Libur panjang lebaran pun usai sudah. Tak terasa sepertinya, mengingat satu bulan puasa kemarin begitu banyak keseruan yang aku dapatkan. Mulai dari aktivitas bersama pelbagai komunitas, kembali merasakan itikaf di Bandung, sampai bisa berkunjung ke beberapa masjid tua dan bersejarah di Jakarta.
Bicara Jakarta, kota ini pula yang kembali menjadi tujuanku pulang ketika lebaran. Memang bukan kampung halaman, tetapi di Jakartalah tempatku lahir dan masa kecil dulu dihabiskan. Di Jakarta pula, menjadi titik temu bagi aku dan teman-temanku di Ibnu Salam dulu. Sebuah tempat yang merupakan rumah kedua bagiku.
Nampak lebaran kali ini memang terasa berbeda. Di sekitar rumahku di Karawang, misalnya, aktivitas masih ramai bahkan sampai hari lebaran tiba. Sepertinya jumlah pemudik di tempatku tahun ini tidak sebanyak sebelumnya.
Suasana lebaran kali ini boleh jadi berbeda, tetapi agenda lebaranku tetaplah sama. Seusai Salat Idulfitri, aku menuju makam almarhumah Ibu untuk mengurangi sedikit rindu. Lebaran memang terasa berbeda bila tidak ada lagi keluarga, dan "sungkem" pertamaku selalu untuk ibu tercinta meski alam kami kini berbeda.
Beranjak siang, aku pergi berlebaran ke Jakarta. Edisi lebaran di Jakarta kali ini masih ditemani Samsung Galaxy S23 yang selalu aku andalkan untuk menangkap momen setiap saat. Terlebih pada lebaran kali ini, aku seperti menangkap dua momen yang kontras satu dan lainnya. Pada satu tempat dan waktu di Jakarta terasa sepi lengang, namun pada sisi lainnya, Jakarta masih menampakkan keramaian yang seakan tidak pernah hilang.
Sepanjang perjalanan dari Stasiun Cikarang entah saat di stasiun atau di rangkaian KRL Commuterline misalnya, masih aku jumpai kepadatan yang bahkan sangat luar biasa. Tentu saja keramaian ini bernuansa tidak sama dengan hari-hari kerja biasa. Penglaju kali ini merupakan mereka yang hendak silaturahmi ke sanak famili, memanfaatkan momen libur panjang lebaran yang memang satu tahun sekali.
Begitu sampai di Stasiun Sudirman, baru terlihat Jakarta yang sepi dan relatif lengang. Tidak banyak orang yang lalu lalang, tentu berbeda jauh dari apa yang biasa aku lihat di luar musim lebaran.
Menikmati lebaran di Jakarta bagiku mudah dan murah saja. Cukup berjalan mengabadikan momen sepinya Jakarta, lalu berkeliling menggunakan transportasi umum yang ada.
Dari Stasiun Sudirman aku berjalan menuju Halte Dukuh Atas. Dari jembatan penyebrangan pun terlihat sedikit kendaraan yang melintas. Begitu pula saat aku tiba di Bundaran HI. Keramaian dan kepadatan yang menjadi pemandangan setiap hari berganti dengan jalanan yang sepi.
Berlanjut kali ini aku menaiki MRT, moda transportasi favoritku selama di Jakarta. Menikmati perjalanan Bundaran HI - Lebak Bulus lalu kembali menuju Dukuh Atas. Sesekali ikut berhenti sejenak di beberapa stasiun, mengambil satu dua foto sembari menunggu kereta selanjutnya tiba.
Dari Dukuh Atas aku kembali melanjutkan perjalanan lebaranku dengan transportasi berbeda. Selain LRT Jabodebek yang saat liburan pun selalu menjadi "wahana wisata" warga Jakarta dan sekitarnya, aku melanjut dengan mikrotrans untuk sampai ke pinggiran Jakarta. Di sini mendapati bajaj yang kini semakin langka dan melihat keramaian di jalanan oleh kendaraan yang hendak silaturahmi lebaran. Dua objek yang juga aku rasa menarik ku abadikan dengan Samsung Galaxy S23.
Namun lebaranku kali ini tidak hanya tentang keliling Jakarta. Bertemu kembali dengan teman-teman lama semasa remaja, persaudaraan yang terjalin lebih 20 tahun lamanya, membuat mereka seolah menjadi keluarga. Bertukar cerita dan kisah karena memang sulit berjumpa. Sesekali bernostalgia tentang bagaimana masa kami di hutan Ibnu Salam Cinangka.
Tidak banyak memang apa yang aku bagikan dari lebaranku tahun ini. Terasa hampir serupa dengan tahun lalu, dengan sedikit banyak perbedaan di dalamnya. Jakarta yang sepi tetapi juga ramai dan berkumpul kembali dengan sahabat dekat menjadi cerita istimewa di lebaranku kali ini.
Kini libur panjang lebaran usai sudah. Namun semoga keceriaan yang kita dapati selama lebaran menjadi energi tambahan untuk menjalani hari-hari ke depan.
Meski terlambat, tetapi tidak pernah ada salah bila kita saling bermaaf-maafan. Selamat Idulfitri 1446H, Members. Semoga cerita-cerita Members di lebaran kali ini bisa semakin mempererat komunitas kita semua.
Taqabbalallahu minna wa minkum.
Salam kompak selalu, Members!
@fazri91
Bonus, sedikit video tentang Jakarta saat Hari Raya.
#EidInFrame
#CaptureYourEid
#CaptureYourFrame
#SamsungMembers #SMID
