Original topic:

Review Galaxy Note20 Ultra: Hape Ini Gede Banget!

(Topic created on: 11-06-2020 12:11 PM)
1034 Views
Galaxy Note

hasil 12.jpg

 

Hai Samsung Members 👋

 

Kali ini aku mau review Galaxy Note20 Ultra dengan warna Mystic Black yang aku jadikan daily driver selama 3 minggu. Karena banyak review di luar yang sudah sebutkan spesifikasi di atas kertas, jadi di review ini saya coba ceritakan realita pemakaiannya, kelebihan serta kekurangannya.

 

Disclaimer

  1. Review ini aku usahakan setransparan mungkin, jujur dari aku pribadi, tidak di endorse atau dibayar pihak manapun.
  2. Karena review ini bakal panjang banget, untuk review kameranya aku buat terpisah, ya. Sudah siap? Let's go!

 

Contents

 

Desain

hasil 5.png

 

Impression pertamaku waktu unboxing, "Ampun, ini hape besar banget!" 😂 Wajar sih buat saya, karena kalau engga besar bukan Note namanya.

 

Seperti Note10 series, body Note20 Ultra mengotak di sudutnya dengan kaca depan-belakang dan bingkai dari Stainless Steel. Oh iya, karena Note20 Ultra saya warna hitam, belakangnya tentu shining shimering splendid.

 

Walau build quality Note20 Ultra kuat banget dan kaca yang dipakai adalah Gorilla Glass terbaru, saya lebih memilih pakaikan casing dan membiarkan screen guard bawaan tetap menempel. Better safe than sorry.

 

Layar

hasil 13.jpg

 

Kalau bahas layar AMOLED buatan Samsung, kita pasti tahu kualitas dan akurasi warnanya. Crisp, tajem (WQHD+), jernih banget, warna akurat, dan pastinya smooth banget!

 

Di bagian atas terdapat tompel hitam yang adalah kamera depan. Saat nonton video, terkadang saya terdistract dengan tompel ini, terutama saat video menampilkan warna-warna terang. Semoga hanya belum terbiasa saja.

 

Karena ukuran layar ini besar banget (6.9"), penggunaan handphone ini hampir tidak bisa satu tangan. Terutama saat buka notifikasi, menekan tombol yang letaknya di atas, pojok, atau bawah. Namun tidak selalu bisa satu tangan bukan berarti tidak bisa diakali, bukan? Terima kasih untuk One Hand Operation+, dimana saya tetap bisa mengoperasikan Note20 Ultra dengan satu tangan. Baik menurunkan layar ke bawah, navigasi, multi-window, dsb.

 

hasil 11.jpg

 

Ngomong soal smoothness, layar 120Hz-nya halus banget. Kerasa banget perbedaan 60Hz dan 120Hz. Karena layar yang dipakai adalah LTPO, dia bisa menurunkan frame rate saat tidak digunakan atau saat melihat video, apalagi video jarang sekali 120Hz.

 

Namun buat saya ada beberapa kekurangan saat pakai 120Hz. Selain menggunakan fitur 120Hz harus menurunkan ketajaman layarnya ke resolusi FHD+ dan baterai yang menjadi cepat habis, layar menjadi sedikit green tint pada brightness terendah. Terdapat garis-garis dan warna yang tidak seimbang, terutama saat layar menampilkan warna abu-abu tua. Ada sedikit "brightness jump" saat brightness pelan-pelan dinaikkan, lalu green tint menghilang.

 

hasil 2.jpg

 

Entah masalah di hardware atau pada software, saya berharap Samsung bisa memperbaikinya. Solusi terbaik saya saat ini adalah memakai WQHD+ dibanding 120Hz 😁

 

S Pen

hasil 8.jpg

 

Note20 Ultra bukan Note kalau ga ada S Pen. S Pen ini membantuku sebagai designer untuk mengonsep, menggambar, menuangkan ide saat ide datang tiba-tiba. S Pen juga bisa berguna saat saya perlu mengedit suatu detail. Tidak melenceng seperti saat kita melakukan dengan jari.

 

Seperti di Note10 Series, S Pen ini bisa jadi "tongkat sihir", dimana kita bisa mengubah kodok jadi seorang prince melakukan action tanpa harus menyentuh handphone kita, alias Air Gesture. Fitur ini terpakai terutama saat selfie, buat konten sendirian, saat presentasi, selebihnya kalau nganggur.

 

hasil 7.jpg

 

Latency S Pen ini diperpendek jadi 9ms, dimana 9ms ini terpakai saat user memakai layar 120Hz. Menurut saya pribadi, untuk menulis, latency 9ms di 120Hz dibanding 60Hz tidak terlalu berpengaruh. Tapi akan lebih berpengaruh saat menggambar.

 

Ketika menulis di meja, tentu agak sedikit terganggu dengan goyangan pojok kiri atas karena camera bump di belakang yang tebal. Saya pun sempat mengalaminya, tapi bisa dikurangi dengan memakaikan casing atau menulis dengan orientasi landscape.

 

Sayangnya Samsung juga sudah tidak menyertakan S Pen tip cadangan lagi. Bener-bener berharap mereka menyediakan S Pen tip apabila S Pen sudah mulai tumpul.

 

Performa

Chipset yang dibawa handphone ini sama seperti S20 series kemarin, Exynos 990. Sesuai slogannya, Note20 Ultra cocok untuk user yang butuh powerful device untuk work and play, walau belum sepenuhnya efisien.

 

Untuk kebutuhan saya, menggambar berlayer-layer dengan Autodesk, editing dengan Lightroom, sampai video editing + rendering pakai Adobe Rush, Exynos 990 sudah sangat lebih dari cukup.

 

Buat teman-teman yang peduli dengan benchmark score, berikut Score Geekbench yang saya dapatkan:

 

  • Single-Core: 928
  • Multi-Core: 2807
  • Compute Vulkan: 4731
  • Compute OpenCL: 5495

 

Kita semua sudah tahu drama Exynos 990. Saya akui Note20 Ultra ini gampang panas. Saya sering dapet panas waktu saya di suhu ruangan hangat, ditambah saat download/upload sesuatu, bidik foto/video, atau video calling. Sempat beberapa kali saya masukkan kulkas 2-3 menit agar panasnya cepat hilang. Wahaha awkward sih.

 

Chipset ini sangat powerful (buat saya). Harapan saya, akan jauh lebih baik kalau Samsung bisa fokus chipsetnya lebih stabil dan efisien. Saya yakin kok, apabila Exynos ini bisa memberikan chipset yang engga cuman powerful, tapi juga stabil dan efisien, dia bisa jadi chipset yang sangat digandrungi banyak konsumen bahkan vendor.

 

DeX

hasil 9.jpg

 

Ini alasan lain mengapa saya bisa bilang chipset Note20 Ultra powerful banget: Samsung DeX, fitur yang saya ingin punya sejak dulu. Dengan DeX, tampilan UI smartphone bisa diubah menjadi PC. Dengan kata lain, Note20 Ultra bisa jadi cadangan PC kalau saya lagi ga bawa laptop atau saya terpaksa harus pinjam PC orang lain.

 

Yep, so far hanya bisa jadi cadangan. Masih banyak aplikasi yang belum dioptimasi di DeX. Namun untuk kebutuhan saya: video editing ringan, edit foto, multi-task; masih bisa menggunakan seperti Adobe Rush dan Lightroom yang sudah dioptimasi UI-nya di DeX. Saya juga benar-benar menantikan aplikasi profesional lainnya di Android, terutama yang bisa kompatibel di Samsung DeX, agar fitur DeX ini bisa semakin diandalkan.

 

Nah, karena senengnya saya bisa coba DeX, saya sudah coba 3 cara untuk mengakses DeX: pakai HDMI + Power, PC, dan fitur barunya Wireless DeX.

 

HDMI + Power memungkinkan saya membuka aplikasi sebanyak yang saya mau. Sedangkan PC dan Wireless DeX hanya bisa membuka maksimal 5 aplikasi bersamaan. Untuk latency, tentu sangat rendah saat menggunakan HDMI dan PC. Sedangkan dengan wireless DeX kita akan mendapat latency yang (buat saya) lumayan lama.

 

Tapi nilai plus untuk Wireless DeX, karena kita sudah tidak memerlukan kabel untuk menghubungkan Note20 ke layar. Jadi sangat convenient untuk dibawa kemana-mana.

 

Selain itu ada yang harus ditingkatkan di DeX, seperti media (terutama video) yang selalu berhenti saat aplikasi lain masuk mode full-screen, tidak bisa scrolling aplikasi yang berada di belakang aplikasi aktif, dan tampilan UI dari masing-masing aplikasi. Saya optimis DeX bisa ditingkatkan lagi di software update berikutnya.

 

Suara

hasil 3.jpg

 

Note20 Ultra sudah dibekali dengan stereo speaker: Satu di atas join dengan earpiece, satu di bawah. Suara yang dihasilkan menurut saya sangat bulat dibandingkan dengan daily driver saya sebelumnya.

 

Karena terdapat 2 speaker, audio terdengar loud banget. Dengan Note20, saya jarang sekali menyetel volume sampai full (dimana di handphone sebelumnya sering). Thumbs up buat kualitas suaranya.

 

Yang disayangkan adalah lokasi penempatan speaker bawah. Sependapat dengan postingan DokterGadget, dimana speaker sering tidak sengaja tertutup saat menggunakan handphone orientasi landscape, baik digunakan satu tangan maupun dua tangan (main game contohnya). Satu-satunya solusi adalah kita perlu beradaptasi.

 

Baterai

Kayanya di Samsung Members paling seru kalau bahas soal baterai.

 

Untuk Screen On Time sendiri sebenernya relatif ya. Namun setelah 3 minggu menggunakan, saya mulai bisa baca patternnya:

 

  • Sering buka kamera: ±4-5 jam
  • Pemakaian intens: ±4,5-6 jam
  • Pemakaian reguler: ±5-7 jam
  • Layar 120Hz: ±4-5,5 jam
  • Rata-rata: ±5-6 jam

 

NB: Layar WQHD+ 60Hz, 1 SIM, Wi-Fi Off, Bluetooth On, AOD Off, Adaptive Brightness Off, Power Saving Off (Optimized), No Game.

 

hasil 6.jpg

 

Karena Note20 Ultra didukung fitur Super Fast Charge 25W, baru kali ini saya merasakan charge baterai yang super cepat untuk ukuran 4.500mAh. Dari 15%, Note20 Ultra hanya perlu waktu kurang dari 1 jam sampai penuh (dalam keadaan Power Off). Untuk suhu, karena saya sering charge di surface kaca/keramik (dimana lebih gampang dingin), saya hampir tidak pernah merasakan Note20 overheat ketika di charge.

 

hasil 1.jpg

 

Karena baterai yang besar, Note20 bisa berbagi dengan Wireless PowerShare atau lewat kabel C to C. Catatan untuk yang bakal menggunakan Wireless PowerShare, fitur ini membuat handphone hangat hingga panas, jadi pastikan suhu lingkungan dalam keadaan sejuk, ya.

 

Konklusi

Buat saya Note20 Ultra adalah device yang powerful dan produk yang sangat baik dari Samsung dengan design yang mengotak, layar yang menghasilkan warna yang akurat, S Pen yang semakin pintar, performa yang sangat baik, DeX yang mendorong produktivitas, dan baterai yang tahan lama.

 

hasil 4.jpg

 

Pertanyaannya mungkin "Untuk siapa Note20 Ultra ini? Apakah handphone ini layak untuk dibeli di 2020?" Menurut saya tergantung dari kebutuhan masing-masing pengguna.

 

Apabila teman-teman adalah seorang power user, content creator, membutuhkan device yang powerful, cutting-edge camera, seorang yang membutuhkan stylus untuk menulis/menggambar, Note20 Ultra sangat perlu untuk dipertimbangkan.

 

Namun apabila kebutuhan teman-teman banyak di chatting, Instagram, taking notes, atau suka kurang suka layar yang besar, atau sedang menggunakan seri Note 1-2 generasi sebelumnya, mungkin Note20 Ultra bisa dipending dulu.

 


 

Sekian review Note20 Ultra dari saya. Bagaimana pendapat teman-teman? Atau mungkin ada pertanyaan untuk pembahasan kamera Note20 Ultra di next post? Atau ide post apa yang perlu kita bahas berikutnya? Yuk, tulis komentarmu di bawah! Share juga untuk rekan atau sanak saudara yang mungkin sedang galau membeli device ini.

 

Di post selanjutnya saya akan bagikan review khusus membahas kamera dari Note20 Ultra. Jadi tetap stay tune di Samsung Members, ya!

 

Salam Galaxy Bima Sakti 🌟🌌

 


 

Cek Juga:
102 Comments
McRegar
Active Level 4
Galaxy Note
Bagus Reviewnya..
Galaxy Note

thank youu banyak gan sudah mampir 🙏🙏🙏

Galaxy Note
WAHHH SEDAPPP😍🔥
Galaxy Note

ampunn bang jago 😂🤭🙏 thankk you banyakk nikoo sudahh mampir wehehehhe

nipp113_
Expert Level 5
Galaxy Note
iya gede banget🤣
mantap review-nya kak, lengkap banget, thank you🤩👍
Galaxy Note
haloo bro
thankkk you banyakk sudah mampirr 😁🙏 apadaya tanganku kecil 🤣

once again thank youu yaa supportnya
Galaxy Note
wah pakai h.pbaru y koko..mancap deh..bismilah semoga sy bisa punya..aamiin..makasi informasinya ko😍
Galaxy Note
wahahaha cuman dapet berkat kok masbi..

aminnnn amiinnn masbii bisa dapett satu 🥳🎉

thank youu banyak masbi sudah mampir 🙏🙏 thank you juga yaa supportnya masbi
Galaxy Note
Wowwhh keren master review Galaxy Note Ultranya!
Salam GalNot Fans 🤗🤗🤗