beberapa tahun terakhir. Baru sejak "insiden" pembantaian oleh tim SM + Vonzy di Galaxy Studio PIM, aku belajar dan rutin memainkan Mobile Legend.
Porsi pemakaianku untuk game di Samsung Galaxy A16 5G memang cukup besar. Dalam sekali pengisian daya, dari 100% bisa memakan sekitar 20% - 30%. Dengan skema tersebut, bila sebelum jadi ponsel utama, baterai di Samsung Galaxy A16 5G masih sanggup untuk 2 hari pemakaian.
Saat Samsung Galaxy A16 5G menjadi ponsel utama, dengan 2 nomor aktif dan pakai paket data, waktu tahan baterai di Samsung Galaxy A16 5G yang aku pakai ini jelas jauh berbeda. Bila pemakaian intensitas tinggi, sudah tidak lagi sampai dua hari pemakaian. Rata-rata mengisi pada pagi hari hingga penuh, saat malam baterainya sudah harus kembali diisi ulang. Namun memang selama aku memakai Samsung Galaxy A16 5G, aku jadi tidak khawatir akan kehabisan daya sebelum hari berakhir. Jadi senantiasa merasa aman meski tidak menemukan atau tidak dekat dengan colokan.
Kamera dan Multimedia
Kalau pun yang paling berdampak untukku saat berpindah dari Samsung Galaxy S23 ke Samsung Galaxy A16 5G adalah faktor kamera. Jelas jauh berbeda baik dari segi lensa yang dipakai, chipset yang digunakan, sampai pemrosesan dan absennyaGalaxy AI sangat terasa.
Beruntung untuk sekadar mengabadikan momen melalui foto, hasil dari Samsung Galaxy A16 5G ini sudah cukup apik. Tinggal bagaimana kita bisa mengambil sudut menarik dan menangkap momen-momen unik. Pun bila masih kurang puas, ada Lightroom atau Snapseed yang dapat membantu menemukantone terbaik.
Sayangnya hal ini tidak aku temukan saat mengambil video. Mulai dari resolusi sebatas FHD dan hanya 30fps, ditambah saturasi warna terasa kurang, plus fitur stabilisasi hanya ada EIS, membuatku sadar betul kalau fitur-fitur video di Samsung Sseries begitupowerful. Untuk hal ini pun sebenarnya bisa diakali pula dengan editing, namun tentu tidak semudah dan senyaman saat mengedit video hasil seri S dan mengeditnya di Samsung seri S pula.
Hal lain lagi yang dirasa absennya, tapi masih bisa aku maklumi, speaker mono yang kerap tertutup suaranya kalau sedang asyik bermaingame. Untuk dipakai menonton atau mendengarkan musik sih sepertinya tidak masalah. Kualitas suara yang dihasilkan pun terasa standar di kelasnya. Meski kalau ditanya apakah cukup? Bagiku ya cukup.
One UI dan Ekosistem
Satu hal istimewa yang ada di Samsung Galaxy A16 5G, tentu One UI. Antarmuka dari Samsung ini memang sudah dikenal menjadi antarmuka Android paling nyaman digunakan. Kekayaan fitur dan keamanannya pun termasuk jempolan. Secara bertahap, Samsung juga menurunkan fitur dari seriflagship-nya ke seri-seri di bawahnya, termasuk seri A16 ini.
Adanya SmartThings bisa membuatku selalu tersambung dengan pelbagai perangkat Samsung yang aku pakai. Termasuk Kulkas Bespoke, Galaxy Watch, dan Galaxy Buds yang aku gunakan. Kesemua perangkat tersebut bisa aku akses dan atur dari Samsung Galaxy A16 5G ini karena masihlogin dari Samsung Account yang sama.
Dukungan update 6× generasi OS pun patut diacungi jempol. Setidaknya Samsung masih menunjukkan perhatiannya untuk pengguna Galaxy A16 5G sampai Android 20 nanti.
Jadinya ...
Tentu berbeda rasa dari terbiasa memakai seri S menjadi pengguna seri A, dengan kepala 1 pula. Namun ternyata Samsung Galaxy A16 5G bisa menjawab kekhawatiranku dengan baik. Memang ada beberapa catatan, tapi mengingat harga dan kelebihan lain yang ditawarkan jadi aku rasa hal itu jadi pilihan.
Kelas harga Rp3juta-an di pasarsmartphone memang saat ini palingbrutal dan sangat banyak pilihan. Saking banyaknya, dari satubrand yang sama pun bisa ada model-model saling mengkanibal. Kalau mencari kepastian dan keamanan, serta kenyamanan One UI dan desain simpel, Samsung Galaxy A16 5G bisa jadi jawaban.
Hari ini tepat 1 pekan sejak Samsung Galaxy S23 milikku masuk "rawat inap" di SSC Ambassador. Meski awalnya diperkirakan 3 - 4 pekan, ternyata sudah beberapa hari lalu perbaikan selesai dikerjakan. Mulai besok sepertinya Samsung Galaxy S23 akan kembali menjadidaily driver nih.
Demikian cerita pengalamanku menjadikan Samsung Galaxy A16 5G menjadidaily driver selama 1 pekan setelah sebelumnya selama 3 bulan menjadismartphone pendamping yang aku pakai hanya untuk bermaingame dan menontonstreaming. Kalau dari Members pengguna Samsung Galaxy A16 series, ada cerita apa saja nih?
