Komposisi dalam fotografi memegang peranan penting. Ia merupakan elemen dasar yang sebaiknya diketahui dan dipahami. Produk fotografi yang baik sudah seharusnya memperhatikan komposisi foto. Komposisi dalam fotografi memiliki banyak ragam. Beberapa antaranya yaitu Rule of Third, Golden Rasio, Leading Lines, dan Rule of Odds. Teman-teman Members yang menyukai fotografi tentunya sudah tidak asing dengan beberapa komposisi foto tersebut. Dan pada utas kali ini, saya akan sedikit berbagi mengenai komposisi 50:50.
Komposisi 50:50 merupakan salah satu teknik komposisi dalam fotografi yang membagi foto menjadi dua bagian. Teknik ini menekankan pada keseimbangan antara Ruang Negatif dan Ruang Positif pada sebuah foto. Ruang Negatif dan Ruang Positif pada foto dibagi dengan sebuah garis horizon. Garis horizon yang membagi foto tidak hanya yang berasal dari alam saja, tetapi juga garis horizon yang terbentuk secara imajiner.
Untuk memahami komposisi 50:50, sebaiknya Members memahami Ruang Negatif dan Ruang Positif pada sebuah foto. Secara singkat Ruang Negatif merupakan area yang berada di sekitar maupun di antara subjek foto sedangkan Ruang Positif adalah area yang berisi subjek foto dan menjadi pusat perhatian. Dengan memahami kedua hal tersebut, penerapan komposisi 50:50 menjadi lebih mudah.
Komposisi 50:50 sering digunakan saat memotret pemandangan. Namun, layaknya sebuah komposisi pada foto, ia dapat digunakan dalam banyak hal. Selain dalam foto pemandangan, komposisi 50:50 dapat digunakan saat memotret gedung maupun foto bertema arsitektur. Members dapat melihat foto di bawah ini sebagai contoh kasusnya.
Foto di atas merupakan foto dari dinding sebuah bangunan di kawasan Malioboro, Yogyakarta. Berkaitan dengan komposisi 50:50, foto tersebut terbagi atas area dinding (Ruang Positif) dan langit (Ruang Negatif). Jika bingung mengenai pembagian Ruang Negatif dan Ruang Positif, Members dapat menerapkan konsep “50 terisi 50 kosong” sebagai kunci membuat komposisi 50:50. Bagian yang isi adalah bagian yang hendak ditonjolkan dalam foto sedang bagian kosong adalah bagian yang menyeimbangkan bagian isi.
Dalam menggunakan komposisi 50:50, keseimbangan pada foto merupakan hal yang penting. Keseimbangan ini diperoleh dengan sebuah garis yang membagi foto menjadi dua bagian. Seperti yang saya utarakan pada awal utas, garis yang membagi foto ini juga dapat berupa garis imajiner. Members dapat melihat foto di bawah ini sebagai contoh kasusnya.
Foto di atas merupakan foto pasir pantai dengan ombak. Foto di atas menggunakan komposisi 50:50 yang dibagi dengan garis imajiner yang dibentuk oleh pertemuan ujung ombak dan pasir pantai. Garis yang membagi dalam komposisi 50:50 tidak harus selalu lurus seperti garis horizon yang dibentuk oleh alam. Pun, dalam penggunaan komposisi 50:50, garis yang membagi tidak selalu secara horizontal, tetapi juga secara vertikal.
***
Komposisi 50:50 merupakan salah satu komposisi foto yang dapat Members gunakan untuk menambah khazanah koleksi foto. Komposisi 50:50 ini merupakan komposisi sederhana. Kendati begitu, apabila digunakan secara baik dapat menghasilkan foto yang menarik. Kunci utama dalam menerapkan komposisi ini yaitu keseimbangan pada foto dan kepekaan menemukan garis pembagi komposisi. Dengan memahami ragam komposisi dalam fotografi, foto yang kita ambil akan lebih menarik lagi karena fotografi bukan sekedar menekan tombol shutter!
Sebagai penutup dari utas singkat ini, saya akan menyematkan beberapa foto yang menerapkan komposisi 50:50. Foto-foto yang saya sematkan di bawah ini diambil dengan Galaxy S22 Ultra. Semua foto sudah melewati proses penyuntingan lebih lanjut dengan Lightroom. Selamat menikmati dan semoga bermanfaat bagi teman-teman Members.
Sekian dan terima kasih.
Selamat berkreasi dan berkreativitas. Maksimalkan gawai yang dimiliki.
Catatan Tambahan:
1. Jangan pernah takut bermain warna dan terpaku terhadap sebuahpreset. Ciptakan warna danpreset-mu sendiri.
2. Jangan malu dengan hasil fotomu sendiri. Semakin terbiasa memotret akan dapat menemukan rasa yang tepat sesuai dengan karakter masing-masing.
3. Jika ada pertanyaan atau hal-hal apa yang ingin dibahas pada utas selanjutnya, sila menuliskan pada kolom komentar.
